; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Ria Ricis Bela Oki Setiana Dewi, Tegaskan Video Ceramah sang Kakak yang Viral Mutlak Terpotong
loading...
Ria Ricis ikut menanggapi pemberitaan soal ceramah Oki Setiana Dewi tentang KDRT yang viral. Ricis tampak membela sang kakak. Foto/Instagram Ria Ricis
A
A
A
JAKARTA - Ria Ricis ikut menanggapi pemberitaan soal ceramah Oki Setiana Dewi tentang KDRT yang viral. Ricis tampak membela sang kakak.
Ricis menilai, ceramah yang ramai beredar di media sosial tersebut hanya berupa potongan atau tidak utuh. "Video yang kemarin ramai itu mutlak terpotong," ujar Ria Ricis di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Ricis, Oki tak bermaksud membenarkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ia menuturkan bahwa kisah yang disampaikan sang kakak dalam ceramahnya itu juga sudah banyak diceritakan orang lain.
Tetapi, dia memaklumi jika ceramah tersebut akhirnya menuai pro dan kontra. Istri Teuku Ryan itu menilai wajar adanya perbedaan pendapat. "Pas kita tonton lagi pun ternyata banyak yang menceritakan kisah tersebut. Biasa orang suka dan enggak suka mah ada saja," kata Ricis.
Ricis sebagai perempuan yang baru menikah pun banyak belajar dari Oki. Dari pelajaran yang diberikan sang kakak, dia memahami bahwa kehidupan pernikahan tak selalu indah. "Kami juga banyak belajar dari keluarga, dari Mbak Oki juga. Katanya pernikahan memang enggak selamanya indah," tutur Ricis.
Sebelumnya, Oki Setiana Dewi viral setelah salah satu cuplikan ceramahnya beredar di media sosial. Ibu empat anak itu dianggap netizen telah meremehkan KDRT.
Dalam videonya, Oki memberi contoh perempuan yang akan mudah meraih surga Allah SWT dengan menutupi keburukan suami. Dia kemudian menceritakan tentang perempuan asal Jeddah yang menutupi kekerasan sang suami di hadapan orangtuanya.
Oki pun telah mengklarifikasi terkait video ceramahnya 2 tahun silam yang tiba-tiba viral. Dia menegaskan, tak pernah membenarkan tindak KDRT dan meminta maaf apabila dirinya salah berucap.
"Tentu saya sama sekali tidak membenarkan KDRT. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan dalam menyampaikan, dan semoga Allah mengampuni saya dalam setiap kesalahan-kesalahan saya," tulis Oki Setiana Dewi melalui kanal YouTubenya, dikutip pada 4 Januari lalu.
Ricis menilai, ceramah yang ramai beredar di media sosial tersebut hanya berupa potongan atau tidak utuh. "Video yang kemarin ramai itu mutlak terpotong," ujar Ria Ricis di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Ricis, Oki tak bermaksud membenarkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ia menuturkan bahwa kisah yang disampaikan sang kakak dalam ceramahnya itu juga sudah banyak diceritakan orang lain.
Tetapi, dia memaklumi jika ceramah tersebut akhirnya menuai pro dan kontra. Istri Teuku Ryan itu menilai wajar adanya perbedaan pendapat. "Pas kita tonton lagi pun ternyata banyak yang menceritakan kisah tersebut. Biasa orang suka dan enggak suka mah ada saja," kata Ricis.
Ricis sebagai perempuan yang baru menikah pun banyak belajar dari Oki. Dari pelajaran yang diberikan sang kakak, dia memahami bahwa kehidupan pernikahan tak selalu indah. "Kami juga banyak belajar dari keluarga, dari Mbak Oki juga. Katanya pernikahan memang enggak selamanya indah," tutur Ricis.
Sebelumnya, Oki Setiana Dewi viral setelah salah satu cuplikan ceramahnya beredar di media sosial. Ibu empat anak itu dianggap netizen telah meremehkan KDRT.
Dalam videonya, Oki memberi contoh perempuan yang akan mudah meraih surga Allah SWT dengan menutupi keburukan suami. Dia kemudian menceritakan tentang perempuan asal Jeddah yang menutupi kekerasan sang suami di hadapan orangtuanya.
Oki pun telah mengklarifikasi terkait video ceramahnya 2 tahun silam yang tiba-tiba viral. Dia menegaskan, tak pernah membenarkan tindak KDRT dan meminta maaf apabila dirinya salah berucap.
"Tentu saya sama sekali tidak membenarkan KDRT. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan dalam menyampaikan, dan semoga Allah mengampuni saya dalam setiap kesalahan-kesalahan saya," tulis Oki Setiana Dewi melalui kanal YouTubenya, dikutip pada 4 Januari lalu.
(tsa)
Explore More