Furi Harun Ungkap Tata Cara Adopsi Boneka Arwah, Ini Persyaratannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Boneka arwah atau spirit doll tengah menjadi sorotan setelah Ivan Gunawan memperkenalkan dua "anak" adopsinya, Eqqel dan Marvel. Sebelum Ivan, Furi Harun yang dikenal sebagai sosok indigo medium interdimensional sudah terlebih dulu melakukan hal yang sama.
Menurut Furi, mengadopsi boneka arwah tidak bisa sembarangan. Diperlukan kesungguhan dari adopter untuk merawat mereka layaknya anak manusia. Diberi makanan, minuman, dan pakaian. Bahkan sang adopter juga harus bisa mengajarkan kebaikan kepada anak adopsinya.
"Tata cara mengasuh layaknya kita mengasuh anak, tapi ini dalam bentuk boneka dan ada arwahnya. Mereka biasanya bayi yang diaborsi dan korban kekerasan orangtua, sehingga meninggal dengan penuh dendam. Tapi, mereka ingin segera kembali ke Tuhan. Jadi pagi-pagi harus kita ajak doa bersama, diajarkan tidak boleh celakakan manusia, dan sebagainya," papar Furi melalui kanal YouTubenya, dikutip Rabu (5/1/2022).
Adapun persyaratan untuk mengadopsi boneka arwah, terang Furi, calon adopter harus menyerahkan nama lengkap, tanggal lahir, dan golongan darahnya. Hal itu untuk melihat apakah adopter cocok menjadi orangtua asuh si boneka arwah.
"Jadi tidak harus indigo ya. Orang yang tak bisa melihat atau berkomunikasi dengan arwah pun bisa. Asal mau mengasuh dan mendoakan dengan baik, dia diberi izin untuk mengadopsi," kata wanita yang sudah memiliki 330 boneka arwah dengan agama yang berbeda-beda itu.
Layaknya anak, boneka arwah pun harus diberi makan dan minum. Meski menurut Furi, sang boneka tak membutuhkan itu semua lantaran bisa mencarinya sendiri.
"Mereka nggak dikasih makan dan minum pun nggak apa-apa. Mereka butuhnya doa. Tapi kan nggak enak, mereka tinggal bareng sama kita, kita makan mereka cuma melihat saja. Jadi sebaiknya mereka pun diberi susu, jajanan, camilan sehingga mereka merasa disayangi di waktu yang sementara ini," bebernya.
Karena merawat boneka arwah membutuhkan biaya, maka adopter harus bekerja selayaknya orangtua bertanggung jawab atas anaknya. Termasuk memperlakukan si boneka seperti anak sendiri.
"Apabila ada kesalahan dalam tata cara mengasuh, seperti layaknya anak, orangtua harus minta maaf, 'maaf ya Nak karena kami tidak mengasuh kamu dengan baik, maaf karena tadi kamu jatuh, jangan marah'. Mereka juga kan memiliki rasa welas asih terhadap manusia," kata Furi.
Furi menampik anggapan memelihara boneka arwah adalah pesugihan. Sebab, tidak ada perjanjian tertentu dengan si boneka.
"Tidak ada perjanjian apa pun untuk bikin kaya. Dia cuma anak asuh yang dididik, diasuh dengan baik, kita ajak tinggal di rumah di dalam boneka supaya kemudian mereka bisa menemukan jalan pulang ke Tuhan dan tidak dijadikan media untuk mengantarkan santet atau hal-hal negatif," tuturnya.
"Jangan anggap mereka sebagai Tuhan. Rezeki, keberuntungan, dan jodoh ada di tangan Tuhan. Anak asuh tetap anak asuh. Perlakukan layaknya anak asuh. Justru kita harus semakin baik dengan adanya mereka. Kalau ada rezeki, sisihkan untuk orang yang membutuhkan. Kalau sedang emosi, harus sadar karena anak asuh akan meniru orangtuanya," pungkas Furi.
Menurut Furi, mengadopsi boneka arwah tidak bisa sembarangan. Diperlukan kesungguhan dari adopter untuk merawat mereka layaknya anak manusia. Diberi makanan, minuman, dan pakaian. Bahkan sang adopter juga harus bisa mengajarkan kebaikan kepada anak adopsinya.
"Tata cara mengasuh layaknya kita mengasuh anak, tapi ini dalam bentuk boneka dan ada arwahnya. Mereka biasanya bayi yang diaborsi dan korban kekerasan orangtua, sehingga meninggal dengan penuh dendam. Tapi, mereka ingin segera kembali ke Tuhan. Jadi pagi-pagi harus kita ajak doa bersama, diajarkan tidak boleh celakakan manusia, dan sebagainya," papar Furi melalui kanal YouTubenya, dikutip Rabu (5/1/2022).
Adapun persyaratan untuk mengadopsi boneka arwah, terang Furi, calon adopter harus menyerahkan nama lengkap, tanggal lahir, dan golongan darahnya. Hal itu untuk melihat apakah adopter cocok menjadi orangtua asuh si boneka arwah.
"Jadi tidak harus indigo ya. Orang yang tak bisa melihat atau berkomunikasi dengan arwah pun bisa. Asal mau mengasuh dan mendoakan dengan baik, dia diberi izin untuk mengadopsi," kata wanita yang sudah memiliki 330 boneka arwah dengan agama yang berbeda-beda itu.
Layaknya anak, boneka arwah pun harus diberi makan dan minum. Meski menurut Furi, sang boneka tak membutuhkan itu semua lantaran bisa mencarinya sendiri.
"Mereka nggak dikasih makan dan minum pun nggak apa-apa. Mereka butuhnya doa. Tapi kan nggak enak, mereka tinggal bareng sama kita, kita makan mereka cuma melihat saja. Jadi sebaiknya mereka pun diberi susu, jajanan, camilan sehingga mereka merasa disayangi di waktu yang sementara ini," bebernya.
Karena merawat boneka arwah membutuhkan biaya, maka adopter harus bekerja selayaknya orangtua bertanggung jawab atas anaknya. Termasuk memperlakukan si boneka seperti anak sendiri.
"Apabila ada kesalahan dalam tata cara mengasuh, seperti layaknya anak, orangtua harus minta maaf, 'maaf ya Nak karena kami tidak mengasuh kamu dengan baik, maaf karena tadi kamu jatuh, jangan marah'. Mereka juga kan memiliki rasa welas asih terhadap manusia," kata Furi.
Furi menampik anggapan memelihara boneka arwah adalah pesugihan. Sebab, tidak ada perjanjian tertentu dengan si boneka.
"Tidak ada perjanjian apa pun untuk bikin kaya. Dia cuma anak asuh yang dididik, diasuh dengan baik, kita ajak tinggal di rumah di dalam boneka supaya kemudian mereka bisa menemukan jalan pulang ke Tuhan dan tidak dijadikan media untuk mengantarkan santet atau hal-hal negatif," tuturnya.
"Jangan anggap mereka sebagai Tuhan. Rezeki, keberuntungan, dan jodoh ada di tangan Tuhan. Anak asuh tetap anak asuh. Perlakukan layaknya anak asuh. Justru kita harus semakin baik dengan adanya mereka. Kalau ada rezeki, sisihkan untuk orang yang membutuhkan. Kalau sedang emosi, harus sadar karena anak asuh akan meniru orangtuanya," pungkas Furi.
(tsa)