Penyebab dan Gejala Bipolar seperti Dialami Medina Zein

Kamis, 19 Mei 2022 - 17:00 WIB
loading...
A A A
Pada gangguan bipolar, perubahan suasana hati yang tinggi dan rendah tidak mengikuti pola yang ditetapkan. Seseorang mungkin merasakan keadaan suasana hati yang sama (depresi atau manik) beberapa kali sebelum beralih ke suasana hati yang berlawanan.

Perubahan ini dapat terjadi selama beberapa minggu, bulan, dan kadang-kadang bahkan bertahun-tahun. Seberapa parahnya berbeda dari orang ke orang dan juga dapat berubah seiring waktu, menjadi lebih atau kurang parah.

1. Fase Manik

Pengidap gangguan bipolar yang sedang berada dalam fase manik bisa menunjukkan gejala, seperti:
- Sangat bersemangat, senang, dan mudah tersinggung atau sensitif.
- Sangat gelisah.
- Mengalami penurunan kebutuhan untuk tidur.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal berbeda.
- Merasa seperti pikirannya berpacu.
- Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus atau satu waktu.
- Melakukan hal-hal berisiko, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghamburkan uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.
- Merasa sangat penting, berbakat, atau kuat.

2. Fase Depresi

Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:
- Sangat sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.
- Sangat gelisah.
- Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
- Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
- Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
- Merasa tidak mampu melakukan bahkan hal-hal sederhana.
- Tidak berminat untuk melakukan semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (“anhedonia”).
- Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.



Penyebab Bipolar

Tidak ada penyebab tunggal gangguan bipolar. Para peneliti masih mempelajari bagaimana beberapa faktor dapat mengalami gangguan ini pada beberapa orang. Beberapa ahli berpendapat, kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak.

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat jika gangguan bipolar berkaitan dengan faktor keturunan. Beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar adalah:
- Mengalami stres tingkat tinggi.
- Pengalaman traumatik.
- Kecanduan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.
- Memiliki riwayat keluarga dekat (saudara kandung atau orangtua) yang mengidap gangguan bipolar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)