Viral! Wanita Menikah 8 Hari, Diceraikan Gara-Gara Nasi untuk Makan Suami Nempel di Baju
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernah membayangkan pernikahan yang Anda impi-impikan hanya bertahan 8 hari? Ya, begitulah yang dialami perempuan bernama Eka Rufaedah. Kisah pernikahannya pun viral di media sosial.
Berkisah di Twitter, Eka menjelaskan semua, termasuk alasan sang suami menceraikannya. Tahukah Anda, alasannya sangat sepele dan itu yang membuat Eka tak habis pikir, terlebih sang suami adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Eka mengatakan kalau suaminya menceraikan dia berawal dari pakaian dia yang tak sengaja mengenai nasi yang akan dimakan suaminya. Dari situ, banyak hal aneh lain yang membuat suaminya naik pitam.
Di awal cerita, Eka memberi tahu kalau dia menikah dengan suaminya pada 6 Maret 2022. Tapi, pada 14 Maret 2022 sang suami menggugat cerai. Ya, pernikahan Eka dan suaminya hanya bertahan 8 hari.
Eka mengenal sang suami dengan cara taaruf. Pada 26 Februari 2022, Eka mengatakan kalau ada satu email yang berisi CV taaruf. Esok harinya, Eka bertemu dengan sang pengirim email.
Agar tidak menimbulkan fitnah, Eka membawa serta satu temannya. Tapi, si pria membawa kedua orangtuanya beserta adik-adiknya. Tanda keseriusan dinilai Eka pada keputusan pria tersebut membawa seluruh keluarga intinya.
"Hal itu yang membuat aku yakin bahwa dia adalah pria baik-baik. Ku ketahui dari CV yang dia berikan bahwa dia adalah tenaga pengajar profesional di universitas swasta di Jakarta," tulis Eka.
"Dan yang menariknya, pria ini lulusan predikat cumlaude dan tentunya dengan banyak sekali prestasi. Terbukti dari banyaknya karya tulis yang telah dibukukan dan dijual banyak di pasaran," tambahnya.
Karena tahu si pria membawa serta keluarga inti, pun penilaian yang diamini Eka berdasar pada CV taaruf yang diberikan, alhasil Eka memberanikan diri membawa pria tersebut bersama keluarganya untuk bertemu orangtuanya.
Pertemuan orangtua Eka dan orangtua sang pria pun terjadi. Obrolannya sudah sangat matang, menentukan kapan tanggal pernikahan. Hingga akhirnya diputuskan Eka dan pria itu menikah pada 6 Maret 2022.
Akad nikah 13 Maret di rumah Eka. Lalu, resepsi pernikahan dilangsungkan di kota tempat si pria tinggal pada 20 Maret 2022. Biaya resepsi semua dibayarkan si pria.
Kisah berlanjut saat Eka ternyata harus pindah dari rumahnya ke rumah orangtua si pria di Karawang, Jawa Barat. Keputusan ini diambil dengan alasan agar Eka mudah mengakses persiapan pernikahan, termasuk fitting baju pernikahan.
Lamaran dan akad nikah pun terjadi di waktu yang sama, 6 Maret 2022. Menurut Eka, itu dilakukan agar tidak ada hal buruk menimpa dirinya.
Setelah sah jadi istri di mata agama, Eka dibawa suaminya ke rumah orangtua si pria. Rencananya, Eka menetap di rumah mertuanya sepekan sampai resepsi berlangsung.
"Namun, tepat sehari setelah lamaran dan akad, yaitu 7 Maret 2022, mertuaku mengizinkan aku untuk tinggal di rumah suamiku," cerita Eka. Ya, suami Eka sebelum sah menikahinya memang sudah punya rumah sendiri, terpisah dari rumah orangtuanya.
Eka merasa senang akhirnya satu atap dengan suaminya. Dari situ dia pun mulai mengenali suaminya, baik apa yang disuka maupun tak disuka. Melakukan berbagai hal yang saat itu dipikir Eka akan dapat menyenangkan hati suaminya.
Sampai pada 8 Maret 2022 kejadian tak terduga terjadi dan itu membuat Eka yakin kalau suaminya mengidap OCD. Awalnya dia tak mempermasalahkan kondisi kesehatan mental suaminya dengan OCD, karena meski ada gangguan OCD suaminya hidup dengan baik, segalanya steril.
