Ini 6 Komplikasi Penyakit Jantung yang Patut Diwaspadai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit jantung saat ini menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian.
Penyakit jantung merupakan suatu penyakit degeneratif yang berkaitan dengan gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat. Penyakit jantung juga bisa bertambah parah dan menyebabkan komplikasi.
Sebagaimana dilansir Hellosehat, berikut berbagai bentuk komplikasi penyakit jantung yang patut diwaspadai.
Baca juga: Lady Rocker Nicky Astria Nyanyikan Ulang Lagu Semusim Karya Eros Djarot
1. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung membuat otot jantung jadi lemah dan kaku.
Terdapat gagal jantung kongestif yang perlu Anda waspadai. Tanda-tanda dan gejala paling umum gagal jantung antara lain sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, dan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai kaki, perut, dan vena di leher.
2. Serangan Jantung
Gejala utama serangan jantung berupa nyeri terus menerus pada dada, lengan dan rahang, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam. Nyeri timbul secara mendadak dan sangat sakit sehingga kerja jantung menjadi tidak efisien, akibatnya pasokan darah ke otot jantung berkurang.
Apabila terjadi gejala serangan jantung seperti di atas, maka orang tersebut harus mendapatkan pertolongan medis secepatnya.
Kondisi tersebut terjadi akibat aliran darah ke jantung jadi tersumbat oleh plak (penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain). Plak ini kemudian pecah dan membentuk gumpalan dan mengganggu aliran darah.
3. Penyakit Stroke
Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Stroke terjadi ketika jantung tidak bekerja dengan efektif karena terhambatnya peredaran darah ke otak.
Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Gangguan fungsi otak ini akan mengakibatkan stroke.
Seseorang yang terkena stroke, umumnya mengalami berbagai gejala, seperti:
- Kesulitan berbicara dan berjalan.
- Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, kaki, dan tangan.
- Pandangan pada salah satu atau kedua mata menjadi kabur dan menghitam.
- Sakit kepala parah yang terjadi secara mendadak.
4. Henti Jantung
Henti jantung ditandai dengan berhentinya fungsi jantung, sehingga menyebabkan gangguan bernapas dan kehilangan kesadaran. Kondisi ini terjadi akibat gangguan listrik di jantung, sehingga tugas organ dalam memompa darah menjadi terhambat dan menghentikan aliran darah ke jantung.
Komplikasi penyakit jantung ini dapat terjadi tanpa peringatan. Terkadang dapat juga menimbulkan gejala sebelum henti jantung, seperti sesak napas disertai denyut jantung tidak beraturan, dan rasa tidak nyaman pada dada.
5. Penyakit Arteri Perifer
Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah semua penyakit penyempitan pembuluh darah yang terjadi pada pembuluh darah setelah keluar dari jantung dan aorta.
PAP merupakan salah satu bentuk komplikasi gangguan pembuluh darah perifer yang dapat dijumpai pada pasien dengan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan sensitivitas jaringan terhadap kerja insulin, sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel beta pankreas. Sindrom metabolik diketahui mempunyai kontribusi dalam menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
6. Aneurisma
Aneurisma adalah terjadinya benjolan pada pembuluh darah di otak yang bisa bocor atau pecah kapan saja. Sebelum pecah, adanya benjolan mungkin menyebabkan gejala nyeri pada satu mata, kemampuan melihat terganggu, dan mati rasa pada satu sisi wajah.
Ketika benjolan pecah, gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Sakit kepala parah dan mendadak.
- Mual, muntah, disertai leher yang kaku.
- Kejang dan hilang kesadaran.
- Penglihatan berbayang dan sangat sensitif terhadap cahaya.
Baca juga: Rencanakan Explore Pulau Dewata Hemat 30 Persen Bersama Mister Aladin
Apabila Anda mengalami gejala terkait komplikasi penyakit kardiovaskuler, lakukan pemeriksaan dokter segera. Sebagai tindakan pencegahan, lakukan pemeriksaan kesehatan Anda secara rutin.
