Indonesia Siap Datangkan 1.600 Dosis Vaksin Cacar Monyet dari Denmark
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam upaya memperkuat langkah pencegahan terhadap penyebaran cacar monyet atau Mpox, Indonesia siap mendatangkan 1.600 dosis vaksin dari Denmark. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pengiriman vaksin ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk melindungi masyarakat dari potensi wabah yang lebih luas.
Menurut Budi, vaksin cacar monyet ini diharapkan tiba dalam minggu ini. Sebelumnya, Indonesia telah memiliki 1.000 dosis vaksin, dengan 40 dosis tersisa yang akan segera dikirim ke Bali.
"Kita sedang datangkan 1.600 (vaksin cacar monyet) lagi, akan datang minggu ini dari Denmark," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Vaksinasi ini ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi. Seperti petugas laboratorium, tenaga kesehatan, dan kelompok lain yang rentan terhadap penularan.
"Untuk orang-orang yang berisiko tinggi seperti petugas lab, tenaga kesehatan kemudian grup-grup yang berisiko tinggi. Itu kita vaksinasi," jelasnya.
Budi juga mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengarahkan untuk mendekati pemerintah Jepang guna mendapatkan tambahan vaksin. Hanya saja, Jepang belum bersedia mengekspor vaksin tersebut.
"Rencana kita mau berusaha agar bisa dapat agak banyak lah, yang dari Jepang ini," ungkapnya.
Saat ini, vaksin cacar monyet bukan untuk masyarakat umum karena ketersediaannya yang terbatas dan harganya yang tinggi yakni sekitar Rp3,5 juta per dosis. Penularan penyakit ini, yang sebagian besar melalui kontak seksual, berbeda dengan Covid-19, sehingga vaksin difokuskan pada kelompok-kelompok tertentu.
"Memang vaksin ini bukan untuk masyarakat umum. Karena itu tadi, penularannya bukan seperti ini (Covid-19). Penularannya benar-benar ada kontak seksual 95 persen yang sama seperti HIV," pungkasnya.
Menurut Budi, vaksin cacar monyet ini diharapkan tiba dalam minggu ini. Sebelumnya, Indonesia telah memiliki 1.000 dosis vaksin, dengan 40 dosis tersisa yang akan segera dikirim ke Bali.
"Kita sedang datangkan 1.600 (vaksin cacar monyet) lagi, akan datang minggu ini dari Denmark," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Vaksinasi ini ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi. Seperti petugas laboratorium, tenaga kesehatan, dan kelompok lain yang rentan terhadap penularan.
"Untuk orang-orang yang berisiko tinggi seperti petugas lab, tenaga kesehatan kemudian grup-grup yang berisiko tinggi. Itu kita vaksinasi," jelasnya.
Budi juga mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengarahkan untuk mendekati pemerintah Jepang guna mendapatkan tambahan vaksin. Hanya saja, Jepang belum bersedia mengekspor vaksin tersebut.
"Rencana kita mau berusaha agar bisa dapat agak banyak lah, yang dari Jepang ini," ungkapnya.
Saat ini, vaksin cacar monyet bukan untuk masyarakat umum karena ketersediaannya yang terbatas dan harganya yang tinggi yakni sekitar Rp3,5 juta per dosis. Penularan penyakit ini, yang sebagian besar melalui kontak seksual, berbeda dengan Covid-19, sehingga vaksin difokuskan pada kelompok-kelompok tertentu.
"Memang vaksin ini bukan untuk masyarakat umum. Karena itu tadi, penularannya bukan seperti ini (Covid-19). Penularannya benar-benar ada kontak seksual 95 persen yang sama seperti HIV," pungkasnya.
(dra)