4 Film Sejarah Indonesia yang Dilarang Tayang, Nomor Terakhir Sempat Masuk Nominasi Oscar

Kamis, 05 Mei 2022 - 18:28 WIB
loading...
4 Film Sejarah Indonesia yang Dilarang Tayang, Nomor Terakhir Sempat Masuk Nominasi Oscar
Film sejarah Indonesia kebanyakan menggambarkan tentang perjuangan bangsa ini saat melawan penjajah. Foto/Imdb
A A A
JAKARTA - Film sejarah Indonesia kebanyakan menggambarkan tentang perjuangan bangsa ini saat melawan penjajah ataupun revolusi yang terjadi di Tanah Air. Meski demikian, ada kalanya film bertema sejarah hanya mengambil setting di era sebelum dan setelah kemerdekaan, sementara kisahnya fiktif sehingga sangat menarik dengan segala dramatisasinya.

Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki sejarah yang panjang. Hal inilah yang membuat banyak produser dan sutradara tertarik untuk membuat film yang berkaitan dengan sejarah bangsa.

Namun, untuk membuat film seperti ini haruslah mempertimbangkan berbagai aspek seperti perizinan dan juga harus sesuai dengan versi pemerintah. Film yang tidak sesuai dengan dasar-dasar yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia akan dilarang untuk tayang, baik di bioskop maupun stasiun televisi, karena dikhawatirkan bakal menimbulkan kontroversi, bahkan perpecahan antarkalangan.



Berikut empat film sejarah Indonesia yang dilarang tayang oleh pemerintah.

1. Pagar Kawat Berduri (1961)

4 Film Sejarah Indonesia yang Dilarang Tayang, Nomor Terakhir Sempat Masuk Nominasi Oscar


Film ini bercerita tentang perjuangan para pejuang sebelum masa kemerdekaan Indonesia yang ditahan di penjara Belanda. Para pejuang ini nekat menyuarakan revolusi dari dalam penjara.

Film ini mengisahkan Parman yang berusaha melarikan diri dari penjara dan berteman dengan Koenen, salah satu perwira Belanda yang berniat mencari informasi.

Film garapan Asrul Sani ini dilarang tayang oleh Partai Komunis Indonesia pada saat itu karena menampilkan keakraban pejuang Indonesia dengan perwira Belanda. Partai itu menganggap bahwa film Pagar Kawat Berduri mengajak masyarakat bersimpati pada Belanda.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)