7 Jalan Paling Mematikan di Dunia, Nomor 2 Sebabkan 300 Orang Tewas Setiap Tahun

JAKARTA - Jalan paling mematikan di dunia bisa membuat pengemudi tergelincir, melintasi jalur es atau jatuh ribuan mil hingga tewas. Di tempat-tempat seperti China, Bolivia, dan Alaska, pengemudi dapat menemukan jalan raya sempit.

Selain sempit, jalanan tersebut juga tidak beraspal yang rentan terhadap tanah longsor, longsoran salju, dan medan pegunungan yang curam. Karena itu, jalan ini sering dicap sebagai yang paling berbahaya di dunia dan berisiko tinggi.

Terlepas dari reputasi sering terjadi kecelakaan fatal, jalan seperti Terowongan Guoliang di China atau Jalan Atlantik di Norwegia tetap populer di kalangan wisatawan. Mereka Datang untuk melihat pemandangan indah atau mencoba keahlian mereka di tanjakan berbahaya.

Berani mengunjunginya? Berikut daftar jalan paling mematikan seperti dilansir dari Insider, Senin (25/4/2022).


1. Jalan Raya Karakoram



Jalan Raya Karakoram di Pakistan memiliki panjang 800 mil dan diganggu oleh bencana alam yang mengerikan, termasuk tanah longsor, longsoran salju, banjir, dan salju tebal. Meskipun merupakan tujuan wisata yang populer, jalan raya ini sering menimbulkan korban jiwa.

Pada bulan Oktober 2018, 17 orang tewas ketika sebuah bus jatuh ke jurang setelah pengemudi berbelok tajam di sepanjang jalan raya. Sebulan sebelumnya, seorang wisatawan tewas dalam tanah longsor yang menimpa mobil vannya.

Insiden seperti ini telah terjadi sejak jalan pertama kali dibangun pada 1959. Sekitar 1.000 pekerja tewas selama pembangunan jalan raya karena ledakan atau tanah longsor.

2. Jalan Yungas Utara



Jalan Yungas Utara dijuluki jalan kematian, sering kali mendapat predikat jalan raya paling berbahaya di dunia. Dengan lebar hanya 12 kaki, jalan ini membentuk bentangan sempit menuju Cordillera Oriental Mountain di Bolivia, yang sering diselimuti hujan dan kabut.

Satu belokan yang salah dapat membuat wisatawan jatuh dari ketinggian 4.000 hingga 15.000 kaki ke tanah. Banyak bagian yang tidak beraspal dan tidak memiliki pagar pembatas, menciptakan bahaya tambahan bagi kendaraan dan pengendara sepeda. Diperkirakan 200 hingga 300 orang tewas di jalan raya setiap tahun.

3. Jalan Atlantik



Jalan Atlantik Norwegia melintasi sekelompok kecil pulau yang indah, tetapi satu bentangan jalan raya jauh dari indah. Saat badai mulai datang, bagian jalan yang berkelok-kelok dihantam angin dan air, menciptakan bahaya bagi pengemudi. Jalan itu dilanda selusin badai angin selama pembangunannya pada 1980-an.


4. Jalan Dalton



Pengemudi di Jalan Dalton, Alaska disarankan untuk membawa perlengkapan keselamatan mereka. Tidak ada fasilitas medis di sepanjang jalan 414 mil, dan tidak ada pompa bensin, restoran, atau hotel untuk selama 240 mil.

Sebagian besar jalan tidak beraspal dan terbuat dari kerikil, sehingga menyulitkan pengemudi bahkan dalam kondisi cuaca yang baik. Di musim dingin, jalan menjadi sangat licin dan dingin sehingga pengemudi truk es pun menolak untuk melewatinya. Tundra di sekitarnya juga rentan terhadap longsoran salju.

5. Zoji Pass



Zoji Pass di India sering ditutup selama musim dingin karena hujan salju lebat membentuk dinding es tebal di kedua sisi jalan. Dalam kondisi cuaca normal, jalan tanah yang sempit tidak memiliki penghalang pelindung, membuat pengemudi berisiko jatuh sekitar 11.500 kaki ke tanah.

Seperti banyak jalan paling berbahaya di dunia, Zoji Pass juga rentan terhadap longsoran salju dan tanah longsor, membuat banyak wisatawan terdampar di ketinggian.

6. Terowongan Guoliang



Terowongan Guoliang di China dibuat oleh 13 penduduk desa yang memahat jalan sepanjang 4.000 kaki ke Pegunungan Taihang di China pada 1970-an. Meskipun daerah tersebut telah menjadi populer di kalangan wisatawan, terowongan ini masih minim perlengkapan.

Seperti halnya penghalang, rambu dan lampu jalan. Hal ini menyebabkan pengemudi harus melintasi jalan ini dengan risiko sendiri. Penduduk setempat sekarang menyebutnya sebagai jalan yang tidak mentolerir kesalahan.


7. Jalan Kabul - Jalalabad



Jumlah korban tewas di sepanjang Jalan Kabul - Jalalabad di Afghanistan sangat tinggi, bahkan sampai tidak terhitung lagi. Meskipun jalan dua lajur yang berkelok-kelok hanya memberikan sedikit ruang bagi mobil untuk lewat, pengemudi terus melaju dengan kecepatan yang mematikan, sementara truk-truk besar kesulitan mendaki tanjakan yang curam.

Di jalan itu juga kerap terjadi pemboman bunuh diri dan penculikan yang dipimpin Taliban, bahaya yang harus diterima oleh pengemudi saat mereka berjalan di sepanjang rute perdagangan utama. Daerah sekitarnya, termasuk jalan, sering disebut sebagai lembah kematian.