Benarkah Pikiran Positif atau Negatif Mempengaruhi Masakan?

Sabtu, 25 April 2020 - 12:32 WIB
loading...
Benarkah Pikiran Positif atau Negatif Mempengaruhi Masakan?
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa makanan Anda ternyata benar-benar nikmat ketika Anda memasaknya dalam suasana hati yang bahagia, atau sebaliknya? Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Pernahkah Anda memperhatikan bahwa makanan Anda ternyata benar-benar nikmat ketika Anda memasaknya dalam suasana hati yang bahagia, demikian sebaliknya. Makanan menjadi tidak enak ketika Anda memasak di bawah tekanan atau kemarahan. Percaya atau tidak, emosi yang Anda alami mempengaruhi kualitas makanan Anda dengan satu atau lain cara.

Fakta ini telah dibuktikan oleh Masaru Emoto, seorang penulis dan peneliti Jepang, yang telah melakukan penelitian tentang efek berbagai energi dan pemikiran terhadap air. Penelitinnya menemukan bahwa energi dan kesadaran manusia mempengaruhi struktur molekul air.

Seperti dilansir Times of India, pada 1990-an, Dr. Masaru Emoto melakukan serangkaian percobaan mengamati efek fisik dari kata-kata, musik dan lingkungan pada struktur kristal air. Emoto mengklik gambar air setelah mereka terkena berbagai jenis emosi, baik positif maupun negatif.

Hasil eksperimennya menunjukkan bahwa pikiran positif , kata-kata dan doa menghasilkan formasi kristal yang harmonis di dalam air, dan bahkan membersihkan air yang tercemar. Sedangkan, pikiran dan perasaan negatif menghasilkan formasi kristal yang terpecah-pecah dan tidak harmonis. Gambar kristal air yang diberikan di bawah ini dengan jelas menunjukkan efek pikiran dan emosi pada air.

Hal serupa terjadi ketika Anda memasak. Ada energi tak terlihat dari juru masak yang diserap oleh makanan. Transfer energi ini dari orang ke dalam makanan yang sedang dipersiapkan, berdampak pada orang yang memakannya. Ini juga memengaruhi penampilan, rasa, dan tekstur makanan.

Setiap kali Anda memasak dalam suasana hati yang bahagia dan ceria, makanan Anda secara otomatis akan menjadi lezat. Di sisi lain, jika Anda dikelilingi oleh perasaan muram atau marah, tidak peduli seberapa banyak Anda berusaha, Anda tidak akan bisa mencapai tingkat kelezatan dalam makanan itu. (Baca juga: Simak, Ini Tips untuk Ibu Hamil yang Ingin Berpuasa ).

Orang yang memasak makanan pada dasarnya membentuk perilaku dan pikiran orang-orang yang memakannya. Karena itu, disarankan untuk selalu melangkah di dapur dalam kondisi pikiran yang bahagia dan gembira. Hanya dengan memasak makanan dalam suasana hati yang bahagia Anda akan dapat memancarkan positif dan mengubah setiap makanan lebih bergizi. (Baca juga: Resep Pisang Kipas Krispi untuk Buka Puasa di Rumah, Dicoba Yuk ).
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3150 seconds (0.1#10.140)