Ini Kata Orang-Orang yang sudah Nonton Film The Batman
loading...
A
A
A
“Yang paling kita dapatkan dari The Batman adalah pesan terakhirnya, ‘Hey, semuanya memang kacau, tapi, ah, mari coba membantu orang lain, oke?’ Dengan kondisi di seluruh dunia saat ini (saat menulis ini), mungkin itulah satu-satunya pesan yang bisa diberikan sebuah film superhero sekarang,” tulis Kofi.
Meskipun film ini banyak dipuji, tapi ada juga yang mengeluhkannya. Keluhan ini utamanya karena durasinya yang cukup panjang, yaitu 2 jam 56 menit. Dengan panjangnya durasi ini, The Batman berisiko membuat bosan penontonnya jika tidak mampu mempertahankan fokus dan laju ceritanya.
“Jadi, ya, The Batman itu benar-benar kepanjangan, dan film ini punya lebih dari cukup keseriusan diri untuk ditandingi. Tapi, Reeves mengambil risiko tidak biasa di era mitologi dan semesta sinematik tak berakhir dengan menceritakan kisahn yang sebenarnya bisa ditandingi, bahkan kalaupun ini juga jelas berarti menjadi awal dari sebuah cerita yang lebih besar,” kata Todd Gilchrist dari The Wrap.
Sementara, Peter Debruge dari Variety mencoba menjawab keraguan orang atas The Batman. Bukan rahasia lagi kalau setiap perwujudan Batman pascatrilogi Dark Knight akan dibandingkan dengan era tersebut. Selain itu, orang juga biasanya akan menanyakan apakah Batman memang harus gelap.
“Ada cukup ruang bagi kedua hal tersebut, ruang untuk sekuel pun bisa dibangun dengan fondasi tersebut, yang mengasumsikan keakraban tertentu dengan mitologi karakter ini. Itulah keindahan Batman, yang melampaui semua pahlawan lain di jajaran DC Comics, seperti Dracula atau Hamlet, antihero ikonik ini berdiri untuk penemuan ulang tanpa akhir,” tulis dia.
Meskipun film ini banyak dipuji, tapi ada juga yang mengeluhkannya. Keluhan ini utamanya karena durasinya yang cukup panjang, yaitu 2 jam 56 menit. Dengan panjangnya durasi ini, The Batman berisiko membuat bosan penontonnya jika tidak mampu mempertahankan fokus dan laju ceritanya.
“Jadi, ya, The Batman itu benar-benar kepanjangan, dan film ini punya lebih dari cukup keseriusan diri untuk ditandingi. Tapi, Reeves mengambil risiko tidak biasa di era mitologi dan semesta sinematik tak berakhir dengan menceritakan kisahn yang sebenarnya bisa ditandingi, bahkan kalaupun ini juga jelas berarti menjadi awal dari sebuah cerita yang lebih besar,” kata Todd Gilchrist dari The Wrap.
Sementara, Peter Debruge dari Variety mencoba menjawab keraguan orang atas The Batman. Bukan rahasia lagi kalau setiap perwujudan Batman pascatrilogi Dark Knight akan dibandingkan dengan era tersebut. Selain itu, orang juga biasanya akan menanyakan apakah Batman memang harus gelap.
“Ada cukup ruang bagi kedua hal tersebut, ruang untuk sekuel pun bisa dibangun dengan fondasi tersebut, yang mengasumsikan keakraban tertentu dengan mitologi karakter ini. Itulah keindahan Batman, yang melampaui semua pahlawan lain di jajaran DC Comics, seperti Dracula atau Hamlet, antihero ikonik ini berdiri untuk penemuan ulang tanpa akhir,” tulis dia.
(alv)
Lihat Juga :