Di sisi lain, Eka menjelaskan kalau selama hidup seatap dengan suaminya, ia baru tahu kalau suaminya itu tempramental dan tak dapat mengatur emosinya.
Tahu akan sifat buruk sang suami, Eka menyarankan agar imam dirinya itu bertemu dengan psikolog untuk konsultasi. Suami Eka menolak.
Pada 9 Maret 2022, Eka cek darah karena merasa badannya tidak sehat. Hasil keluar dan menyatakan kalau Eka kena demam berdarah. Selain DBD, Eka pun dinyatakan positif Covid-19. Suaminya juga positif Covid-19.
Karena demam tinggi, suami Eka dirawat di klinik. Dia tak mau dirawat di rumah sakit, ribet katanya. Alhasil, Eka merawat sang suami dalam kondisi sama-sama sedang sakit.
Sampai suatu ketika, tak sengaja pakaian Eka mengenai nasi yang akan dimakan suaminya. Seketika suami Eka marah besar. Dia bilang nasi yang sudah kena baju tidak bisa dimakan lagi.
"Aku yang sudah kelelahan, ditambah kurang tidur sejak awal satu rumah dengannya, mendengar dia marah hanya karena nasi kena pakaian, aku ngambek. Ku diamkan dia," ungkap Eka.
Sang suami tak terima dengan sikap cuek bebek Eka kepadanya. Suami Eka kemudian membentak Eka, menyuruh Eka untuk meminta maaf. Eka menurutinya.
Tak lama setelah Eka minta maaf, suaminya memesan makanan secara online. Makanan datang dan suaminya makan dengan lahap, sementara itu Eka hanya menangis dan dia tak dihiraukan suaminya.
Selesai makan, suami Eka mengetahui kalau tak ada minuman di dekatnya. Alhasil, dia memberi tahu adiknya untuk membeli minum. Satu jam menanti, belum datang juga minuman itu dan membuat Eka berinisiatif untuk membelikan minuman di minimarket.
Suami Eka malah membentak marah-marah. Dia mengatakan kalau siapa yang suruh membeli minum. Eka pun menurutinya. Tapi, air tak kunjung datang, akhirnya Eka nekat beli minum di luar.
Saat tiba di kamar rawat, bukan ucapan terima kasih karena sudah membawakan air minum, Eka malah dibentak lagi. Suaminya kesal karena Eka tak menuruti perintahnya. Eka hanya menangis dan bilang ke suaminya kalau dia mau pulang saja.
Suami Eka mengiyakan, mengizinkan dia untuk pulang. "Silahkan pulang sana," tegas suami Eka.
Sore harinya, Sabtu, 12 Maret 2022, suami Eka sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Lalu orangtuanya menjemput dia ke klinik.
"Aku yang saat itu kondisinya masih menangis, langsung ditenangan mertua. 'Sabar ya, kak. Arief memang begitu, harus sabar kitanya," tulis Eka.
Di cerita berikutnya, Eka menjelaskan banyak sekali problematika dalam biduk rumah tangganya. Sampai akhirnya dia dan suami benar-benar harus melepaskan status suami-istri.
Eka merasa sudah cukup dengan segala drama yang dibawa suaminya. Ia tak kuat dengan semuanya, sampai akhirnya dia benar-benar pergi dari rumah suaminya.
"Saya usir kamu sekarang juga! Saya talak kamu sekarang. Kita sudah tidak sah sebagai suami istri," ungkap Eka menceritakan apa yang disampaikan suaminya saat menceraikan dirinya.
Eka bergegas mengemasi barang-barang miliknya. Tak ada suaminya membantu dia mengangkut barang-barang ke mobil box. Suami Eka hanya mengantarkan dia sampai bertemu bus Primajasa jurusan Cikarang-Bandung.
"Sedih rasanya nasib pernikahan aku seperti ini dan tidak pernah terbayang sama sekali sebelumnya. Dia pun memintaku untuk tidak menceritakan apa yang terjadi pada orang lain, dan jika aku tetap menceritakannya, dia akan membawa hal ini ke ranah hukum," tulis Eka menutup kisahnya.
