Gemar Mengonsumsi Gorengan? Waspadai 3 Risiko Penyakit Ini

Jum'at, 21 Januari 2022 - 05:33 WIB
loading...
Gemar Mengonsumsi Gorengan?...
Apabila terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng akan menyebabkan berbagai penyakit. / Foto: ilustrasi/inews
A A A
JAKARTA - Banyak masyarakat Indonesia yang sangat menggemari gorengan . Dari tempe, ayam, lele, hingga tahu yang digoreng menjadi deretan makanan atau camilan yang menggugah selera.

Meskipun begitu, kurang disarankan untuk mengonsumsi makanan yang digoreng terlalu sering. Pasalnya, seperti dilansir laman Alodokter, proses menggoreng justru mengurangi nilai gizi yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, juga menambah kolesterol dan kandungan lemak yang ada di makanan tersebut.

Baca juga: Kolesterol Menyerang Penderita di Banyak Negara, Ini yang Tertinggi

Apabila terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng akan menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya:

1. Kelebihan Berat Badan

Makanan yang digoreng sudah pasti mengandung minyak yang terlalu banyak. Ini menyebabkan kalorinya menjadi lebih tinggi. Lemak trans yang terdapat dalam makanan juga berpengaruh dalam kenaikan berat badan.

Semakin tinggi asupan kalori seseorang semakin tinggi pula kemungkinann untuk mengalami kenaikan badan berlebih.

2. Meningkatkan Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan ibu hamil. Kebanyakan wanita yang memiliki kebiasaan mengonsumsi gorengan berlebih diketahui dapat terkena diabetes gestasional saat hamil.

Hal tersebut patut diwaspadai oleh ibu hamil dikarenakan dapat menimbulkan risiko komplikasi kehamilan yang berbahaya.

3. Memperbesar Risiko Penyakit Kanker

Terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng juga dapat menyebabkan risiko terkena penyakit kanker. Hal ini dikarenakan akibat zat akrilamida yang dapat terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi.

Baca juga: 4 Gerakan Yoga untuk Kurangi Nyeri pada Leher yang Kaku

Lemak yang terdapat dalam makanan yang menggunakan teknik memasak menggoreng ini pun dapat meningkatkan jumlah senyawa yang mendukung peradangan dalam tubuh, dan dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

(MG03 - Annisa Nurul Puspadewi)
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0885 seconds (0.1#10.140)