Jadi Pahlawan Pandemi, 3 Milenial Ini Dapat Hunian Gratis dari Rukita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah melahirkan "pahlawan-pahlawan" yang memiliki inisiatif positif hingga membawa perubahan baik di sekitar mereka.
Berangkat dari kemunculan para pahlawan pandemi ini, Rukita menggelar program Home For Heroes. Program tersebut digelar untuk memberikan apresiasi kepada para milenial yang menjadi aktivis sosial dan memberikan inisiasi-inisiasi positif selama pandemi.
“Rukita sangat mengapresiasi para milenial yang memiliki inisiatif untuk berbuat baik terhadap sesama selama pandemi ini dan menginspirasi banyak orang. Untuk itu melalui program Home For Heroes, kami memberikan kesempatan bagi para Hero untuk tinggal di unit kami secara gratis selama enam bulan," kata CEO Rukita Sabrina Soewatdy melalui siaran pers, Rabu (22/12/2021).
Pada November hingga Desember 2021, Rukita telah membuka pendaftaran untuk para milenial yang ingin ikut dalam program Home For Heroes. Rukita menggandeng komunitas Turun Tangan untuk menominasikan kandidatnya. Kemudian, mereka melakukan seleksi dan berhasil memilih tiga sosok pahlawan pandemi yaitu Muhammad Alif Maulana, Marizka Witya Putrini, dan Alyaa Irbah.
Alif Maulana adalah inisiator program Cebanan (Charity Tanpa Beban) yang menerima unit Rukita RKBM Gandaria, Jakarta Selatan. Melalui program Cebanan, mahasiswa 23 tahun ini mengajak rekan-rekannya di kampus dan lingkungan tinggal untuk bersama-sama mengumpulkan donasi guna diberikan kepada orang-orang tidak mampu
di sekitar Tangerang dan Jakarta.
Sementara Marizka Witya Putrini merupakan karyawan swasta yang menerima unit Rukita Permata Tomang, Jakarta Barat. Marizka memiliki inisiatif mempromosikan produk-produk UMKM di media sosial pribadinya.
Wanita 28 tahun itu juga berbagi ilmu digital marketing kepada para pelaku UMKM di sekitar tempat tinggalnya di Bogor dan
Jakarta di tengah pandemi.
“Sebenarnya yang saya lakukan bisa dilakukan banyak orang asal punya kemauan. Jangan pernah malu untuk membantu para UMKM, dengan mempromosikan di media sosial kita. Mungkin kita berpikir hal ini kecil, tapi ternyata impact-nya besar untuk mereka yang berjualan," papar Marizka.
Adapun sosok ketiga, yaitu Alyaa Irbah, merupakan inisiator program Healthy Kit dan Patungan Se-geng. Wanita 22 tahun ini menerima unit Rukita Jati Anom Pejaten, Jakarta Selatan.
Dalam program Healthy Kit, Alya mengajak masyarakat dan komunitasnya untuk berdonasi membagikan healthy kit yang berisi susu steril, vitamin, dan lain-lain kepada para pekerja transportasi umum ataupun sektor publik lain.
Sedangkan program Patungan Se-geng mengajak anak muda untuk berdonasi dengan cara yang seru dan menarik.
Tak hanya menempati unit Rukita secara gratis selama enam bulan, para penerima program juga mendapatkan benefit lain yakni subsidi biaya listrik dan air setiap bulan. Ditambah, setelah program enam bulan berakhir, bagi para peserta Home For Heroes yang ingin meneruskan tinggal di beragam unit Rukita, akan mendapat diskon spesial.
Berangkat dari kemunculan para pahlawan pandemi ini, Rukita menggelar program Home For Heroes. Program tersebut digelar untuk memberikan apresiasi kepada para milenial yang menjadi aktivis sosial dan memberikan inisiasi-inisiasi positif selama pandemi.
“Rukita sangat mengapresiasi para milenial yang memiliki inisiatif untuk berbuat baik terhadap sesama selama pandemi ini dan menginspirasi banyak orang. Untuk itu melalui program Home For Heroes, kami memberikan kesempatan bagi para Hero untuk tinggal di unit kami secara gratis selama enam bulan," kata CEO Rukita Sabrina Soewatdy melalui siaran pers, Rabu (22/12/2021).
Pada November hingga Desember 2021, Rukita telah membuka pendaftaran untuk para milenial yang ingin ikut dalam program Home For Heroes. Rukita menggandeng komunitas Turun Tangan untuk menominasikan kandidatnya. Kemudian, mereka melakukan seleksi dan berhasil memilih tiga sosok pahlawan pandemi yaitu Muhammad Alif Maulana, Marizka Witya Putrini, dan Alyaa Irbah.
Alif Maulana adalah inisiator program Cebanan (Charity Tanpa Beban) yang menerima unit Rukita RKBM Gandaria, Jakarta Selatan. Melalui program Cebanan, mahasiswa 23 tahun ini mengajak rekan-rekannya di kampus dan lingkungan tinggal untuk bersama-sama mengumpulkan donasi guna diberikan kepada orang-orang tidak mampu
di sekitar Tangerang dan Jakarta.
Sementara Marizka Witya Putrini merupakan karyawan swasta yang menerima unit Rukita Permata Tomang, Jakarta Barat. Marizka memiliki inisiatif mempromosikan produk-produk UMKM di media sosial pribadinya.
Wanita 28 tahun itu juga berbagi ilmu digital marketing kepada para pelaku UMKM di sekitar tempat tinggalnya di Bogor dan
Jakarta di tengah pandemi.
“Sebenarnya yang saya lakukan bisa dilakukan banyak orang asal punya kemauan. Jangan pernah malu untuk membantu para UMKM, dengan mempromosikan di media sosial kita. Mungkin kita berpikir hal ini kecil, tapi ternyata impact-nya besar untuk mereka yang berjualan," papar Marizka.
Adapun sosok ketiga, yaitu Alyaa Irbah, merupakan inisiator program Healthy Kit dan Patungan Se-geng. Wanita 22 tahun ini menerima unit Rukita Jati Anom Pejaten, Jakarta Selatan.
Dalam program Healthy Kit, Alya mengajak masyarakat dan komunitasnya untuk berdonasi membagikan healthy kit yang berisi susu steril, vitamin, dan lain-lain kepada para pekerja transportasi umum ataupun sektor publik lain.
Sedangkan program Patungan Se-geng mengajak anak muda untuk berdonasi dengan cara yang seru dan menarik.
Tak hanya menempati unit Rukita secara gratis selama enam bulan, para penerima program juga mendapatkan benefit lain yakni subsidi biaya listrik dan air setiap bulan. Ditambah, setelah program enam bulan berakhir, bagi para peserta Home For Heroes yang ingin meneruskan tinggal di beragam unit Rukita, akan mendapat diskon spesial.
(tsa)