Bisa Indikasikan Penyakit Serius, Jangan Anggap Remeh Nyeri Kepala dan Leher

Senin, 04 April 2022 - 03:30 WIB
loading...
Bisa Indikasikan Penyakit...
Nyeri kepala ataupun rasa pegal/linu di area leher pada jangka waktu sesaat dianggap hal normal oleh sebagian masyarakat. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Secara umum, nyeri kepala ataupun rasa pegal/linu di area leher pada jangka waktu sesaat atau setidaknya dalam rentang waktu satu dua hari, dianggap hal normal oleh sebagian masyarakat.

Sakit kepala atau nyeri pada leher bisa terasa ringan hingga berat. Umumnya sakit kepala dapat diobati dengan obat-obatan antinyeri yang dijual bebas. Namun, untuk sakit kepala yang dipicu oleh penyakit serius, diperlukan penanganan lebih lanjut.

Dokter Spesialis Bedah Saraf Rumah Sakit Siloam Semanggi/Mochtar Riady Comperhensive Cancer Centre (MRCCC) Dr. dr. Agus Mahendra Inggas Sp.BS menerangkan, nyeri kepala dan leher tidak bisa dianggap remeh. Karena apabila tidak diatasi dengan segera, dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.



"Masyarakat harus memahami, kenapa rasa sakit kepala dan nyeri leher harus segera ditangani. Karena secara ilmu kesehatan, sakit kepala misalnya pusing, gangguan keseimbangan contohnya vertigo dan lain-lain. Sedangkan nyeri (sakit) kepala merupakan kondisi adanya 'sesuatu' yang tidak normal dalam kepala. Jika hal ini dirasakan secara kontinyu, segera diperiksa ke rumah sakit. Jangan ditunda," tutur Dr. Agus Mahendra dalam bincang sehat di kanal live Instagram MRCCC, belum lama ini.

Nyeri kepala diidentifikasi menjadi primer dan sekunder. Primer adalah sakit atau nyeri kepala yang 'tidak diketahui' penyebabnya. Adapun sakit kepala sekunder adalah sakit atau nyeri kepala yang diketahui penyebabnya.

Metode Visual Analog Score (VAS) digunakan untuk mengukur intensitas dan 'kadar' nyeri kepala. Penilaian 'frekuensi' nyeri kepala ini dirasa penting untuk menegakkan diagnosa.

"Ini artinya, kita harus waspada apabila frekuensi nyeri kepala yang dirasakan semakin sering dan berlangsung dalam kurun waktu cukup lama," ujar Dr. Agus Mahendra.



Dr Agus melanjutkan, apabila nyeri kepala disertai dengan beberapa atau salah satu gejala samping, misalnya suara serak, leher kaku dan menjalar ke bahu lengan, hingga penglihatan mata menjadi tidak fokus dan pendengaran terganggu, Anda harus waspada.

"Karena nyeri kepala bisa menjadi indikator salah satu penyakit saraf yang serius, yaitu gejala timbulnya stroke, adanya tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, dan infeksi otak. Ini berarti deteksi dini dan penanganan medis harus segera dilakukan," tutur Dr. Agus Mahendra.

Setelah penanganan melalui metode VAS, proses screening dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) masih dapat diandalkan. Atau, bila perlu ditambahkan CT scan guna melihat kemungkinan kelainan di daerah otak.

"Tindakan operasi, radiasi, dan kemoterapi yang dilakukan dokter ahli akan sangat tergantung pada jenis serta tingkat kesulitan nyeri kepala sekunder yang terdiagnosa," ungkapnya.

Sementara itu, dalam dunia medis juga dikenal istilah nyeri kepala referal. Nyeri ini, menurut Dr Agus, disebabkan oleh kelelahan, stres, suara bising, dan lain-lain. Gejala tersebut dapat diatasi dengan rutin berolahraga, istirahat cukup, dan obat-obatan resep dokter.

Dr. Agus Mahendra menyarankan, segera periksakan kondisi Anda dengan dokter apalagi mengalami nyeri kepala dengan kondisi luar biasa hebat dan mendadak, bertambah berat dengan cepat, penurunan kesadaran, leher atau tengkuk nyeri hebat disertai demam suhu tinggi, dan beberapa kondisi yang dirasakan kronis.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Waspada! 6 Penyakit...
Waspada! 6 Penyakit Menular yang Bisa Jadi Ancaman di 2025, Nomor 3 Masih Menghantui Dunia
Nutriflakes Hadirkan...
Nutriflakes Hadirkan Nutrisi Sehat untuk Puasa Nyaman dengan Kampanye #SiapaAjaBisa
Cegah Migrain saat Puasa,...
Cegah Migrain saat Puasa, Begini 5 Cara Menjalani Ramadan dengan Nyaman
5 Manfaat Salat Tarawih...
5 Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Berat Badan
Solusi Pencernaan Sehat...
Solusi Pencernaan Sehat Tanpa Ribet, Nutriflakes Hadir di Apotek K24
5 Efek Puasa Tanpa Sahur...
5 Efek Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan, Hati-hati Dehidrasi dan Masalah Pencernaan
5 Tips Sahur untuk Penderita...
5 Tips Sahur untuk Penderita Asam Lambung, Puasa Jadi Nyaman dan Lancar
Metode AMC Efektif Ubah...
Metode AMC Efektif Ubah Pola Pikir dan Kehidupan Banyak Orang
Victor Wembanyama Didiagnosis...
Victor Wembanyama Didiagnosis DVT, Ini Gejala dan Penanganan Tepatnya
Rekomendasi
8 Merek Ban Paling Berharga...
8 Merek Ban Paling Berharga pada Tahun 2024
Kontra Australia dan...
Kontra Australia dan Bahrain, Patrick Kluivert Perbaiki Nutrisi Pemain Timnas Indonesia!
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berita Terkini
Sinopsis Sinetron Cinta...
Sinopsis Sinetron Cinta Yasmin, Kamis 13 Maret 2025: Penemuan Jejak Rangga
6 menit yang lalu
Popularitas Kate Middleton...
Popularitas Kate Middleton Menurun, Warga Amerika Lebih Menyukai Pangeran Harry
44 menit yang lalu
Celine Evangelista Menangis...
Celine Evangelista Menangis Cium Kakbah, Perjalanan Perdana ke Tanah Suci usai Mualaf
1 jam yang lalu
Celine Evangelista Umrah...
Celine Evangelista Umrah Perdana usai Mualaf: Aku Bersaksi Tidak Ada Tuhan Selain Allah
2 jam yang lalu
Profil dan Biodata Bobon...
Profil dan Biodata Bobon Santoso Youtuber Masak yang Kini Mualaf, Istrinya Langsung Unfollow
2 jam yang lalu
Pangeran Harry Ancam...
Pangeran Harry Ancam Raja Charles, Tidak Buat Putusan atas Gelar Meghan Markle
3 jam yang lalu
Infografis
6 Penyakit Berbahaya...
6 Penyakit Berbahaya yang Bisa Dicegah dengan Berjalan Kaki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved