Pentingnya Pelayanan KB pada Masa New Normal

Kamis, 11 Juni 2020 - 16:06 WIB
loading...
A A A
Dr. dr. Melania Hidayati, MPH, Assistant Representative UNFPA juga mengemukakan data mengejutkan mengenai dampak Covid-19 terhadap akses alat kontrasepsi. “Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang luar biasa terhadap program Family Planning secara global. Estimasi kami, jika lockdown berlangsung 6 bulan, 47 juta perempuan terancam tidak mendapat akses kontrasepsi modern. Selain itu, jika lockdown terjadi 6 bulan dan ada gangguan layanan alat kontrasepsi, diperkirakan ada tambahan 7 juta angka kehamilan tidak direncanakan (KTD)," ungkap sosok yang sering disapa dr. Meli ini.

Sementara, Aditya A. Putra, Head of Strategic Planning DKT Indonesia mengungkapkan, sebagai organisasi KB di Indonesia yang berkontribusi menyumbang angka CPR sebesar 25,2%, DKT Indonesia menyadari bahwa pandemi ini memberikan tantangan bagi edukasi peningkatan penggunaan kontrasepsi di Indonesia. Untuk itu, DKT Indonesia mengambil langkah strategis, di antaranya dengan memastikan pasokan alat kontrasepsi mudah dijangkau dan tersedia di berbagai channel, meningkatkan komunikasi kepada tenaga kesehatan melalui berbagai kegiatan webinar yang ditujukan bagi tenaga kesehatan.

"Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan kehamilan di masa pandemi lewat digital platform dan layanan konsultasi KB, Halo DKT, yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat melalui WhatsApp atau telepon bebas pulsa dan memberikan donasi berupa alat kontrasepsi, produk kesehatan reproduksi dan APD kepada tenaga kesehatan dan masyarakat di Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," papar Aditya.

DKT Indonesia sendiri memiliki dua layanan konsultasi yang diperuntukkan bagi masyarakat, yaitu @HaloDKT untuk masyarakat umum dan juga @BeraniBerencana untuk anak muda. Lewat layanan konsultasi @HaloDKT yang di pegang oleh bidan dan dokter, DKT Indonesia menerima lebih dari 1.000 pertanyaan konsultasi terkait dengan kontrasepsi setiap bulannya, jumlah ini naik 40% daripada sebelum pandemi rata-rata 600 konsultasi.

Sedangkan melalui @BeraniBerencana, DKT Indonesia juga menerima rata-rata 100 pertanyaan per bulan terkait dengan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi seperti menstruasi, cara menjaga kebersihan organ reproduksi, hingga pertanyaan tentang infeksi menular seksual.

“Pelayanan KB di masa new normal harus segera digalakkan untuk mengantisipasi terjadinya ledakan kehamilan tidak direncanakan. Memastikan keberlangsungan program KB berarti menjamin hak-hak bagi perempuan Indonesia untuk mendapatkan informasi dan layanan terkait kesehatan reproduksi. Selain itu, layanan KB bisa juga berperan melakukan sosialisasi kepada pasangan usia subur dan juga remaja mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksi di tengah ancaman pandemi dan selama masa new normal,” tutup Aditya.
(tdy)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)