Cegah COVID-19, Layanan Pesan-Antar Online Wajib Terapkan Upaya Sanitasi

Kamis, 11 Juni 2020 - 16:24 WIB
loading...
Cegah COVID-19, Layanan Pesan-Antar Online Wajib Terapkan Upaya Sanitasi
Penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan mitra driver sebagai upaya sanitasi rutin dilakukan Gojek di ratusan check point selama pandemi COVID-19. Foto/Dok/Gojek
A A A
BANDUNG - Pandemi COVID-19 telah memaksa sebagian masyarakat untuk memanfaatkan layanan pesan-antar online untuk berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan makanan. Agar terhindar dari risiko penularan COVID-19, pihak perusahaan layanan pesan-antar online wajib melakukan langkah preventif melalui upaya sanitasi, seperti penyemprotan disinfektan.

"Menerapkan protokol kesehatan itu wajib dijalankan, walaupun saat ini sebenarnya kita tidak di masa new normal karena pada faktanya Indonesia belum siap untuk menerapkan new normal," ujar peneliti mikrobiologi dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Muhammad Asril dalam siaran persnya, Kamis (11/6/2020).

Asril mengapresiasi langkah preventif yang dilakukan salah satu operator transportasi online, Gojek dalam menekan potensi persebaran COVID-19. Bahkan, dia menilai, upaya preventif Gojek lewat sanitasi driver dan merchant-nya sudah tepat. (Baca juga; Bangun 130 Posko Check Point, Gojek Terapkan Standar Keamanan Tertinggi )

"Pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun, pihak gojek sudah melakukan pengecekan suhu tubuh hingga pembungkusan makanan yang cukup baik. Kemudian, ada pilihan apakah makanan yang dipesan konsumen tersebut lebih baik digantung di pagar atau memberikan kepada konsumen langsung, hal-hal tersebut sebenarnya sudah tepat untuk mendukung kondisi seperti sekarang ini," papar Asril.

Meski begitu, Asril menyatakan, sampai saat ini, belum ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa COVID-19 dapat ditularkan melalui makanan matang. Sebab, kata Asril, COVID-19 menular melalui cairan yang dikeluarkan penderita dan ditularkan melalui mata, hidung, dan mulut.

"Pada dasarnya, COVID-19 ini menular melalui droplet (percikan air berisi virus dari batuk dan bersin). Selama si pembawa makanan atau yang memasak makanan tidak mengeluarkan droplet ketika melakukan prosedur itu, maka bisa dijamin makanan itu dalam keadaan aman," terang Asril.

Asril menambahkan, social distancing pun sebagai salah satu cara efektif untuk mencegah persebaran COVID-19. Oleh karenanya, dia mengimbau masyarakat tetap waspada saat mengosumsi makanan yang dipesan. (Baca juga; Bantu Sesama Pekerja Harian, Elite Squad Gojek Pelopori Gerakan Satu Gelas Beras )

"Misalnya dia terlalu khawatir dengan pengantar yang kurang bersih, maka sebaiknya sebelum makan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dan mengganti wadah makanan menggunakan piring yang ada di rumah atau tidak menggunakan wadah bungkusan yang terpapar dengan udara selama proses pengantaran," jelasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), Prof Dr Chairul Anwar Nidom. Menurutnya, di era new normal saat ini, menggunakan layanan pesan-antar makanan seperti Gofood cukup aman selama pemberi layanan menerapkan protokol pencegahan. "Insya Allah cukup aman, asal tidak ada curi-curi timbangan atau kualitas oleh penjual," ujarnya.

Prof Nidom juga mengatakan, berdasarkan informasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO), belum ada laporan yang menyatakan bahwa COVID-19 bisa menular melalui makanan. "Tetapi tetap harus hati-hati dan waspada. Kuncinya, harus diperhatikan kebersihan dan cara penyajian makanan," imbuhnya.

Dia meminta semua pihak bekerja sama dalam menghadapi virus ini dengan lebih memperhatikan aspek pencegahan terbaik. "Meskipun kita tidak melihat virus ini, sikap menjaga kebersihan dan pelayanan terbaik tetap harus dijaga karena kita yakin bahwa virus ada di sekitar kita," tandasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)