Menkes Sebut Penyakit Kuku dan Mulut Tidak Menyerang Manusia, Ini Penjelasan Epidemiolog
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit tangan kaki dan mulut dipastikan berbeda dengan penyakit kuku dan mulut. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pun mengimbau masyarakat tidak terlalu panik.
Penyakit kuku dan mulut, yang menyerang hewan, kini tengah mewabah di Jawa Timur. Karena menyerang hewan , penyakit itu dipastikan tidak menular ke manusia.
"Beda dengan Covid-19, dari kelelawar menyebar ke manusia. Kalau penyakit kuku dan mulut ini hanya menginfeksi hewan," ungkap Menkes Budi dalam konferensi pers, Senin, 9 Mei 2022.
Baca juga: 5 Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia, Kuta Bali di Posisi Puncak
Menkes Budi Gunadi juga menegaskan bahwa penyakit kuku dan mulut ini berbeda dengan penyakit tangan kaki dan mulut yang memang penyakit manusia.
"Penyakit tangan kaki dan mulut umumnya menyerang anak-anak," kata dia.
Sementara, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman memaparkan bahwa memang benar kedua penyakit itu berbeda. Penyakit kuku dan mulut itu menyerang hewan, sedangkan penyakit tangan kaki dan mulut kasusnya terjadi pada manusia, khususnya anak-anak 0-6 tahun.
"Penyakit tangan kaki dan mulut atau dalam dunia medis dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD). Ini bukan penyakit baru dan prevalensi terbanyak ada di anak-anak 0-6 tahun," jelas Dicky pada MNC Portal, Selasa (10/5/2022).
Mengenai penyebab, penyakit yang juga populer disebut sebagai 'Flu Singapura' itu disebabkan virus bernama Coxsackie A16 atau enterovirus 71 (EV-71). Penularannya melalui kontak langsung.
"Jadi, penularannya itu melalui air liur, cairan yang ada pada kelainan kulit yang melepuh, atau dari kotoran. Ini menular sekali," bebernya.
Baca juga: Penanganan Ruam Popok Bayi, Perlukah Penanganan dari Dokter?
"Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya tercatat sebagai wilayah dengan penularan HFMD tertinggi di dunia. Kebersihan diri menjadi sangat penting untuk mencegah penyakit ini," lanjutnya.
Penyakit kuku dan mulut, yang menyerang hewan, kini tengah mewabah di Jawa Timur. Karena menyerang hewan , penyakit itu dipastikan tidak menular ke manusia.
"Beda dengan Covid-19, dari kelelawar menyebar ke manusia. Kalau penyakit kuku dan mulut ini hanya menginfeksi hewan," ungkap Menkes Budi dalam konferensi pers, Senin, 9 Mei 2022.
Baca juga: 5 Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia, Kuta Bali di Posisi Puncak
Menkes Budi Gunadi juga menegaskan bahwa penyakit kuku dan mulut ini berbeda dengan penyakit tangan kaki dan mulut yang memang penyakit manusia.
"Penyakit tangan kaki dan mulut umumnya menyerang anak-anak," kata dia.
Sementara, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman memaparkan bahwa memang benar kedua penyakit itu berbeda. Penyakit kuku dan mulut itu menyerang hewan, sedangkan penyakit tangan kaki dan mulut kasusnya terjadi pada manusia, khususnya anak-anak 0-6 tahun.
"Penyakit tangan kaki dan mulut atau dalam dunia medis dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD). Ini bukan penyakit baru dan prevalensi terbanyak ada di anak-anak 0-6 tahun," jelas Dicky pada MNC Portal, Selasa (10/5/2022).
Mengenai penyebab, penyakit yang juga populer disebut sebagai 'Flu Singapura' itu disebabkan virus bernama Coxsackie A16 atau enterovirus 71 (EV-71). Penularannya melalui kontak langsung.
"Jadi, penularannya itu melalui air liur, cairan yang ada pada kelainan kulit yang melepuh, atau dari kotoran. Ini menular sekali," bebernya.
Baca juga: Penanganan Ruam Popok Bayi, Perlukah Penanganan dari Dokter?
"Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya tercatat sebagai wilayah dengan penularan HFMD tertinggi di dunia. Kebersihan diri menjadi sangat penting untuk mencegah penyakit ini," lanjutnya.
(nug)