Takut ke RS selama Pandemi Covid-19 Picu Masalah Kesehatan Serius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dokter mulai melihat dampak buruk dari orang-orang yang takut ke rumah sakit selama pandemi Covid-19. Masalah kesehatan serius menjadi ancaman nyata yang berbahaya di masa depan.
Kisah Nalinthip Fetters misalnya. Pria itu mengaku, gara-gara tidak kontrol rutin ke rumah sakit, dokter mendapati ada lubang di jantungnya. Fetters takut ke rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.
"Pandemi terjadi dan saya berhenti begitu saja untuk kontrol rutin ke rumah sakit. Saya tidak ingin kena Covid-19. Saya sangat takut," ceritanya seperti dilaporkan Fox News, dikutip Rabu (20/4/2022).
Dokter Carlos Encarnacion, ahli bedah kardiovaskular di HCA Houston Healthcare, mengatakan bahwa dia melihat lebih sedikit pemeriksaan rutin selama pandemi berlangsung.
"Dari pengalaman pasien saya, banyak dari mereka mengabaikan kontrol rutin," dr. Encarnacion menjelaskan.
Dalam kasus Fetters, dr. Encarnacion menjelaskan, perawatan kesehatan yang terabaikan memaksanya untuk melakukan operasi bypass tiga kali. "Jika dia menunggu lebih lama, maka dia berpotensi mengalami gagal jantung," katanya.
Menurut American Heart Association, selama tahun pertama pandemi, risiko keseluruhan kematian akibat penyakit jantung meningkat menjadi lebih dari 4 persen dan risiko kematian akibat stroke juga meningkat lebih dari 6 persen.
Dokter T. Douglas Lawson, Presiden Dewan untuk Divisi Houston American Heart Association mengatakan, penelitian menunjukkan, kondisi ini adalah akibat langsung dari mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin selama pandemi.
"Orang-orang datang terlambat untuk skrining kanker, dan karena itu, kanker-kanker yang diidap lebih serius. Lalu, orang-orang datang terlambat untuk mengontrol tekanan darah mereka dan itu menciptakan penyakit jantung yang lebih lanjut yang sekarang sedang kami perbaiki," ungkap dr. Lawson.
Baca Juga: Makan Daging Menyebabkan Masalah Kesehatan Serius, Selain Kanker
Encarnacion menambahkan bahwa situasi ini memengaruhi sistem kesehatan secara keseluruhan. Padahal, ketika pasien kembali datang ke rumah sakit untuk kontrol rutin, tumpukan pasien menjadi lebih sedikit.
"Kami harus bekerja sangat keras untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa rumah sakit dan klinik itu aman. Bahwa kami ada di sana untuk membantu mereka," kata Lawson.
Di sisi lain, dokter dan Asosiasi Jantung Amerika juga melaporkan bahwa kontrol dengan dokter secara virtual telah membantu menyelesaikan masalah ini. Mereka merekomendasikan kunjungan semacam itu kepada siapa saja yang ragu untuk mengunjungi rumah sakit secara langsung.
Kisah Nalinthip Fetters misalnya. Pria itu mengaku, gara-gara tidak kontrol rutin ke rumah sakit, dokter mendapati ada lubang di jantungnya. Fetters takut ke rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.
"Pandemi terjadi dan saya berhenti begitu saja untuk kontrol rutin ke rumah sakit. Saya tidak ingin kena Covid-19. Saya sangat takut," ceritanya seperti dilaporkan Fox News, dikutip Rabu (20/4/2022).
Dokter Carlos Encarnacion, ahli bedah kardiovaskular di HCA Houston Healthcare, mengatakan bahwa dia melihat lebih sedikit pemeriksaan rutin selama pandemi berlangsung.
"Dari pengalaman pasien saya, banyak dari mereka mengabaikan kontrol rutin," dr. Encarnacion menjelaskan.
Dalam kasus Fetters, dr. Encarnacion menjelaskan, perawatan kesehatan yang terabaikan memaksanya untuk melakukan operasi bypass tiga kali. "Jika dia menunggu lebih lama, maka dia berpotensi mengalami gagal jantung," katanya.
Menurut American Heart Association, selama tahun pertama pandemi, risiko keseluruhan kematian akibat penyakit jantung meningkat menjadi lebih dari 4 persen dan risiko kematian akibat stroke juga meningkat lebih dari 6 persen.
Dokter T. Douglas Lawson, Presiden Dewan untuk Divisi Houston American Heart Association mengatakan, penelitian menunjukkan, kondisi ini adalah akibat langsung dari mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin selama pandemi.
"Orang-orang datang terlambat untuk skrining kanker, dan karena itu, kanker-kanker yang diidap lebih serius. Lalu, orang-orang datang terlambat untuk mengontrol tekanan darah mereka dan itu menciptakan penyakit jantung yang lebih lanjut yang sekarang sedang kami perbaiki," ungkap dr. Lawson.
Baca Juga: Makan Daging Menyebabkan Masalah Kesehatan Serius, Selain Kanker
Encarnacion menambahkan bahwa situasi ini memengaruhi sistem kesehatan secara keseluruhan. Padahal, ketika pasien kembali datang ke rumah sakit untuk kontrol rutin, tumpukan pasien menjadi lebih sedikit.
"Kami harus bekerja sangat keras untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa rumah sakit dan klinik itu aman. Bahwa kami ada di sana untuk membantu mereka," kata Lawson.
Di sisi lain, dokter dan Asosiasi Jantung Amerika juga melaporkan bahwa kontrol dengan dokter secara virtual telah membantu menyelesaikan masalah ini. Mereka merekomendasikan kunjungan semacam itu kepada siapa saja yang ragu untuk mengunjungi rumah sakit secara langsung.
(tsa)