Lihat Juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Lari Bisa Picu Serangan Jantung bagi Orang dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Penyakit jantung merupakan suatu penyakit degeneratif yang berkaitan dengan gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat. Penyakit jantung juga bisa bertambah parah dan menyebabkan komplikasi.
Sebagaimana dilansir Hellosehat, berikut berbagai bentuk komplikasi penyakit jantung yang patut diwaspadai.
Baca juga: Lady Rocker Nicky Astria Nyanyikan Ulang Lagu Semusim Karya Eros Djarot
1. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung membuat otot jantung jadi lemah dan kaku.
Terdapat gagal jantung kongestif yang perlu Anda waspadai. Tanda-tanda dan gejala paling umum gagal jantung antara lain sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, dan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai kaki, perut, dan vena di leher.
2. Serangan Jantung
Gejala utama serangan jantung berupa nyeri terus menerus pada dada, lengan dan rahang, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam. Nyeri timbul secara mendadak dan sangat sakit sehingga kerja jantung menjadi tidak efisien, akibatnya pasokan darah ke otot jantung berkurang.
Apabila terjadi gejala serangan jantung seperti di atas, maka orang tersebut harus mendapatkan pertolongan medis secepatnya.
Kondisi tersebut terjadi akibat aliran darah ke jantung jadi tersumbat oleh plak (penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain). Plak ini kemudian pecah dan membentuk gumpalan dan mengganggu aliran darah.
3. Penyakit Stroke
Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Stroke terjadi ketika jantung tidak bekerja dengan efektif karena terhambatnya peredaran darah ke otak.
Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Gangguan fungsi otak ini akan mengakibatkan stroke.
Seseorang yang terkena stroke, umumnya mengalami berbagai gejala, seperti:
- Kesulitan berbicara dan berjalan.
- Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, kaki, dan tangan.
- Pandangan pada salah satu atau kedua mata menjadi kabur dan menghitam.
- Sakit kepala parah yang terjadi secara mendadak.
4. Henti Jantung
Henti jantung ditandai dengan berhentinya fungsi jantung, sehingga menyebabkan gangguan bernapas dan kehilangan kesadaran. Kondisi ini terjadi akibat gangguan listrik di jantung, sehingga tugas organ dalam memompa darah menjadi terhambat dan menghentikan aliran darah ke jantung.
Komplikasi penyakit jantung ini dapat terjadi tanpa peringatan. Terkadang dapat juga menimbulkan gejala sebelum henti jantung, seperti sesak napas disertai denyut jantung tidak beraturan, dan rasa tidak nyaman pada dada.
5. Penyakit Arteri Perifer
Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah semua penyakit penyempitan pembuluh darah yang terjadi pada pembuluh darah setelah keluar dari jantung dan aorta.
PAP merupakan salah satu bentuk komplikasi gangguan pembuluh darah perifer yang dapat dijumpai pada pasien dengan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan sensitivitas jaringan terhadap kerja insulin, sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel beta pankreas. Sindrom metabolik diketahui mempunyai kontribusi dalam menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
6. Aneurisma
Aneurisma adalah terjadinya benjolan pada pembuluh darah di otak yang bisa bocor atau pecah kapan saja. Sebelum pecah, adanya benjolan mungkin menyebabkan gejala nyeri pada satu mata, kemampuan melihat terganggu, dan mati rasa pada satu sisi wajah.
Ketika benjolan pecah, gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Sakit kepala parah dan mendadak.
- Mual, muntah, disertai leher yang kaku.
- Kejang dan hilang kesadaran.
- Penglihatan berbayang dan sangat sensitif terhadap cahaya.
Baca juga: Rencanakan Explore Pulau Dewata Hemat 30 Persen Bersama Mister Aladin
Apabila Anda mengalami gejala terkait komplikasi penyakit kardiovaskuler, lakukan pemeriksaan dokter segera. Sebagai tindakan pencegahan, lakukan pemeriksaan kesehatan Anda secara rutin.
Lihat Juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Lari Bisa Picu Serangan Jantung bagi Orang dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
(nug)