Ahli Gizi Sarankan Konsumsi Air Berkualitas dari Sumber Berkelanjutan
loading...
A
A
A
"Di Indonesia, Air Minum dalam Kemasan yang memenuhi standar nasional yang mengacu pada pedoman internasional (Codex, WHO) dapat dihasilkan melalui pengendalian yang baik terhadap sumber air, teknologi penghilangan cemaran biologi maupun fisik yang tepat, serta penanganan atau pengemasan yang baik pasca proses penghilangan cemaran," urainya.
Berdasarkan data Indeks Kualitas Air dari BPS (2019), terdapat 10 dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki Indeks Kualitas Air rendah akibat berbagai kontaminasi.
Hal ini diperkuat dengan data dari Kementerian Kesehatan (2020), yang menunjukkan bahwa 7 dari 10 rumah di Indonesia masih mengkonsumsi air dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri E coli, dan hanya 11,9% rumah yang memiliki akses terhadap air yang aman untuk dikonsumsi
Oleh karena itu, penyediaan air yang aman dan berkualitas serta jaminan ketersediaannya yang berkelanjutan menjadi tanggung jawab kita bersama.
Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni, turut menjelaskan bahwa untuk menjawab isu terkait keberlanjutan air saat ini dan di masa mendatang, Danone-AQUA berkomitmen untuk mengejawantahkan Danone Water Policy di Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana pabriknya beroperasi.
Menurut dia, berbagai upaya kolaboratif dapat dilakukan untuk terus memastikan agar kualitas dan kuantitas air dapat terus terjaga, serta terjamin ketersediaannya.
Dengan melibatkan berbagai mitra seperti pemerintah, LSM, akademisi, dan masyarakat, pihaknya mengembangkan berbagai inisiatif untuk melakukan upaya pelestarian air berbasis DAS, memperkaya keanekaragaman hayati untuk memastikan ekosistem di sekitar sumber air tetap terjaga.
Tak hanya itu, juga mendorong pengembangan pertanian berkelanjutan untuk menjaga kualitas air yang meresap ke tanah, melakukan efisiensi dan menjaga sirkularitas air pada proses produksi, serta memberikan akses air bersih terhadap masyarakat.
"Berbagai inisiatif tersebut juga bertujuan agar Danone-AQUA dapat mencapai target positive water impact, dimana kami akan mengembalikan air lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2030 mendatang," jelas Ratih.
Berdasarkan data Indeks Kualitas Air dari BPS (2019), terdapat 10 dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki Indeks Kualitas Air rendah akibat berbagai kontaminasi.
Hal ini diperkuat dengan data dari Kementerian Kesehatan (2020), yang menunjukkan bahwa 7 dari 10 rumah di Indonesia masih mengkonsumsi air dari infrastruktur yang terkontaminasi oleh bakteri E coli, dan hanya 11,9% rumah yang memiliki akses terhadap air yang aman untuk dikonsumsi
Oleh karena itu, penyediaan air yang aman dan berkualitas serta jaminan ketersediaannya yang berkelanjutan menjadi tanggung jawab kita bersama.
Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni, turut menjelaskan bahwa untuk menjawab isu terkait keberlanjutan air saat ini dan di masa mendatang, Danone-AQUA berkomitmen untuk mengejawantahkan Danone Water Policy di Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana pabriknya beroperasi.
Menurut dia, berbagai upaya kolaboratif dapat dilakukan untuk terus memastikan agar kualitas dan kuantitas air dapat terus terjaga, serta terjamin ketersediaannya.
Dengan melibatkan berbagai mitra seperti pemerintah, LSM, akademisi, dan masyarakat, pihaknya mengembangkan berbagai inisiatif untuk melakukan upaya pelestarian air berbasis DAS, memperkaya keanekaragaman hayati untuk memastikan ekosistem di sekitar sumber air tetap terjaga.
Tak hanya itu, juga mendorong pengembangan pertanian berkelanjutan untuk menjaga kualitas air yang meresap ke tanah, melakukan efisiensi dan menjaga sirkularitas air pada proses produksi, serta memberikan akses air bersih terhadap masyarakat.
"Berbagai inisiatif tersebut juga bertujuan agar Danone-AQUA dapat mencapai target positive water impact, dimana kami akan mengembalikan air lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2030 mendatang," jelas Ratih.