Menparekraf Sandiaga Kembali Ajak Sineas Muda Ikuti FSM di Bulan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tingginya animo masyarakat terhadap Family Sunday Movie (FSM) selama 2 periode lalu membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Sandiaga Salahuddin Uno semakin optimistis jika FSM menjadi lokomotif kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dua film yang terpilih menjadi awal bagi para sineas muda untuk meningkatkan performa. Film tersebut adalah Maramba karya sutradara Riandhani Yudha Pamungkas dari Komunitas Etanan Films pada periode Februari. Kemudian, film Bagurau karya sutradara Yuditia Leo Andhika, periode Maret.
Secara tidak langsung kedua film itu turut mempromosikan Sumba dan Sumatera Barat sebagai destinasi wisata yang menarik dan patut dikunjungi. Dari sini penonton bisa menyaksikan ragam budaya yang tertuang dalam karya audio visual.
Baca juga: Jangan Lewatkan! Program-Program Inspiring Ramadan Mulai Besok di iNews
"Begitulah keistimewaan dari sebuah karya perfilman, yang memberikan dampak positif bagi kebangkitan sektor parekfraf," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan persnya, Sabtu (2/4/2022).
Sandiaga menambahkan, semakin banyak sineas memproduksi film yang mengangkat keunikan daerah, akan semakin cepat pula proses pemulihan ekonomi nasional dan terbukanya lapangan kerja.
Sebagaimana diketahui, film merupakan subsektor yang paling cepat menyerap tenaga kerja. Setidaknya dalam 1 judul film melibatkan sekitar 30 orang.
Oleh karenanya, Sandiaga kembali mengajak para sineas muda untuk berkompetisi dalam FSM periode April. "Selamat datang para agen perubahan. Saya tunggu mahakarya kalian mulai 2 hingga 12 April," ucapnya bersemangat.
Menparekraf pun tak lupa memberikan pesannya kepada para sineas muda yang akan berkompetisi di FSM periode April. "Melalui sinema yang berkualitas dan memenuhi kaidah film pendek, ayo perlihatkan kearifan lokal dan gali akar nusantara dengan berkarya #DiIndonesiaAja," ujarnya.
Bagi film-film yang terpilih, nantinya akan mendapatkan apresiasi seperti sertifikat, hadiah uang tunai, kit FSM, dan penayangan poster film di sejumlah area Gedung Kemenparekraf.
Film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan. Film dengan jumlah viewers terbanyak, menurut Sandiaga, akan mendapat hadiah tambahan berupa uang tunai.
Baca juga: Ingin Ada Regenerasi, Opick Taruh Banyak Harapan pada Rhana Haura
Manfaat lain ketika para sineas muda ikut serta di FSM adalah terbukanya kesempatan untuk mengikuti film market. Di mana para pembuat film akan bertemu dengan para investor dari dalam dan luar negeri, seperti Akatara, sebuah forum bisnis dan pasar film terbesar di Indonesia yang digelar 29-30 Maret lalu.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
Dua film yang terpilih menjadi awal bagi para sineas muda untuk meningkatkan performa. Film tersebut adalah Maramba karya sutradara Riandhani Yudha Pamungkas dari Komunitas Etanan Films pada periode Februari. Kemudian, film Bagurau karya sutradara Yuditia Leo Andhika, periode Maret.
Secara tidak langsung kedua film itu turut mempromosikan Sumba dan Sumatera Barat sebagai destinasi wisata yang menarik dan patut dikunjungi. Dari sini penonton bisa menyaksikan ragam budaya yang tertuang dalam karya audio visual.
Baca juga: Jangan Lewatkan! Program-Program Inspiring Ramadan Mulai Besok di iNews
"Begitulah keistimewaan dari sebuah karya perfilman, yang memberikan dampak positif bagi kebangkitan sektor parekfraf," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan persnya, Sabtu (2/4/2022).
Sandiaga menambahkan, semakin banyak sineas memproduksi film yang mengangkat keunikan daerah, akan semakin cepat pula proses pemulihan ekonomi nasional dan terbukanya lapangan kerja.
Sebagaimana diketahui, film merupakan subsektor yang paling cepat menyerap tenaga kerja. Setidaknya dalam 1 judul film melibatkan sekitar 30 orang.
Oleh karenanya, Sandiaga kembali mengajak para sineas muda untuk berkompetisi dalam FSM periode April. "Selamat datang para agen perubahan. Saya tunggu mahakarya kalian mulai 2 hingga 12 April," ucapnya bersemangat.
Menparekraf pun tak lupa memberikan pesannya kepada para sineas muda yang akan berkompetisi di FSM periode April. "Melalui sinema yang berkualitas dan memenuhi kaidah film pendek, ayo perlihatkan kearifan lokal dan gali akar nusantara dengan berkarya #DiIndonesiaAja," ujarnya.
Bagi film-film yang terpilih, nantinya akan mendapatkan apresiasi seperti sertifikat, hadiah uang tunai, kit FSM, dan penayangan poster film di sejumlah area Gedung Kemenparekraf.
Film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan. Film dengan jumlah viewers terbanyak, menurut Sandiaga, akan mendapat hadiah tambahan berupa uang tunai.
Baca juga: Ingin Ada Regenerasi, Opick Taruh Banyak Harapan pada Rhana Haura
Manfaat lain ketika para sineas muda ikut serta di FSM adalah terbukanya kesempatan untuk mengikuti film market. Di mana para pembuat film akan bertemu dengan para investor dari dalam dan luar negeri, seperti Akatara, sebuah forum bisnis dan pasar film terbesar di Indonesia yang digelar 29-30 Maret lalu.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
(nug)