Omicron Masuk Indonesia, Prof Beri Sebut Warning untuk Tidak Kendor Pakai Masker

Jum'at, 17 Desember 2021 - 17:35 WIB
loading...
Omicron Masuk Indonesia, Prof Beri Sebut Warning untuk Tidak Kendor Pakai Masker
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor (Prof) Zubairi Djoerban menatakan masuknya Omicron di Indonesia sebagai warning masyarakat yang sudah mulai kendor pakai masker. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor (Prof) Zubairi Djoerban mengatakan bahwa munculnya Omicron di Indonesia sebagai 'warning' masyarakat yang sudah mulai kendor pakai masker.

"Saya melihat masyarakat sekarang sudah mulai lepas masker dan berkumpul. Dengan adanya Omicron ini, diharapkan masker diperketat lagi dan mulai jauhi kerumunan kembali," kata Profesor Zubairi Djoerban dalam sesi wawancara di Live Instagram Okezone Stories, Kamis (16/12/2021).

Prof Beri, sapaan akrabnya, melanjutkan, jangan sampai dengan sikap ceroboh seperti abai pakai masker, itu malah memicu penularan virus yang tinggi kembali. Pun Omicron walau baru satu kasus yang terkonfirmasi.

Ia juga sangat berharap kepada masyarakat untuk tidak kemudian menganggap Omicron 'hal sepele' karena sifat varian yang tidak terlalu berbahaya dibandingkan Delta. Menurutnya, Omicron sendiri diketahui tidak begitu membuat keparahan pada pasien atau mematikan.



"Varian Omicron itu karakteristiknya mudah sekali menular karena mutasinya yang begitu banyak sehingga mampu menginfeksi tubuh dengan mudah," terangnya.

Bahkan, kata Prof Beri, Omicron yang menginfeksi petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta menjadi bukti jelas bahwa varian ini memang bisa menginfeksi orang yang sudah divaksinasi, bahkan dosis lengkap.

"Saya punya keyakinan, pasien N yang bekerja di Wisma Atlet itu sudah divaksin dosis lengkap dan dia tetap terpapar Omicron. Ini membuktikan teori yang selama ini berkembang bahwa Omicron tetap bisa menembus pertahanan tubuh yang sudah divaksin," paparnya.

Oleh karena itu, Prof Beri berharap agar vaksinasi booster yang akan dimulai 2022 diterima banyak orang. Sebab, sudah terbukti bahwa booster memberikan perlindungan ekstra, termasuk dari serangan Omicron.

"Kalau booster sudah dimulai, lalu Anda sudah dapat jadwalnya, maka segera vaksin booster. Saya yang usianya sudah 75 tahun telah menerima vaksin booster dan aman-aman saja. Takut enggak apa-apa, tapi vaksin booster tetap diterima," tambahnya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)