Kisah Anggi yang Peroleh Kebahagiaan Batin sebagai Pendonor Mata

Senin, 14 Februari 2022 - 21:29 WIB
loading...
Kisah Anggi yang Peroleh Kebahagiaan Batin sebagai Pendonor Mata
Meski bukan keputusan mudah, ada orang yang dengan mantap menyakinkan hati untuk menjadi pendonor mata. Foto Ilustrasi/Corneaeyeclinic.com
A A A
JAKARTA - Masyarakat di Indonesia mungkin belum terlalu familiar dengan donor mata. Keputusan mendonorkan organ tubuh untuk orang lain yang membutuhkan, sejatinya tak pernah mudah dibuat.

Meski bukan keputusan mudah, ada orang yang dengan mantap menyakinkan hati untuk menjadi pendonor mata. Salah satunya Anggi, perempuan muda yang terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Yuk berkenalan dengan Anggi!



Berawal dari Media Sosial

Pertengahan Desember 2021 jadi momentum berharga bagi Tri Anggi Hardiyanti, karyawati swasta di Jakarta. Tanpa disengaja, saat sedang asyik berselancar di platform media sosial TikTok, ia melihat video seorang pendonor kornea mata. ‘Pertemuan’ tak disengaja itu mengusik benak Anggi yang menyebut sebetulnya dirinya sudah sejak lama berniat untuk menjadi pendonor kornea mata.

Kepada MNC Portal Indonesia, Anggi mengungkapkan, sejak melihat video tersebut ia terus kepikiran. Siapa sangka, video yang tak sengaja lewat di layar ponselnya itu akhirnya membuat Anggi yakin mau menjadi pendonor kornea mata.



“Terus kepikiran, ingin cari tahu lebih lanjut karena kebetulan dari dulu memang ada niatan jadi pendonor kornea mata. Tapi niatnya belum matang dan masih ragu-ragu, akhirnya kali ini memutuskan untuk lanjut,” kata Anggi.

Membulatkan tekad untuk menjadi pendonor mata, dengan kecanggihan teknologi, Anggi sejak saat itu rajin mencari segala informasi yang ia butuhkan di internet. Merasa sudah mengantungi semua informasi yang dibutuhkan, Anggi pun mantap memutuskan mendaftarkan diri menjadi pendonor kornea mata.

Meminta Izin Keluarga

Salah satu syarat yang harus dipenuhi calon pendonor ialah memastikan sudah mengantungi izin dari pihak keluarga (orangtua atau pasangan) jika yang bersangkutan adalah seorang pendonor kornea mata. Memutuskan jadi pendonor mata, pertama kali orang yang Anggi mintai izin adalah sang suami tercinta.

Setelah mendapatkan izin suami, Anggi turut meminta izin dan memberi tahu orangtua serta semua kakak kandungnya.

Pada tahap ini, Anggi bisa dibilang beruntung karena proses yang ia lalui mulus tanpa penolakan. Walau ia sempat dimintai kepastian oleh keluarga agar kornea mata yang disumbangkan memang untuk orang yang membutuhkan, bukan untuk jual beli organ.

“Alhamdulillah aku punya keluarga yang open minded. Jadi enggak perlu aku jelasin pelan-pelan, mereka sudah paham dan alhamdulillah juga nggak ada penolakan, langsung disetujui,” lanjut Anggi.

Proses Pendaftaran

Kemajuan zaman yang sudah serbamodern ditambah kecanggihan teknologi yang memudahkan aktivitas manusia, terlihat pada proses Anggi menjadi seorang pendonor kornea mata. Ia menjatuhkan pilihan untuk mendaftar di salah satu organisasi non-profit yang menangani donor kornea mata di Indonesia, Lions Eye Bank Jakarta.

Anggi menuturkan, kala itu ia cukup mengakses situs resmi Lions Eye Bank Jakarta. Selanjutnya, ia tinggal mengisi form pendaftaran dengan lengkap dan mengirimkannya secara online.

“Setelah submit form, aku konfirmasi ke Whatsapp mereka kalau sudah register,” katanya.

Hanya butuh waktu dua hari, pesan balasan berisi konfirmasi alamat pengiriman dan biaya kirim paket kit identitas pendonor kornea mata sudah diterima Anggi.

“Lalu kira-kira seminggu kemudian, starter kitnya datang dan selesai, per 31 Januari 2021 aku officially jadi pendonor kornea mata di Lions Eye Bank Jakarta,” ujarnya, semangat.

Perubahan Hidup dan Kebahagiaan Batin

Paska resmi terdaftar sebagai salah satu pendonor kornea mata, perempuan berusia 28 tahun ini mengungkapkan, ada perubahan dalam hidupnya sehari-hari yang ia lakukan untuk menjaga kesehatan fisik secara menyeluruh.

“Walaupun aku minus, tapi aku sekarang usahain semaksimal mungkin untuk jarang pakai softlens dan tentunya makan-makanan yang berguna untuk kesehatan mata,” ujar Anggi.

Dengan titel sebagai pendonor kornea mata yang ada pada dirinya kini, Anggi mengaku merasakan kebahagiaan batin dan kelegaan karena bisa membantu orang yang membutuhkan kornea matanya agar bisa melihat dunia.

“Ada kebahagiaan batin yang dirasakan. Punya stiker logo identitas pendonor kornea mata di kartu identitas diri ini membuat aku lega dan sadar bahwa hingga akhir hayat pun aku bisa membantu orang lain,” lanjut Anggi.

Menutup perbincangan, sebagai pendonor, Anggi berharap ke depannya bisa lebih banyak masyarakat Indonesia yang teredukasi akan pentingnya menjadi pendonor kornea mata di Indonesia. Di saat yang sama, ia ingin pihak-pihak terkait seperti pihak bank mata bisa lebih aktif dalam memberikan penyuluhan dan sosialiasi ke masyarakat luas.

“Sehingga masyarakat bisa lebih percaya dan lebih yakin jika dari pihak bank mata langsung yang menyampaikannya,” pungkasnya.

Baca pembahasan mengenai Donor Mata selengkapnya di Okezone.com melalui link https://www.okezone.com/tag/donor-mata
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1994 seconds (0.1#10.140)