NU'EST Bubar, Penggemar Salahkan HYBE dan Pledis Entertainment
loading...
A
A
A
JAKARTA - NU'EST resmi bubar pada 14 Maret 2022. Grup ini akan mengakhiri kegiatan resmi mereka di bawah naungan Pledis Entertainment dengan album baru yang akan dirilis bulan ini.
Kabar bubarnya NU'EST diumumkan Pledis Entertainment selaku agensi yang menaungi grup tersebut. Melalui pernyataan resminya, agensi itu mengumumkan bahwa JR, Aron, dan Ren akan meninggalkan Pledis Entertainment.
Dilansir dari Soompi, Selasa (1/3/2022) sementara anggota NU'EST lainnya yakni Baekho dan Minhyun akan memperbarui kontrak mereka dengan agensi tersebut.
"Kontrak artis eksklusif dengan NU'EST akan berakhir pada 14 Maret. Perusahaan kami dan anggota NU'EST telah melalui pertimbangan dan diskusi yang cermat tentang masa depan masing-masing anggota, apa yang akan menjadi jalan terbaik untuk semua orang, dan bagaimana mereka dapat menampilkan diri terbaiknya," kata Pledis Entertainment.
"JR, Aron, dan Ren telah memutuskan untuk memulai dari awal setelah meninggalkan perusahaan kami. Baekho dan Minhyun akan memperbarui kontrak mereka. Kami menghormati dan mendukung keputusan setiap anggota karena merupakan hasil dari pertimbangan dan diskusi yang cermat dan ekstensif," sambungnya.
Dilansir dari Koreaboo, banyak penggemar dari grup berusia 10 tahun ini tidak siap untuk mengucapkan selamat tinggal pada idola mereka. Namun, mereka berharap yang terbaik untuk para anggota.
Kini, beberapa penggemar menyalahkan HYBE atas nasib NU'EST. Mereka mengklaim bahwa NU'EST berhenti memiliki aktivitas grup setelah akuisisi. Mereka juga menuduh HYBE tidak memberikan sumber daya dan promosi yang layak diperoleh grup lainnya.
Seperti halnya GFRIEND sebagai contoh lain. Pada Juli 2019, agensi GFRIEND, Source Music, menjadi anak perusahaan dari HYBE. Pada Mei 2021, GFRIEND meninggalkan Source Music setelah gagal menyetujui persyaratan untuk perpanjangan kontrak.
Tiga dari anggota grup tersebut telah memulai debutnya kembali sebagai trio, VIVIZ. Namun, penggemar lainnya mengatakan HYBE tidak dapat disalahkan atas pembubaran kedua grup tersebut. Mereka telah menunjuk pada penjualan, dugaan salah urus oleh agensi asli grup, dan keputusan anggota sendiri untuk melanjutkan.
Kabar bubarnya NU'EST diumumkan Pledis Entertainment selaku agensi yang menaungi grup tersebut. Melalui pernyataan resminya, agensi itu mengumumkan bahwa JR, Aron, dan Ren akan meninggalkan Pledis Entertainment.
Dilansir dari Soompi, Selasa (1/3/2022) sementara anggota NU'EST lainnya yakni Baekho dan Minhyun akan memperbarui kontrak mereka dengan agensi tersebut.
"Kontrak artis eksklusif dengan NU'EST akan berakhir pada 14 Maret. Perusahaan kami dan anggota NU'EST telah melalui pertimbangan dan diskusi yang cermat tentang masa depan masing-masing anggota, apa yang akan menjadi jalan terbaik untuk semua orang, dan bagaimana mereka dapat menampilkan diri terbaiknya," kata Pledis Entertainment.
"JR, Aron, dan Ren telah memutuskan untuk memulai dari awal setelah meninggalkan perusahaan kami. Baekho dan Minhyun akan memperbarui kontrak mereka. Kami menghormati dan mendukung keputusan setiap anggota karena merupakan hasil dari pertimbangan dan diskusi yang cermat dan ekstensif," sambungnya.
Dilansir dari Koreaboo, banyak penggemar dari grup berusia 10 tahun ini tidak siap untuk mengucapkan selamat tinggal pada idola mereka. Namun, mereka berharap yang terbaik untuk para anggota.
Kini, beberapa penggemar menyalahkan HYBE atas nasib NU'EST. Mereka mengklaim bahwa NU'EST berhenti memiliki aktivitas grup setelah akuisisi. Mereka juga menuduh HYBE tidak memberikan sumber daya dan promosi yang layak diperoleh grup lainnya.
Seperti halnya GFRIEND sebagai contoh lain. Pada Juli 2019, agensi GFRIEND, Source Music, menjadi anak perusahaan dari HYBE. Pada Mei 2021, GFRIEND meninggalkan Source Music setelah gagal menyetujui persyaratan untuk perpanjangan kontrak.
Tiga dari anggota grup tersebut telah memulai debutnya kembali sebagai trio, VIVIZ. Namun, penggemar lainnya mengatakan HYBE tidak dapat disalahkan atas pembubaran kedua grup tersebut. Mereka telah menunjuk pada penjualan, dugaan salah urus oleh agensi asli grup, dan keputusan anggota sendiri untuk melanjutkan.
(dra)