Cegah Dehidrasi pada si Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Air atau cairan memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia. Pada tubuh manusia, air atau cairan memiliki berbagai fungsi yang membantu agar organ-organ dapat bekerja dengan baik.
Beberapa fungsi utama air atau cairan pada tubuh manusia yaitu membantu membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh sel pada tubuh. Air juga dibutuhkan untuk proses pernapasan, mengatur suhu tubuh, membantu proses ekskresi melalui keringat, urin, dan feses, serta membantu fungsi dan perkembangan otak.
Kandungan air pada tubuh manusia di setiap rentang usia berbeda-beda. Manusia dewasa mengandung sekitar 60% cairan dari keseluruhan berat badannya. Sementara 75% dari keseluruhan berat badan bayi adalah air dan 65% dari berat badan anak itu air. Demikian pula dengan kebutuhan setiap orang akan air atau cairan, berbeda-beda, tergantung usia dan aktivitasnya.
Anak yang berada pada rentang usia 2-3 tahun membutuhkan sebanyak 1,3 liter cairan per hari, sementara pada usia 4-8 tahun membutuhkan 1,4-1,6 liter cairan per hari. ( )
Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs PT Johnsons & Johnson mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, pihaknya ingin semua orangtua Indonesia tetap produktif dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.
"Kami ingin mengingatkan kembali orangtua Indonesia bahwa penting untuk memperhatikan asupan cairan sehingga anak tetap terhidrasi," ujarnya.
Minimnya asupan air/cairan dapat menyebabkan berkurangnya total body water yang disebut dengan dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan terganggunya performa fisik kognitif, konstipasi, gangguan pada fungsi ginjal, menyebabkan sinkop dan hipotensi ortostatik, pencetus terjadinya sakit kepala dan migrain, kelenturan kulit akan menurun, serta kulit menjadi kering.
Anak-anak cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi daripada orang dewasa. Pada anak-anak, dehidrasi paling sering terjadi akibat infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan diare ataupun muntah.
Spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menjelaskan, dehidrasi terdiri atas dehidrasi derajat ringan-sedang dan dehidrasi berat. Keduanya memiliki gejala serta tanda yang berbeda, sesuai derajat dehidrasinya.
"Gejala dehidrasi yang dapat dilihat oleh orangtua di rumah antara lain ubun-ubun cekung pada bayi, buang air kecil sedikit dan pekat atau tidak ada sama sekali, air mata tidak keluar, dan tampak kehausan," beber dr. Ariani.
Selain kehilangan air/cairan, dehidrasi juga menyebabkan seseorang kehilangan elektrolit. Dehidrasi menyebabkan tubuh paling sering kehilangan natrium dan kalium yang berfungsi membantu fungsi otot serta saraf, menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh manusia, menjaga pertumbuhan tubuh yang normal, dan mengontrol keseimbangan asam-basa tubuh maupun menjaga kesehatan jantung.
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada anak, orangtua harus lebih memperhatikan asupan air/cairan si kecil. Minum dan mengonsumsi makanan yang kadar airnya tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran, merupakan salah satu cara untuk menjaga anak agar tetap terhidrasi.
Selain saat cuaca panas dan sedang beraktivitas ataupun bermain, air putih dapat diberikan secara rutin kepada anak di pagi hari untuk membantu mengaktifkan organ dalam, 30-60 menit sebelum makan untuk membantu proses pencernaan, sebelum mandi untuk menurunkan tekanan darah, dan sebelum tidur. ( )
"Penanganan pertama dehidrasi pada anak adalah dengan memberikan cairan. Sementara untuk dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit diberikan Cairan Rehidrasi Oral (CRO) yang biasanya dikenal sebagai oralit," kata dr. Ariani.
Pada 2005, lanjut dr. Ariani, WHO telah merekomendasikan penggunaan CRO osmolaritas rendah (245 mOsm/L) untuk menggantikan versi oralit sebelumnya (311 mOsm/L). Selain osmolaritas, faktor lain yang juga penting dalam keberhasilan pemberian oralit pada anak adalah volume, frekuensi pemberian, dan rasanya.
"Selalu perhatikan jumlah total asupan cairan harian anak agar mereka tetap terhidrasi," tandas dr. Ariani.
