Bergizi Tinggi, Apakah Cumi-Cumi Mengandung Kolesterol?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mungkin masih ada yang bertanya-tanya apakah cumi-cumi mengandung kolesterol? Padahal cumi-cumi merupakan salah satu makanan yang lezat.
Di samping lezat, cumi-cumi juga dinilai memiliki kandungan nutrisi dan gizi cukup tinggi. Akan tetapi, di sisi lain, juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Terlebih jika pengolahan cumi dengan cara digoreng akan membuat kadar lemaknya semakin tinggi.
Sebaiknya ketahui batasan yang tepat untuk mengonsumsinya mengingat kolesterol yang terkandung cumi-cumi terbilang cukup tinggi. Ini perlu dilakukan agar tidak menyebabkan masalah kesehatan seperti stroke hingga serangan jantung.
Baca juga: Selain Dorce Gamalama, 3 Pesohor Ini Pernah Menderita Alzheimer
Seperti dilansir Medicinet, 100 gram cumi mentah mengandung sekitar 198 miligram kolesterol, 0,4 gram lemak jenuh total dan 16 gram protein.
The American Heart Association menyarankan bahwa total kalori yang dikonsumsi dari lemak jenuh per hari harus kurang dari 10 persen, terutama jika tujuannya adalah untuk menurunkan kadar kolesterol jahat yang disebut low-density lipoprotein (LDL).
Dengan demikian, diet 2.000 kalori per hari sama dengan 22 gram lemak jenuh atau kurang.
Oleh karena cumi-cumi sering dikonsumsi dengan cara digoreng, kandungan lemak totalnya cenderung sangat tinggi karena minyak yang digunakan untuk menggoreng. Beberapa jenis minyak diketahui tinggi lemak jenuh atau lemak trans.
Cumi-cumi yang digoreng mengubah makanan yang relatif sehat menjadi sesuatu dengan kolesterol tinggi dan tidak sehat. Namun, jika disajikan dengan cara dibakar atau dikukus, cumi-cumi cukup menyehatkan karena kadar lemak jenuhnya yang rendah.
Cumi-cumi merupakan sumber protein, asam lemak omega-3, vitamin C, zat besi dan kalsium yang baik. Sebagian besar manfaat kesehatan dari cumi-cumi adalah hasil dari asam lemak omega-3 baik untuk menjaga kesehatan jantung, kesehatan kehamilan, kesehatan kulit, rambut dan kuku dan mengurangi gejala rheumatoid arthritis.
Di samping lezat, cumi-cumi juga dinilai memiliki kandungan nutrisi dan gizi cukup tinggi. Akan tetapi, di sisi lain, juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Terlebih jika pengolahan cumi dengan cara digoreng akan membuat kadar lemaknya semakin tinggi.
Sebaiknya ketahui batasan yang tepat untuk mengonsumsinya mengingat kolesterol yang terkandung cumi-cumi terbilang cukup tinggi. Ini perlu dilakukan agar tidak menyebabkan masalah kesehatan seperti stroke hingga serangan jantung.
Baca juga: Selain Dorce Gamalama, 3 Pesohor Ini Pernah Menderita Alzheimer
Seperti dilansir Medicinet, 100 gram cumi mentah mengandung sekitar 198 miligram kolesterol, 0,4 gram lemak jenuh total dan 16 gram protein.
The American Heart Association menyarankan bahwa total kalori yang dikonsumsi dari lemak jenuh per hari harus kurang dari 10 persen, terutama jika tujuannya adalah untuk menurunkan kadar kolesterol jahat yang disebut low-density lipoprotein (LDL).
Dengan demikian, diet 2.000 kalori per hari sama dengan 22 gram lemak jenuh atau kurang.
Oleh karena cumi-cumi sering dikonsumsi dengan cara digoreng, kandungan lemak totalnya cenderung sangat tinggi karena minyak yang digunakan untuk menggoreng. Beberapa jenis minyak diketahui tinggi lemak jenuh atau lemak trans.
Cumi-cumi yang digoreng mengubah makanan yang relatif sehat menjadi sesuatu dengan kolesterol tinggi dan tidak sehat. Namun, jika disajikan dengan cara dibakar atau dikukus, cumi-cumi cukup menyehatkan karena kadar lemak jenuhnya yang rendah.
Cumi-cumi merupakan sumber protein, asam lemak omega-3, vitamin C, zat besi dan kalsium yang baik. Sebagian besar manfaat kesehatan dari cumi-cumi adalah hasil dari asam lemak omega-3 baik untuk menjaga kesehatan jantung, kesehatan kehamilan, kesehatan kulit, rambut dan kuku dan mengurangi gejala rheumatoid arthritis.