Di cuitan terakhir itu, Eka menyisipkan tangkapan layar pernyataan suaminya yang tidak suka dengan sikap Eka membeberkan semua perbuatannya.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
Berkisah di Twitter, Eka menjelaskan semua, termasuk alasan sang suami menceraikannya. Tahukah Anda, alasannya sangat sepele dan itu yang membuat Eka tak habis pikir, terlebih sang suami adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Eka mengatakan kalau suaminya menceraikan dia berawal dari pakaian dia yang tak sengaja mengenai nasi yang akan dimakan suaminya. Dari situ, banyak hal aneh lain yang membuat suaminya naik pitam.
Di awal cerita, Eka memberi tahu kalau dia menikah dengan suaminya pada 6 Maret 2022. Tapi, pada 14 Maret 2022 sang suami menggugat cerai. Ya, pernikahan Eka dan suaminya hanya bertahan 8 hari.
Eka mengenal sang suami dengan cara taaruf. Pada 26 Februari 2022, Eka mengatakan kalau ada satu email yang berisi CV taaruf. Esok harinya, Eka bertemu dengan sang pengirim email.
Agar tidak menimbulkan fitnah, Eka membawa serta satu temannya. Tapi, si pria membawa kedua orangtuanya beserta adik-adiknya. Tanda keseriusan dinilai Eka pada keputusan pria tersebut membawa seluruh keluarga intinya.
"Hal itu yang membuat aku yakin bahwa dia adalah pria baik-baik. Ku ketahui dari CV yang dia berikan bahwa dia adalah tenaga pengajar profesional di universitas swasta di Jakarta," tulis Eka.
"Dan yang menariknya, pria ini lulusan predikat cumlaude dan tentunya dengan banyak sekali prestasi. Terbukti dari banyaknya karya tulis yang telah dibukukan dan dijual banyak di pasaran," tambahnya.
Karena tahu si pria membawa serta keluarga inti, pun penilaian yang diamini Eka berdasar pada CV taaruf yang diberikan, alhasil Eka memberanikan diri membawa pria tersebut bersama keluarganya untuk bertemu orangtuanya.
Pertemuan orangtua Eka dan orangtua sang pria pun terjadi. Obrolannya sudah sangat matang, menentukan kapan tanggal pernikahan. Hingga akhirnya diputuskan Eka dan pria itu menikah pada 6 Maret 2022.
Akad nikah 13 Maret di rumah Eka. Lalu, resepsi pernikahan dilangsungkan di kota tempat si pria tinggal pada 20 Maret 2022. Biaya resepsi semua dibayarkan si pria.
Kisah berlanjut saat Eka ternyata harus pindah dari rumahnya ke rumah orangtua si pria di Karawang, Jawa Barat. Keputusan ini diambil dengan alasan agar Eka mudah mengakses persiapan pernikahan, termasuk fitting baju pernikahan.
Lamaran dan akad nikah pun terjadi di waktu yang sama, 6 Maret 2022. Menurut Eka, itu dilakukan agar tidak ada hal buruk menimpa dirinya.
Setelah sah jadi istri di mata agama, Eka dibawa suaminya ke rumah orangtua si pria. Rencananya, Eka menetap di rumah mertuanya sepekan sampai resepsi berlangsung.
"Namun, tepat sehari setelah lamaran dan akad, yaitu 7 Maret 2022, mertuaku mengizinkan aku untuk tinggal di rumah suamiku," cerita Eka. Ya, suami Eka sebelum sah menikahinya memang sudah punya rumah sendiri, terpisah dari rumah orangtuanya.
Eka merasa senang akhirnya satu atap dengan suaminya. Dari situ dia pun mulai mengenali suaminya, baik apa yang disuka maupun tak disuka. Melakukan berbagai hal yang saat itu dipikir Eka akan dapat menyenangkan hati suaminya.
Sampai pada 8 Maret 2022 kejadian tak terduga terjadi dan itu membuat Eka yakin kalau suaminya mengidap OCD. Awalnya dia tak mempermasalahkan kondisi kesehatan mental suaminya dengan OCD, karena meski ada gangguan OCD suaminya hidup dengan baik, segalanya steril.
