Lima Mitos dan Fakta Seputar Suplemen Makanan

JAKARTA - Tubuh manusia memerlukan sejumlah nutrisi penting seperti vitamin . Beberapa vitamin yang dibutuhkan tubuh antara lain vitamin D, vitamin C, vitamin A, dan lainnya. Vitamin tersebut dapat diperoleh melalui beberapa makanan yang dikonsumsi, bisa buah maupun sayuran.

(Baca juga: Perlukah Mengonsumsi Vitamin dan Suplemen? )

Akan tetapi, ada juga vitamin tambahan yang disediakan suplemen yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Namun, jangan sembarangan mengonsumsinya, karena terdapat beberapa hal yang harus Anda ketahui.

Lantas, seberapa amankah mengonsumsi suplemen makanan? Untuk suplemen, asalkan tidak mengonsumsinya secara berlebihan, itu sudah cukup. Ada beberapa suplemen yang boleh dikonsumsi jika direkomendasikan oleh dokter, dan jangan pernah membuat resep sendiri.

Dan berikut ini adalah mitos dan fakta tentang suplemen seperti dilansir Times Now News.

1. Mitos: Suplemen multi-vitamin dapat menggantikan diet sehat.

Faktanya: Suplemen vitamin harus dikonsumsi bersamaan dengan program diet sehat dan bergizi. Perlu diketahui, suplemen bukanlah pengganti makanan sehat.

2. Mitos: Tidak ada efek dosis berlebihan.

Faktanya: Mengonsumsi terlalu banyak vitamin juga dapat membahayakan organ vital dalam tubuh Anda. Oleh Karena itu, Anda harus tetap menggunakan dosis yang disarankan.

(Baca juga: Harga Obat dan Vitamin Melonjak, Tapi Ada Perusahaan Farmasi yang Malah Rugi )

3. Mitos: Suplemen adalah obat-obatan.

Faktanya: Banyak orang meyakini bahwa suplemen adalah obat karena banyak dalam bentuk tablet. Namun, suplemen bukanlah obat. Suplemen diminum hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian oleh tubuh.

4. Mitos: Suplemen harus diminum dengan perut kosong.

Faktanya: Mengonsumsi suplemen dalam perut yang kosong dapat menyebabkan mual, Anda disarankan mengisi perut anda terlebih dahulu dengan beberapa makanan.

5. Mitos: Semua suplemen bisa dikonsumsi bersamaan.

Faktanya: Suplemen mungkin tidak cocok satu sama lain, oleh karena itu, Anda tidak boleh mengonsumsinya sembarangan tanpa berkonsultasi dengan profesional medis.