Cerita Ayana Moon Jadi Muslim di Korea Selatan, Harus Beli Alat Shalat dari Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ayana Moon menceritakan kisahnya menjadi seorang muslim di Korea Selatan . Ayana mengaku menjadi muslim di negaranya bukan hal mudah. Pasalnya, banyak tantangan yang harus dihadapinya.
Menurut Ayana, perkembangan Islam di Korea tidak masif. Tantangan semakin terasa berat lantaran orang Korea belum memahami Islam. Hal tersebut terlihat dari sikap orang Korea kepada muslim seperti dirinya.
"Orang Korea belum membuka hati kepada Islam. Kalau saya pakai hijab, semua orang di jalan lihat saya," kata Ayana dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/1/2022).
Untuk urusan ibadah, Ayana mengaku sempat mengalami kesulitan mendapatkan peralatan shalat. Meski demikian, bukan berarti Ayana menyerah begitu saja dan tidak shalat.
Demi menjalankan kewajibannya sebagai muslim, Ayana harus membeli peralatan shalat dari Indonesia. Begitu juga soal tempat ibadah, yang mana jarang ditemukan masjid.
"Kalau tinggal di sana, susah cari hijab. Harus beli di Indonesia. Bahkan di Seoul, kota terbesar masjidnya hanya satu saja,” jelas Ayana.
Tantangan lain yang dihadapi pemilik nama asli Ayana Jihye Moon ini adalah soal makanan. Sebagai muslim, Ayana tidak bisa sembarang makan. Ia harus berhati-hati dalam memilih makanan halal.
“Susah cari makanan halal. Kalau kita beli toko daging ayam atau jual ayam goreng itu aman, tidak campur (babi). Biasa saya makan seafood jadi aman,” ujar Ayana.
Di sisi lain, Ayana sudah banyak belajar tentang Islam sebelum dirinya memutuskan mengucap syahadat. Oleh karena itu, Ayana yang menjadi mualaf pada 29 April 2012 itu pun yakin dirinya bisa istiqomah.
"Selama bisa jaga iman, shalat, dan puasa, Insya Allah menurut saya itu sudah istiqomah. Sebelum masuk Islam, saya sudah belajar. Jadi saya sudah tahu apa yang bisa dan tidak bisa saya lakukan," tandasnya.
Menurut Ayana, perkembangan Islam di Korea tidak masif. Tantangan semakin terasa berat lantaran orang Korea belum memahami Islam. Hal tersebut terlihat dari sikap orang Korea kepada muslim seperti dirinya.
"Orang Korea belum membuka hati kepada Islam. Kalau saya pakai hijab, semua orang di jalan lihat saya," kata Ayana dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/1/2022).
Untuk urusan ibadah, Ayana mengaku sempat mengalami kesulitan mendapatkan peralatan shalat. Meski demikian, bukan berarti Ayana menyerah begitu saja dan tidak shalat.
Demi menjalankan kewajibannya sebagai muslim, Ayana harus membeli peralatan shalat dari Indonesia. Begitu juga soal tempat ibadah, yang mana jarang ditemukan masjid.
"Kalau tinggal di sana, susah cari hijab. Harus beli di Indonesia. Bahkan di Seoul, kota terbesar masjidnya hanya satu saja,” jelas Ayana.
Tantangan lain yang dihadapi pemilik nama asli Ayana Jihye Moon ini adalah soal makanan. Sebagai muslim, Ayana tidak bisa sembarang makan. Ia harus berhati-hati dalam memilih makanan halal.
“Susah cari makanan halal. Kalau kita beli toko daging ayam atau jual ayam goreng itu aman, tidak campur (babi). Biasa saya makan seafood jadi aman,” ujar Ayana.
Di sisi lain, Ayana sudah banyak belajar tentang Islam sebelum dirinya memutuskan mengucap syahadat. Oleh karena itu, Ayana yang menjadi mualaf pada 29 April 2012 itu pun yakin dirinya bisa istiqomah.
"Selama bisa jaga iman, shalat, dan puasa, Insya Allah menurut saya itu sudah istiqomah. Sebelum masuk Islam, saya sudah belajar. Jadi saya sudah tahu apa yang bisa dan tidak bisa saya lakukan," tandasnya.
(dra)