Di sisi lain, Eka menjelaskan kalau selama hidup seatap dengan suaminya, ia baru tahu kalau suaminya itu tempramental dan tak dapat mengatur emosinya.
Tahu akan sifat buruk sang suami, Eka menyarankan agar imam dirinya itu bertemu dengan psikolog untuk konsultasi. Suami Eka menolak.
Pada 9 Maret 2022, Eka cek darah karena merasa badannya tidak sehat. Hasil keluar dan menyatakan kalau Eka kena demam berdarah. Selain DBD, Eka pun dinyatakan positif Covid-19. Suaminya juga positif Covid-19.
Karena demam tinggi, suami Eka dirawat di klinik. Dia tak mau dirawat di rumah sakit, ribet katanya. Alhasil, Eka merawat sang suami dalam kondisi sama-sama sedang sakit.
Sampai suatu ketika, tak sengaja pakaian Eka mengenai nasi yang akan dimakan suaminya. Seketika suami Eka marah besar. Dia bilang nasi yang sudah kena baju tidak bisa dimakan lagi.
"Aku yang sudah kelelahan, ditambah kurang tidur sejak awal satu rumah dengannya, mendengar dia marah hanya karena nasi kena pakaian, aku ngambek. Ku diamkan dia," ungkap Eka.
Sang suami tak terima dengan sikap cuek bebek Eka kepadanya. Suami Eka kemudian membentak Eka, menyuruh Eka untuk meminta maaf. Eka menurutinya.
Tak lama setelah Eka minta maaf, suaminya memesan makanan secara online. Makanan datang dan suaminya makan dengan lahap, sementara itu Eka hanya menangis dan dia tak dihiraukan suaminya.
Selesai makan, suami Eka mengetahui kalau tak ada minuman di dekatnya. Alhasil, dia memberi tahu adiknya untuk membeli minum. Satu jam menanti, belum datang juga minuman itu dan membuat Eka berinisiatif untuk membelikan minuman di minimarket.
Suami Eka malah membentak marah-marah. Dia mengatakan kalau siapa yang suruh membeli minum. Eka pun menurutinya. Tapi, air tak kunjung datang, akhirnya Eka nekat beli minum di luar.
Saat tiba di kamar rawat, bukan ucapan terima kasih karena sudah membawakan air minum, Eka malah dibentak lagi. Suaminya kesal karena Eka tak menuruti perintahnya. Eka hanya menangis dan bilang ke suaminya kalau dia mau pulang saja.
Suami Eka mengiyakan, mengizinkan dia untuk pulang. "Silahkan pulang sana," tegas suami Eka.
Sore harinya, Sabtu, 12 Maret 2022, suami Eka sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Lalu orangtuanya menjemput dia ke klinik.
"Aku yang saat itu kondisinya masih menangis, langsung ditenangan mertua. 'Sabar ya, kak. Arief memang begitu, harus sabar kitanya," tulis Eka.
Di cerita berikutnya, Eka menjelaskan banyak sekali problematika dalam biduk rumah tangganya. Sampai akhirnya dia dan suami benar-benar harus melepaskan status suami-istri.
Eka merasa sudah cukup dengan segala drama yang dibawa suaminya. Ia tak kuat dengan semuanya, sampai akhirnya dia benar-benar pergi dari rumah suaminya.
"Saya usir kamu sekarang juga! Saya talak kamu sekarang. Kita sudah tidak sah sebagai suami istri," ungkap Eka menceritakan apa yang disampaikan suaminya saat menceraikan dirinya.
Eka bergegas mengemasi barang-barang miliknya. Tak ada suaminya membantu dia mengangkut barang-barang ke mobil box. Suami Eka hanya mengantarkan dia sampai bertemu bus Primajasa jurusan Cikarang-Bandung.
"Sedih rasanya nasib pernikahan aku seperti ini dan tidak pernah terbayang sama sekali sebelumnya. Dia pun memintaku untuk tidak menceritakan apa yang terjadi pada orang lain, dan jika aku tetap menceritakannya, dia akan membawa hal ini ke ranah hukum," tulis Eka menutup kisahnya.
Di cuitan terakhir itu, Eka menyisipkan tangkapan layar pernyataan suaminya yang tidak suka dengan sikap Eka membeberkan semua perbuatannya.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
(tsa)