6 Cara Program Hamil Harus Dijalani dengan Bahagia Tanpa Tekanan, jika Belum Dapat Lakukan Tabbani

Rabu, 26 Januari 2022 - 18:38 WIB
loading...
6 Cara Program Hamil...
Program hamil bagi pasangan yang sudah lama menikah, tapi belum mendapatkan keturunan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Program hamil bagi pasangan yang sudah lama menikah, tapi belum mendapatkan keturunan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, yang paling populer adalah program hamil lewat bayi tabung.

Kendati demikian, pasangan suami istri yang belum memiliki anak harus menjalani program hamil dengan bahagia dan tanpa tekanan pihak mana pun. Hal itu penting agar program hamil yang dilakukan menuai hasil yang diinginkan.



Berikut tips agar tetap bahagia saat menjalani program hamil, dikutip alodokter, Rabu (26/1/2022).

1. Ikhlas

Bila kamu dan pasangan telah melakukan berbagai cara untuk mempunyai anak, tapi belum juga berhasil, sabar dan ikhlas menerima kenyataan.
Anak adalah rezeki yang kedatangannya merupakan kehendak Tuhan. Jadi selama kalian berusaha dan berdoa, percayalah akan ada peluang untuk bertemu dengan buah hati.

2. Terbuka pada Pasangan

Cemooh dan omongan negatif dari orang lain terkadang bisa sangat menyakitkan hati, terlebih bila dicap mandul dan tidak bisa memiliki keturunan. Ejekan dan hinaan seperti ini sangat bisa melukai harga diri seorang wanita hingga membuat stres dan depresi, lho.

3. Berpikir Positif

Belum memiliki anak bukanlah perkara yang harus diratapi setiap hari. Cobalah lihat ini dari sisi positif. Tidak adanya anak justru bisa membuat waktumu untuk berduaan dengan suami menjadi lebih banyak.



4. Rencana Matang

Jika pasangan suami istri memiliki keinginan dan berbagai rencana yang belum terealisasikan, ini adalah waktu yang tepat untuk mewujudkannya.

Dalam kondisi seperti ini, pasangan bisa lebih aktif dan produktif, misalnya sang istri bisa mengikuti kelas memasak atau menjahit, melanjutkan pendidikan, berkarya dengan teman-temanmu, atau memulai bisnis bersama suami.

5. Menyalurkan Kasih Sayang

Perasaan ingin memiliki anak bisa muncul sewaktu-waktu ketika sifat keibuanmu muncul. Sifat keibuan ini bisa berupa perasaan ingin merawat dan memberikan kasih sayangmu kepada seseorang yang benar-benar membutuhkanmu, misalnya anak.

Merawat dan memelihara hewan peliharaan adalah salah satu cara menyalurkan kasih sayangmu. Hewan peliharaan yang menggemaskan dan sangat lucu juga turut mewarnai hari-harimu.

6. Lingkungan yang Mendukung

Belum dikaruniai anak bukan berarti kalian harus menyendiri dan menarik diri dari lingkungan sekitar, ya. Tenanglah, kondisi ini tidak hanya dialami oleh kalian berdua, kok. Ada banyak pasangan di luar sana yang mengalami hal yang sama.

Nah, tidak ada salahnya kalian mencari dukungan dari orang-orang yang belum memiliki anak juga. Karena adanya teman seperjuangan, kalian bisa merasa tidak sendirian.

Bila tips-tips di atas belum bisa membendung kesedihan serta keinginanmu dan pasangan untuk segera memiliki anak, kalian bisa mempertimbangkan untuk mengadopsi anak ataupun mencoba ulang program hamil.

Islam telah lama mengenal istilah tabbani, yang di era modern ini disebut adopsi atau pengangkatan anak. Rasulullah SAW bahkan mempraktikkannya langsung, yakni ketika mengangkat Zaid bin Haritshah sebagai anaknya.

Tabanni secara harfiah diartikan sebagai seseorang yang mengambil anak orang lain untuk diperlakukan seperti anak kandung sendiri. Hal ini itu dilakukan untuk memberi kasih sayang, nafkah pendidikan dan keperluan lain. Secara hukum anak itu bukanlah anaknya.

Adopsi dinilai sebagai perbuatan yang pantas dikerjakan oleh pasangan suami istri yang luas rezekinya, namun belum dikaruniai anak. Maka itu, sangat baik jika mengambil anak orang lain yang kurang mampu agar mendapat kasih sayang ibu-bapak (karena yatim piatu) atau untuk mendidik dan memberikan kesempatan belajar kepadanya.

Rapat Kerja Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 1984 yang berlangsung pada bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 telah memfatwakan tentang adopsi, sebagai berikut:

1. Islam mengakui keturunan (nasab) yang sah, ialah anak yang lahir dari perkawinan (pernikahan).

2. Mengangkat (adopsi) dengan pengertian anak tersebut putus hubungan keturunan (nasab) dengan ayah dan ibu kandungnya adalah bertentangan dengan syari’ah Islam.

3. Adapun pengangkatan anak dengan tidak mengubah status nasab dan agamanya, dilakukan atas rasa tanggung jawab sosial untuk memelihara, mengasuh, dan mendidik mereka dengan penuh kasih sayang, seperti anak sendiri adalah perbuatan yang terpuji dan termasuk amal saleh yang dianjurkan oleh agama Islam.

4. Pengangkatan anak Indonesia oleh Warga Negara Asing selain bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 34, juga merendahkan martabat bangsa.

Banyak dalil yang mendasarinya. Seperti surat al-Ahzab ayat 4, "Dan, dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri); yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan yang benar."

Begitu pula surat al-Ahzab ayat 5, "Panggilan mereka (anak angkat) itu dengan memakai nama bapak-bapak mereka, itulah yang paling adil di hadapan Allah. Jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudaramu seagama dan mula-mula (hamba sahaya yang di merdekakan)."

Surat al-Ahzab ayat 40 kembali menegaskan, "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara, tetapi ia adalah Rasulullah dan penutub nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui Segala sesuatu."

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dan Abu Zar RA sesungguhnya ia mendengar Rasulullah bersabda, "Tidak seorangpun mengakui (membangsakan diri) kepada bukan ayah yang sebenarnya, sedang ia tahu bahwa itu bukan ayahnya, melainkan ia telah kufur." (HR Bukhari dan Muslim)

Baca pembahasan mengenai Program Hamil selengkapnya di Celebrities.id melalui link berikut https://www.celebrities.id/tag/program-hamil
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)