Edukasi Masyarakat untuk Tepis Anggapan MSG Dapat Sebabkan Obesitas

Rabu, 09 Februari 2022 - 11:03 WIB
loading...
Edukasi Masyarakat untuk...
PT Ajinomoto Indonesia turut berperan dalam menyebarluaskan edukasi pencegahan obesitas melalui kerja sama dengan PERGIZI PANGAN Indonesia. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pada Hari Gizi Nasional yang baru lalu, Kementerian Kesehatan mengampanyekan aksi bersama cegah stunting dan obesitas. Kedua hal ini masih menjadi permasalahan dunia dan penting bagi seluruh keluarga Indonesia untuk memahaminya serta menerapkan pola makan teratur dan sehat dengan gizi seimbang.

PT Ajinomoto Indonesia turut berperan dalam menyebarluaskan edukasi pencegahan obesitas melalui kerja sama dengan PERGIZI PANGAN Indonesia. Kedua pihak menggelar webinar bertema Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas? belum lama ini.

Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS memaparkan fakta-fakta ilmiah dan jurnal penelitian terbaru mengenai bumbu umami sehingga dapat menepis stigma negatif bahwa bumbu umami seperti MSG dapat menyebabkan obesitas.

“Siapa saja berisiko mengalami obesitas, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Pada prinsipnya, ada banyak factor pemicu
obesitas, ada pemicu dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme, atau juga ketidakseimbangan hormonal. Nah dalam webinar kali ini, yang mau saya highlight masih banyak juga anggapan bahwa bumbu umami seperti MSG dapat menyebabkan obesitas,” beber Prof. Hardin.

“Ada banyak jurnal penelitian seperti di China dan Vietnam yang dapat membuktikan bahwa penggunaan MSG tidak menyebabkan
overweight atau obesitas. Penelitian-penelitian tersebut dimulai dari menggunakan sampel hewan hingga yang terbaru adalah pada
manusia, di mulai dari 2008 hingga 2013,” lanjutnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi di Fakultas Ekologi Manusia IPB menyampaikan, MSG atau bumbu umami memiliki manfaat seperti dapat mengontrol nafsu makan, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung mudah diserap tubuh.

“Untuk mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes, obesitas, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” ungkap Prof. Ahmad.

“Sebenarnya jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi. Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.

Menyadari pentingnya diet garam bagi kesehatan, Ajinomoto memperkenalkan kampanye “Bijak Garam”.

Grant Senjaya, Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia menjelaskan, “Saat ini kami memiliki kampanye “Bijak Garam” yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam memasak."

"Salah satu faktor kendala sulitnya mengurangi garam dalam masakan adalah membuat rasanya tetap lezat dan tidak hambar," tambahnya.

Pengurangan asupan garam atau diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam dengan bumbu umami seperti MSG.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2040 seconds (0.1#10.140)