4 Tempat Wisata Ini Rusak Akibat Dipadati Pengunjung Usai Viral di Media Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa tempat wisata rusak akibat dipadati pengunjung usai viral di media sosial . Para wisatawan beramai-ramai datang dan tak sedikit yang berswafoto, bahkan sembarangan membuang sampah.
Hal tersebut membuat lingkungan tempat wisata itu menjadi kotor, dan mencemari sekitarnya. Empat tempat wisata ini contohnya. Lalu di mana saja tempat wisata yang rusak akibat viral? Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/12/2021).
1. Gili Lawa, NTT
Pada 2018 Gili Lawa yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pernah terjadi kebakaran cukup hebat. Sehingga membuat hamparan rerumputan yang hijau serta tanaman lainnya ikut hangus dilalap si jago merah.
Kebakaran terjadi hampir 9 jam lamanya dan membuat sedikitnya 10 hektar yang ditumbuhi tanaman terbakar. Termasuk di dalamnya beberapa spot menarik yang menjadi daya tarik wisatawan.
Kerjadian ini diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan. Akibatnya terjadi kebakaran yang membuat tadinya pemandangan terlihat indah, malah menjadi hitam karena hangus.
2. Taman Amaryllis, Jogjakarta
Taman Amaryllis berlokasi di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Jogjakarta. Taman ini viral di media sosial karena keindahan bunga lili, di mana tanaman ini tumbuh setiap satu tahun sekali.
Tak butuh waktu lama, Taman Amaryllis langsung diserbu oleh wisatawan. Mereka yang datang langsung mengambil kameranya, dan tak melewatkan untuk berswafoto.
Sayangnya antusiasme wisatawan terhadap keindahan taman ini berlebihan. Taman menjadi rusak, bunga-bunga banyak yang mati karena diinjak wisatawan yang tidak bertanggung jawab.
Tadinya, taman ini indah menyerupai taman bunga Keukenhof di Belanda. Namun dalam waktu singkat rusak. Hal ini juga sangat disayangkan dikecam oleh berbagai pihak.
3. Ranu Manduro, Mojokerto
Keindahan Ranu Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokero, Jawa Timur sejak Februari 2020 ditutup.
Ditutupnya Ranu Manduro ini karena banyak wisatawan yang menimbulkan kemacetan, dan menyebabkan tumpukan sampah. Akibatnya, lingkungan sekitar menjadi rusak.
Ranu Manduro dikenal dengan keindahan hamparan rumput hijau, udara segar dan bersih hampir mirip di New Zealand. Namun sayang, keindahan tersebut rusak.
4. Gunung Rinjani, NTB
Gunung Rinjani yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini merupakan salah satu gunung impian bagi para pendaki. Keindahan Gunung Rinjani membuat para pendaki dari berbagai negeri, ramai-ramai datang. Ditambah lokasinya berada di Lombok yang merupakan destinasi wisata unggulan di Indonesia, membuat gunung ini semakin diminati.
Sayangnya sebagian pendaki malah melakukan hal yang tidak bertanggung jawab. Tak sedikit yang membuang sampah sembarangan, sehingga pada 2016 terdapat tumpukan sampah yang beratnya mencapai 1,5 ton.
Guna mencegah dan menghindari para pendaki yang membuang sampahnya sembarangan, mereka diminta untuk meningkatkan kesadarannya tentang bahaya sampah.
Selain itu terdapat kebijakan sampah berbayar yang telah diberlakukan sejak 1 April 2017. Di mana setiap pendaki harus memberi uang jaminan sampah sebesar Rp500 ribu yang bisa diambil lagi saat turun dengan menunjukkan sampah.
Hal tersebut membuat lingkungan tempat wisata itu menjadi kotor, dan mencemari sekitarnya. Empat tempat wisata ini contohnya. Lalu di mana saja tempat wisata yang rusak akibat viral? Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/12/2021).
1. Gili Lawa, NTT
Pada 2018 Gili Lawa yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pernah terjadi kebakaran cukup hebat. Sehingga membuat hamparan rerumputan yang hijau serta tanaman lainnya ikut hangus dilalap si jago merah.
Kebakaran terjadi hampir 9 jam lamanya dan membuat sedikitnya 10 hektar yang ditumbuhi tanaman terbakar. Termasuk di dalamnya beberapa spot menarik yang menjadi daya tarik wisatawan.
Kerjadian ini diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan. Akibatnya terjadi kebakaran yang membuat tadinya pemandangan terlihat indah, malah menjadi hitam karena hangus.
2. Taman Amaryllis, Jogjakarta
Taman Amaryllis berlokasi di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Jogjakarta. Taman ini viral di media sosial karena keindahan bunga lili, di mana tanaman ini tumbuh setiap satu tahun sekali.
Tak butuh waktu lama, Taman Amaryllis langsung diserbu oleh wisatawan. Mereka yang datang langsung mengambil kameranya, dan tak melewatkan untuk berswafoto.
Sayangnya antusiasme wisatawan terhadap keindahan taman ini berlebihan. Taman menjadi rusak, bunga-bunga banyak yang mati karena diinjak wisatawan yang tidak bertanggung jawab.
Tadinya, taman ini indah menyerupai taman bunga Keukenhof di Belanda. Namun dalam waktu singkat rusak. Hal ini juga sangat disayangkan dikecam oleh berbagai pihak.
3. Ranu Manduro, Mojokerto
Keindahan Ranu Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokero, Jawa Timur sejak Februari 2020 ditutup.
Ditutupnya Ranu Manduro ini karena banyak wisatawan yang menimbulkan kemacetan, dan menyebabkan tumpukan sampah. Akibatnya, lingkungan sekitar menjadi rusak.
Ranu Manduro dikenal dengan keindahan hamparan rumput hijau, udara segar dan bersih hampir mirip di New Zealand. Namun sayang, keindahan tersebut rusak.
4. Gunung Rinjani, NTB
Gunung Rinjani yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini merupakan salah satu gunung impian bagi para pendaki. Keindahan Gunung Rinjani membuat para pendaki dari berbagai negeri, ramai-ramai datang. Ditambah lokasinya berada di Lombok yang merupakan destinasi wisata unggulan di Indonesia, membuat gunung ini semakin diminati.
Sayangnya sebagian pendaki malah melakukan hal yang tidak bertanggung jawab. Tak sedikit yang membuang sampah sembarangan, sehingga pada 2016 terdapat tumpukan sampah yang beratnya mencapai 1,5 ton.
Guna mencegah dan menghindari para pendaki yang membuang sampahnya sembarangan, mereka diminta untuk meningkatkan kesadarannya tentang bahaya sampah.
Selain itu terdapat kebijakan sampah berbayar yang telah diberlakukan sejak 1 April 2017. Di mana setiap pendaki harus memberi uang jaminan sampah sebesar Rp500 ribu yang bisa diambil lagi saat turun dengan menunjukkan sampah.
(dra)