4 Masjid Destinasi Wisata Religi di Jabar untuk Dalami Syiar Islam di Momen Ramadan
loading...
A
A
A
4. Masjid Raya Bandung
Dua menara kembar setinggi 81 meter yang menjulang menjadi pemandangan menakjubkan yang pertama kali terlihat dari Masjid Raya Bandung. Masjid ini memang menjadi salah satu ikon dari Kota Bandung yang cukup terkemuka.
Pertama kali dibangun pada 1810, Masjid Raya Bandung yang sebelumnya bernama Masjid Agung, dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat Kota Bandung dari Krapyak.
Awalnya, bentuk bangunan masjid ini berbentuk panggung tradisional yang sederhana, bercorak Sunda dengan kolam besar untuk mengambil air wudhu. Namun, seiring dengan berlangsungnya zaman, masjid yang memiliki luas 8.573 meter persegi ini telah mengalami belasan kali renovasi.
Menjelang Konferensi Asia Afrika pada 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama Soekarno, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan total, di antaranya kubah dari sebelumnya berbentuk "nyungcung" menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.
Model kubah "nyungcung" bentukan Soekarno itu hanya bertahan kurang lebih 15 tahun, setelah rusak akibat tiupan angin kencang. Perombakan wajah Masjid Raya Bandung terus dilakukan sampai pada 2001 zaman Gubernur Jabar H.R Nuriana.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung punya andil dalam mengubah wajah Masjid Raya Bandung, salah satunya dengan menjadikan lahan alun-alun menjadi lapangan rumput sintetis.
Dua menara kembar setinggi 81 meter yang menjulang menjadi pemandangan menakjubkan yang pertama kali terlihat dari Masjid Raya Bandung. Masjid ini memang menjadi salah satu ikon dari Kota Bandung yang cukup terkemuka.
Pertama kali dibangun pada 1810, Masjid Raya Bandung yang sebelumnya bernama Masjid Agung, dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat Kota Bandung dari Krapyak.
Awalnya, bentuk bangunan masjid ini berbentuk panggung tradisional yang sederhana, bercorak Sunda dengan kolam besar untuk mengambil air wudhu. Namun, seiring dengan berlangsungnya zaman, masjid yang memiliki luas 8.573 meter persegi ini telah mengalami belasan kali renovasi.
Menjelang Konferensi Asia Afrika pada 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama Soekarno, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan total, di antaranya kubah dari sebelumnya berbentuk "nyungcung" menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.
Model kubah "nyungcung" bentukan Soekarno itu hanya bertahan kurang lebih 15 tahun, setelah rusak akibat tiupan angin kencang. Perombakan wajah Masjid Raya Bandung terus dilakukan sampai pada 2001 zaman Gubernur Jabar H.R Nuriana.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung punya andil dalam mengubah wajah Masjid Raya Bandung, salah satunya dengan menjadikan lahan alun-alun menjadi lapangan rumput sintetis.
(tsa)