Melihat kebutuhan akan minuman berasa yang dapat membantu menjaga anak tetap terhidrasi, PT Johnson & Johnson berinovasi melalui salah satu produknya, Vivity R-Hidrate. Vivity R-Hidrate tersedia dalam kemasan yang praktis dengan perlindungan enam lapis pada kemasan kotak serta memiliki rasa enak. Terdiri atas apel dan jeruk yang dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Beberapa fungsi utama air atau cairan pada tubuh manusia yaitu membantu membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh sel pada tubuh. Air juga dibutuhkan untuk proses pernapasan, mengatur suhu tubuh, membantu proses ekskresi melalui keringat, urin, dan feses, serta membantu fungsi dan perkembangan otak.
Kandungan air pada tubuh manusia di setiap rentang usia berbeda-beda. Manusia dewasa mengandung sekitar 60% cairan dari keseluruhan berat badannya. Sementara 75% dari keseluruhan berat badan bayi adalah air dan 65% dari berat badan anak itu air. Demikian pula dengan kebutuhan setiap orang akan air atau cairan, berbeda-beda, tergantung usia dan aktivitasnya.
Anak yang berada pada rentang usia 2-3 tahun membutuhkan sebanyak 1,3 liter cairan per hari, sementara pada usia 4-8 tahun membutuhkan 1,4-1,6 liter cairan per hari. ( )
Devy Yheanne, Country Leader of Communications & Public Affairs PT Johnsons & Johnson mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, pihaknya ingin semua orangtua Indonesia tetap produktif dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.
"Kami ingin mengingatkan kembali orangtua Indonesia bahwa penting untuk memperhatikan asupan cairan sehingga anak tetap terhidrasi," ujarnya.
Minimnya asupan air/cairan dapat menyebabkan berkurangnya total body water yang disebut dengan dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan terganggunya performa fisik kognitif, konstipasi, gangguan pada fungsi ginjal, menyebabkan sinkop dan hipotensi ortostatik, pencetus terjadinya sakit kepala dan migrain, kelenturan kulit akan menurun, serta kulit menjadi kering.
Anak-anak cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi daripada orang dewasa. Pada anak-anak, dehidrasi paling sering terjadi akibat infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan diare ataupun muntah.
Spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menjelaskan, dehidrasi terdiri atas dehidrasi derajat ringan-sedang dan dehidrasi berat. Keduanya memiliki gejala serta tanda yang berbeda, sesuai derajat dehidrasinya.
"Gejala dehidrasi yang dapat dilihat oleh orangtua di rumah antara lain ubun-ubun cekung pada bayi, buang air kecil sedikit dan pekat atau tidak ada sama sekali, air mata tidak keluar, dan tampak kehausan," beber dr. Ariani.
Selain kehilangan air/cairan, dehidrasi juga menyebabkan seseorang kehilangan elektrolit. Dehidrasi menyebabkan tubuh paling sering kehilangan natrium dan kalium yang berfungsi membantu fungsi otot serta saraf, menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh manusia, menjaga pertumbuhan tubuh yang normal, dan mengontrol keseimbangan asam-basa tubuh maupun menjaga kesehatan jantung.
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada anak, orangtua harus lebih memperhatikan asupan air/cairan si kecil. Minum dan mengonsumsi makanan yang kadar airnya tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran, merupakan salah satu cara untuk menjaga anak agar tetap terhidrasi.
Selain saat cuaca panas dan sedang beraktivitas ataupun bermain, air putih dapat diberikan secara rutin kepada anak di pagi hari untuk membantu mengaktifkan organ dalam, 30-60 menit sebelum makan untuk membantu proses pencernaan, sebelum mandi untuk menurunkan tekanan darah, dan sebelum tidur. ( )
"Penanganan pertama dehidrasi pada anak adalah dengan memberikan cairan. Sementara untuk dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit diberikan Cairan Rehidrasi Oral (CRO) yang biasanya dikenal sebagai oralit," kata dr. Ariani.
Pada 2005, lanjut dr. Ariani, WHO telah merekomendasikan penggunaan CRO osmolaritas rendah (245 mOsm/L) untuk menggantikan versi oralit sebelumnya (311 mOsm/L). Selain osmolaritas, faktor lain yang juga penting dalam keberhasilan pemberian oralit pada anak adalah volume, frekuensi pemberian, dan rasanya.
"Selalu perhatikan jumlah total asupan cairan harian anak agar mereka tetap terhidrasi," tandas dr. Ariani.
Melihat kebutuhan akan minuman berasa yang dapat membantu menjaga anak tetap terhidrasi, PT Johnson & Johnson berinovasi melalui salah satu produknya, Vivity R-Hidrate. Vivity R-Hidrate tersedia dalam kemasan yang praktis dengan perlindungan enam lapis pada kemasan kotak serta memiliki rasa enak. Terdiri atas apel dan jeruk yang dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
(tsa)