Intip Perjalanan Grup Lawak Srimulat yang Setiap Anggotanya Punya Ciri Khas Tersendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siapa yang tak kenal dengan nama besar Srimulat . Grup komedi pertama yang berhasil tampil di televisi ini terbukti sukses menghibur masyarakat Indonesia selama puluhan tahun.
Mengutip dari berbagai sumber, Srimulat adalah kelompok lawak Indonesia yang didirikan di Surakarta pada tahun 1950 oleh seorang seniman bernama Teguh Slamet Raharjo.
Bahkan, mungkin banyak yang belum tahu kalau nama Srimulat diambil dari nama istri Teguh pada saat itu yaitu Raden Ayu Srimulat.
Dalam perkembangannya Srimulat kemudian membuka cabang di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta.
Grup lawak Srimulat dapat dikatakan sebagai satu-satunya grup komedi Indonesia yang memiliki anggota paling banyak.
Setiap anggota Srimulat memiliki ciri khas berupa penampilan dan gaya bicara, hingga kalimat-kalimat yang menjadi trade mark masing-masing.
Sebut saja seperti Mamiek Prakoso yang terkenal dengan kalimat Mak Bedunduk, dan Mak Jegagik yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti sekonyong-konyong alias tiba-tiba.
Timbul yang akan membuat penonton tertawa ketika ia mengucapkan kata ‘Akan Tetapi’ dan ‘Justeru’.
Hingga Asmuni yang identik dengan kalimat Hil yang mustahal dan Tunjep poin (dalam hal ini merupakan plesetan dari hal yang mustahil dan to the poin)
Selain itu ada Tarzan yang dikenal dengan penampilannya yang rapi ala militer, Tessy dengan dandanan khasnya (memakai cincin batu warna-warni berukuran besar).
Atau Gogon dengan gaya rambut mohawk-nya yang mempunyai sikap berdiri yang khas sambil melipat tangan serta cara duduknya yang selalu melorot.
Para komedian Srimulat memulai karir mereka di daerah dan diminta untuk tampil di panggung nasional mulai tahun 1981. Dan mereka harus membawakan guyonan dalam bahasa Indonesia.
Walaupun mengalami pasang surut dan sempat dinyatakan bubar pada tahun 1989. Srimulat mulai bangkit lagi di industri hiburan sejak awal 90-an.
Hingga ada dua perusahaan film tanah air yaitu MNC Pictures dan IDN Pictures memutuskan untuk berkolaborasi membuat film Srimulat: Hil Yang Mustahal.
Film garapan Fajar Nugros ini seolah meluruhkan segala kerinduan para pecinta grup lawak Srimulat. Hanya saja, semua dikemas menjadi lebih fresh dengan dibintangi oleh para artis muda kenamaan Tanah Air.
Seperti halnya Bio One sebagai Gepeng, Dimas Anggara sebagai Timbul, Ibnu Jamil memerankan Tarsan, Zulda Maharani sebagai Nunung, Teuku Rifnu Wikana sebagai Asmuni, dan Erick Estrada sebagai Tessy,
Zulfa Maharani harus menaikkan berat badannya demi memerankan Nunung di film Srimulat: Hil Yang Mustahal. Zulfa menaikkan berat badannya hingga 6 kilogram.
"Aku nambah berat badan sekitar 6 kilogram, itu perubahan besar yang aku lakuin," kata Zulfa di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2022.
Film Srimulat: Hil Yang Mustahal tayang di bioskop-bioskop di Indonesia pada tanggal 19 Mei 2022.
Mengutip dari berbagai sumber, Srimulat adalah kelompok lawak Indonesia yang didirikan di Surakarta pada tahun 1950 oleh seorang seniman bernama Teguh Slamet Raharjo.
Bahkan, mungkin banyak yang belum tahu kalau nama Srimulat diambil dari nama istri Teguh pada saat itu yaitu Raden Ayu Srimulat.
Dalam perkembangannya Srimulat kemudian membuka cabang di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta.
Grup lawak Srimulat dapat dikatakan sebagai satu-satunya grup komedi Indonesia yang memiliki anggota paling banyak.
Setiap anggota Srimulat memiliki ciri khas berupa penampilan dan gaya bicara, hingga kalimat-kalimat yang menjadi trade mark masing-masing.
Sebut saja seperti Mamiek Prakoso yang terkenal dengan kalimat Mak Bedunduk, dan Mak Jegagik yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti sekonyong-konyong alias tiba-tiba.
Timbul yang akan membuat penonton tertawa ketika ia mengucapkan kata ‘Akan Tetapi’ dan ‘Justeru’.
Hingga Asmuni yang identik dengan kalimat Hil yang mustahal dan Tunjep poin (dalam hal ini merupakan plesetan dari hal yang mustahil dan to the poin)
Selain itu ada Tarzan yang dikenal dengan penampilannya yang rapi ala militer, Tessy dengan dandanan khasnya (memakai cincin batu warna-warni berukuran besar).
Atau Gogon dengan gaya rambut mohawk-nya yang mempunyai sikap berdiri yang khas sambil melipat tangan serta cara duduknya yang selalu melorot.
Para komedian Srimulat memulai karir mereka di daerah dan diminta untuk tampil di panggung nasional mulai tahun 1981. Dan mereka harus membawakan guyonan dalam bahasa Indonesia.
Walaupun mengalami pasang surut dan sempat dinyatakan bubar pada tahun 1989. Srimulat mulai bangkit lagi di industri hiburan sejak awal 90-an.
Hingga ada dua perusahaan film tanah air yaitu MNC Pictures dan IDN Pictures memutuskan untuk berkolaborasi membuat film Srimulat: Hil Yang Mustahal.
Film garapan Fajar Nugros ini seolah meluruhkan segala kerinduan para pecinta grup lawak Srimulat. Hanya saja, semua dikemas menjadi lebih fresh dengan dibintangi oleh para artis muda kenamaan Tanah Air.
Seperti halnya Bio One sebagai Gepeng, Dimas Anggara sebagai Timbul, Ibnu Jamil memerankan Tarsan, Zulda Maharani sebagai Nunung, Teuku Rifnu Wikana sebagai Asmuni, dan Erick Estrada sebagai Tessy,
Zulfa Maharani harus menaikkan berat badannya demi memerankan Nunung di film Srimulat: Hil Yang Mustahal. Zulfa menaikkan berat badannya hingga 6 kilogram.
"Aku nambah berat badan sekitar 6 kilogram, itu perubahan besar yang aku lakuin," kata Zulfa di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2022.
Film Srimulat: Hil Yang Mustahal tayang di bioskop-bioskop di Indonesia pada tanggal 19 Mei 2022.
(hri)