Sandiaga Uno Optimis Industri Fashion Indonesia Tumbuh, Pelakunya Harus Mau Ambil Peluang Ekspor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan optimismenya terhadap pertumbuhan industri fashion Indonesia. Sandiaga meyakini, industri kreatif tersebut dapat melompat lebih tinggi bahkan ke kancah dunia, dengan adanya talenta serta kemampuan yang dimiliki para pelakunya.
“Fesyen sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu, terutama dalam hal desain, sudah sangat nyaman. Bentuknya juga unik, kreatif, dan ini akan mendorong fesyen kita terus bertumbuh. Karena itu, industri fesyen bisa menjadi pemain utama dalam ekspor industri kreatif Indonesia,” kata Sandiaga dalam webinar Evapora Talk Series 35 yang mengangkat tema Kebangkitan UMKM Indonesia, belum lama ini.
Pada webinar tersebut, Sandiaga juga sempat memberikan motivasi pada desainer Nina Septiana, pemilik brand fashion Nina Nugroho, untuk mengambil kesempatan mengekspor produk fesyen ke luar negeri.
“Dengan kualitas yang sudah sangat baik, Mbak Nina harus mengambil peluang ini. Saya yakin sangat bisa,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengingatkan bahwa setiap bisnis selalu ada up and down, di mana 7 dari 10 usaha akan mengalami goncangan pada tahun pertama.
“Untuk itulah, pemerintah harus bisa hadir di waktu yang tepat. Kehadiran pemerintah bisa dalam berbagai bentuk, seperti pendampingan, monitoring, kemudahan dalam hal izin usaha, bantuan pemasaran, membangun eksosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM hingga membantu accessibility kebutuhan modal bagi UMKM,” papar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, 2022 merupakan tahun kebangkitan bagi UMKM paska dihantam pandemi Covid-19. Terbukanya peluang usaha ini beriringan dengan makin tersedianya lapangan kerja, khususnya pada 17 subsektor kreatif dan 13 subsektor pariwisata.
“Penanganan pandemi sudah semakin membaik meski sekarang ada Omicron,” tegasnya.
Ada tiga rumus yang harus dipegang oleh pelaku industri kreatif untuk bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi paska pandemi, yakni Gercep, Geber dan Gaspol. Tiga motto ini, kata Sandiaga, menjadi kunci penting agar industri kreatif Indonesia mampu tumbuh signifikan dan menjadi pemain dunia.
Sementara itu, DR. Indrawan Nugroho yang juga menjadi pembicara dalam webinar tersebut mengatakan, saat ini yang diperlukan masyarakat adalah mau dengan cepat menangkap peluang secara tepat.
“Speed is a key. Kecepatan adalah kunci, tetapi sekali lagi, harus tepat sasaran, ibarat burung elang yang terbang dengan cepat di udara, dan bisa menangkap ikan di laut. Maka di tahun baru ini jadilah elang yang siap menukik tajam, mengambil setiap peluang,” bebernya.
Indrawan menambahkan, syarat utama seorang entrepreneur adalah harus memiliki optimisme yang kuat. “Jika tidak punya itu, lebih baik jadi pegawai dan bekerja di instansi. Sementara entrepreneur akan selalu menghadapi tantangan yang terus-menerus," katanya.
Evapora Talk Series 35 merupakan rangkaian webinar yang digelar untuk menggelorakan semangat gerakan #akuberdaya yang digagas Nina Septiana. Desainer fashion muslim itu menyebut bahwa sejak gerakan tersebut dirilis pada 24 September 2021, ada mimpi besar yang ingin dicapainya. Yakni memelejitkan keberdayaan perempuan dan UMKM Indonesia.
“Pada akhirnya semoga gerakan ini bisa memperbaiki kondisi bangsa dan negara. Doakan agar gerakan #akuberdaya bisa terus menjadi bagian yang memelejitkan keberdayaan UMKM Indonesia,” pungkasnya.
“Fesyen sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu, terutama dalam hal desain, sudah sangat nyaman. Bentuknya juga unik, kreatif, dan ini akan mendorong fesyen kita terus bertumbuh. Karena itu, industri fesyen bisa menjadi pemain utama dalam ekspor industri kreatif Indonesia,” kata Sandiaga dalam webinar Evapora Talk Series 35 yang mengangkat tema Kebangkitan UMKM Indonesia, belum lama ini.
Pada webinar tersebut, Sandiaga juga sempat memberikan motivasi pada desainer Nina Septiana, pemilik brand fashion Nina Nugroho, untuk mengambil kesempatan mengekspor produk fesyen ke luar negeri.
“Dengan kualitas yang sudah sangat baik, Mbak Nina harus mengambil peluang ini. Saya yakin sangat bisa,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengingatkan bahwa setiap bisnis selalu ada up and down, di mana 7 dari 10 usaha akan mengalami goncangan pada tahun pertama.
“Untuk itulah, pemerintah harus bisa hadir di waktu yang tepat. Kehadiran pemerintah bisa dalam berbagai bentuk, seperti pendampingan, monitoring, kemudahan dalam hal izin usaha, bantuan pemasaran, membangun eksosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM hingga membantu accessibility kebutuhan modal bagi UMKM,” papar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, 2022 merupakan tahun kebangkitan bagi UMKM paska dihantam pandemi Covid-19. Terbukanya peluang usaha ini beriringan dengan makin tersedianya lapangan kerja, khususnya pada 17 subsektor kreatif dan 13 subsektor pariwisata.
“Penanganan pandemi sudah semakin membaik meski sekarang ada Omicron,” tegasnya.
Ada tiga rumus yang harus dipegang oleh pelaku industri kreatif untuk bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi paska pandemi, yakni Gercep, Geber dan Gaspol. Tiga motto ini, kata Sandiaga, menjadi kunci penting agar industri kreatif Indonesia mampu tumbuh signifikan dan menjadi pemain dunia.
Sementara itu, DR. Indrawan Nugroho yang juga menjadi pembicara dalam webinar tersebut mengatakan, saat ini yang diperlukan masyarakat adalah mau dengan cepat menangkap peluang secara tepat.
“Speed is a key. Kecepatan adalah kunci, tetapi sekali lagi, harus tepat sasaran, ibarat burung elang yang terbang dengan cepat di udara, dan bisa menangkap ikan di laut. Maka di tahun baru ini jadilah elang yang siap menukik tajam, mengambil setiap peluang,” bebernya.
Indrawan menambahkan, syarat utama seorang entrepreneur adalah harus memiliki optimisme yang kuat. “Jika tidak punya itu, lebih baik jadi pegawai dan bekerja di instansi. Sementara entrepreneur akan selalu menghadapi tantangan yang terus-menerus," katanya.
Evapora Talk Series 35 merupakan rangkaian webinar yang digelar untuk menggelorakan semangat gerakan #akuberdaya yang digagas Nina Septiana. Desainer fashion muslim itu menyebut bahwa sejak gerakan tersebut dirilis pada 24 September 2021, ada mimpi besar yang ingin dicapainya. Yakni memelejitkan keberdayaan perempuan dan UMKM Indonesia.
“Pada akhirnya semoga gerakan ini bisa memperbaiki kondisi bangsa dan negara. Doakan agar gerakan #akuberdaya bisa terus menjadi bagian yang memelejitkan keberdayaan UMKM Indonesia,” pungkasnya.
(tsa)