Abah Lala Tuangkan Keprihatinan Terhadap Dampak Buruk Medsos lewat Story
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seniman Abah Lala resmi merilis single kedelapan yang berjudul Story. Sebagaimana sebelumnya, single Abah Lala masih tetap menceritakan kehidupan sehari-hari.
Nama Abah Lala memang kurang begitu familiar, namun dia merupakan pencetus jargon Cendol Dawet dalam lagu Didi Kempot berjudul Pamer Bojo.
Seniman asal Boyolali itu menciptakan jargon Cendol Dawet lantaran dia melihat musik dangdut zaman sekarang identik dengan unsur kalimat-kalimat tak pantas bernada menggoda.
Baca juga: Tampil Kurang Maksimal, Puput asal Balikpapan Tersingkir dari 6 Besar Kontes KDI 2021
Setelah Pamer Bojo, Abah Lala juga makin eksis dengan single Gede Roso. Lagu ini sempat menjadi viral di beberapa program televisi dan YouTube yang telah disaksikan sebanyak 23 juta penonton.
Kemudian, ada juga lagu Aku Sing Berjuang, Dewe Dewe, Pengen Nduweni, Nyikso Rogo, Ra Ngedan Ora Bebas, hingga Nahan Rindu.
"Tentunya kisah dalam lagu merupakan pengalaman semua orang dan budaya up-to-date individu masyarakat di perkotaan dan pedesaan saat ini," kata Abah Lala, Selasa (4/1/2022).
Menurutnya, banyak pengguna telepon genggam yang sering mencurahkan hatinya melalui beberapa aplikasi dan media sosial.
"Lagu (Story) ini jadi sebuah kritik sosial yang menjadi keresahan saya bahwasanya ada beberapa hal yang tidak wajar untuk dituangkan dalam media sosial, dan media komunikasi yang dimaksud. Termasuk tujuan dan juga kondisi yang terjadi," tutur pemilik nama lengkap Agus Purwanto ini.
Baca juga: Tepis Kabar Terima Uang Asuransi Rp500 Juta, Doddy Sudrajat Tunggu Permintaan Maaf
Dengan dirilisnya single Story, pemilik grup MG 86 itu berharap karya terbarunya ini bisa menjadi hiburan dan juga pengingat bagi semua orang untuk tidak terlalu terbenam dalam gadget atau media.
Lihat Juga: Raissa Anggiani Persembahkan Lagu Cinta untuk Mama, Ungkapan Kasih Sayang pada sang Bunda
Nama Abah Lala memang kurang begitu familiar, namun dia merupakan pencetus jargon Cendol Dawet dalam lagu Didi Kempot berjudul Pamer Bojo.
Seniman asal Boyolali itu menciptakan jargon Cendol Dawet lantaran dia melihat musik dangdut zaman sekarang identik dengan unsur kalimat-kalimat tak pantas bernada menggoda.
Baca juga: Tampil Kurang Maksimal, Puput asal Balikpapan Tersingkir dari 6 Besar Kontes KDI 2021
Setelah Pamer Bojo, Abah Lala juga makin eksis dengan single Gede Roso. Lagu ini sempat menjadi viral di beberapa program televisi dan YouTube yang telah disaksikan sebanyak 23 juta penonton.
Kemudian, ada juga lagu Aku Sing Berjuang, Dewe Dewe, Pengen Nduweni, Nyikso Rogo, Ra Ngedan Ora Bebas, hingga Nahan Rindu.
"Tentunya kisah dalam lagu merupakan pengalaman semua orang dan budaya up-to-date individu masyarakat di perkotaan dan pedesaan saat ini," kata Abah Lala, Selasa (4/1/2022).
Menurutnya, banyak pengguna telepon genggam yang sering mencurahkan hatinya melalui beberapa aplikasi dan media sosial.
"Lagu (Story) ini jadi sebuah kritik sosial yang menjadi keresahan saya bahwasanya ada beberapa hal yang tidak wajar untuk dituangkan dalam media sosial, dan media komunikasi yang dimaksud. Termasuk tujuan dan juga kondisi yang terjadi," tutur pemilik nama lengkap Agus Purwanto ini.
Baca juga: Tepis Kabar Terima Uang Asuransi Rp500 Juta, Doddy Sudrajat Tunggu Permintaan Maaf
Dengan dirilisnya single Story, pemilik grup MG 86 itu berharap karya terbarunya ini bisa menjadi hiburan dan juga pengingat bagi semua orang untuk tidak terlalu terbenam dalam gadget atau media.
Lihat Juga: Raissa Anggiani Persembahkan Lagu Cinta untuk Mama, Ungkapan Kasih Sayang pada sang Bunda
(nug)