Kenali Risiko Prosuder Pembekuan Sel Telur seperti Dilakukan Luna Maya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Luna Maya belum lama ini mengaku telah melakukan prosedur pembekuan sel telur atau lebih dikenal dengan istilah egg freezing. Mantan kekasih Ariel Noah itu memutuskan untuk melakukan hal tersebut agar bisa memperoleh keturunan di masa depan.
Merangkum laman Mayo Clinic, Kamis (20/1/2022), egg freezing juga dikenal sebagai mature oocyte cryopreservation. Ini adalah metode yang digunakan untuk menyelamatkan kemampuan wanita untuk hamil di masa depan.
Sel telur yang diambil dari ovarium perempuan, dibekukan tanpa dibuahi dan disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Sel telur yang beku ini dapat dicairkan, lalu dikombinasikan dengan sperma di laboratorium dan ditanamkan di rahim (fertilisasi in vitro).
Di sisi lain, proses egg freezing ini ternyata juga memiliki berbagai risiko. Beberapa di antaranya adalah:
1. Kondisi yang berhubungan dengan penggunaan obat kesuburan
Penggunaan obat kesuburan suntik seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi. Kondisi ini dapat menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri segera setelah ovulasi atau pengambilan sel telur (ovarium hyperstimulation syndrome).
Tanda dan gejalanya seperti sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare. Kemungkinan terburuknya adalah mengembangkan sindrom yang lebih parah dan dapat mengancam jiwa.
2. Komplikasi prosedur pengambilan sel telur
Penggunaan jarum untuk mengambil sel telur menyebabkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah.
3. Risiko emosional
Pembekuan sel telur dapat memberikan harapan untuk kehamilan di masa depan, tetapi tidak ada jaminan akan keberhasilannya.
Merangkum laman Mayo Clinic, Kamis (20/1/2022), egg freezing juga dikenal sebagai mature oocyte cryopreservation. Ini adalah metode yang digunakan untuk menyelamatkan kemampuan wanita untuk hamil di masa depan.
Sel telur yang diambil dari ovarium perempuan, dibekukan tanpa dibuahi dan disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Sel telur yang beku ini dapat dicairkan, lalu dikombinasikan dengan sperma di laboratorium dan ditanamkan di rahim (fertilisasi in vitro).
Di sisi lain, proses egg freezing ini ternyata juga memiliki berbagai risiko. Beberapa di antaranya adalah:
1. Kondisi yang berhubungan dengan penggunaan obat kesuburan
Penggunaan obat kesuburan suntik seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi. Kondisi ini dapat menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri segera setelah ovulasi atau pengambilan sel telur (ovarium hyperstimulation syndrome).
Tanda dan gejalanya seperti sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare. Kemungkinan terburuknya adalah mengembangkan sindrom yang lebih parah dan dapat mengancam jiwa.
2. Komplikasi prosedur pengambilan sel telur
Penggunaan jarum untuk mengambil sel telur menyebabkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah.
3. Risiko emosional
Pembekuan sel telur dapat memberikan harapan untuk kehamilan di masa depan, tetapi tidak ada jaminan akan keberhasilannya.
(tsa)