Popok Generasi Baru vs Popok Konvensional, Ini Bedanya

Kamis, 27 Januari 2022 - 19:36 WIB
loading...
Popok Generasi Baru...
Setelah melalui perkembangan dan penelitian yang intensif, popok generasi baru dengan struktur inti Super Absorbent Polymers (SAP) telah hadir. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ruam popok adalah salah satu permasalahan kulit yang umum terjadi pada anak, terutama yang berusia 0-3 tahun. Penyebab utamanya adalah penyerapan popok yang kurang maksimal, sehingga popok menjadi lembab dan pada akhirnya menyebabkan ruam pada si kecil.

Popok sekali pakai yang sering ditemukan di pasaran cenderung mudah menggumpal, tidak menyerap dengan merata, dan tebal. Tak hanya membuat popok berat dan tidak nyaman, hal ini juga dapat menimbulkan rasa panas, iritasi, dan ruam di kulit bayi.

Beruntung, para orangtua saat ini sudah tak perlu khawatir dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh popok sekali pakai. Setelah melalui perkembangan dan penelitian yang intensif, popok generasi baru dengan struktur inti Super Absorbent Polymers (SAP) telah hadir.

Popok ini dirancang agar lebih nyaman dan antiiritasi untuk si buah hati. Yang membedakan popok generasi baru dengan popok konvensional adalah:

1. Ketebalan

Popok konvensional memiliki bahan dasar pulp kayu, dengan susunan tanpa stratifikasi dan partisi. Faktor ini membuat popok konvensional memiliki ukuran yang lebih tebal, mudah berubah bentuk, dan memiliki struktur yang lebih longgar.

Jika dibandingkan, popok konvensional yang memiliki ketebalan antara 2,5 mm-4 mm, sedangkan popok generasi baru ini hanya 1,66 mm, sangat tipis. Ditambah dengan struktur desain permukaannya yang 3D, dapat mengurangi kontak dengan kulit sehingga mengurangi terjadinya ruam popok.

Struktur 3D ini dapat meningkatkan sirkulasi udara sampai 60% sehingga popok tidak mudah lembab, karena sebagian besar ruam disebabkan oleh pantat bayi yang tidak cukup kering. Hal ini membuat si kecil dapat beraktivitas lebih nyaman dan dapat beristirahat di malam hari tanpa terganggu.

2. Daya Serap

Daya serap popok sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit bayi, terutama di daerah selangkangan. Maka itu penting untuk mencari popok dengan daya serap maksimal.

Popok pada umumnya hanya mampu menyerap 400 ml-500 ml, sedangkan popok generasi baru ini dapat menampung hingga 600 ml dan tidak meninggalkan sisa penyerapan. Penyerapan yang cepat ini pada akhirnya dapat mencegah bakteri berkembang biak dan mengurangi kemungkinan kulit bayi mengalami ruam popok.

3. Struktur

Popok pada umumnya memiliki struktur yang tidak stabil. Hal ini dapat memperbesar gesekan pada kulit si kecil yang akan mengakibatkan ruam.

Pada popok generasi baru, strukturnya di desain 3D sehingga lebih stabil dan dapat mengurangi kontak langsung dengan kulit. Selain itu juga dapat mempercepat penyerapan dan meningkatkan sirkulasi udara hingga 60%.

CEO Makuku Indonesia Jason Lee mengatakan, ruam popok adalah salah satu permasalahan kulit yang umum terjadi pada si kecil, terutama yang berusia 0-3 tahun. Penyebab utamanya adalah penyerapan popok yang kurang maksimal, sehingga popok menjadi lembab, dan pada akhirnya menyebabkan ruam pada si kecil.

"Sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan produk dan layanan terbaik untuk ibu dan anak di Indonesia, Makuku meluncurkan Makuku Air Diapers tahun lalu, popok generasi baru dengan keunggulan antigumpal, super tipis, struktur stabil, dan berdaya tampung maksimal hingga 600 ml," papar Jason Lee melalui siaran pers, Kamis (27/1/2022).

Semua keunggulan popok generasi baru tersebut ada pada Makuku Air Diapers. Setiap produk Makuku, termasuk Makuku Air Diapers, menggunakan bahan-bahan terbaik dari seluruh dunia.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)