Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Pelajaran Atasi Cacar Monyet hingga Virus Hendra
loading...
A
A
A
Pertama kali diidentifikasi pada monyet, penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan jarang menyebar ke luar Afrika, sehingga rangkaian kasus ini memicu kekhawatiran. Cacar Monyet sendiri biasanya merupakan penyakit virus ringan, ditandai dengan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.
WHO mengatakan penyebaran virus ini kemungkinan besar juga berasal dari hewan pengerat (seperti tikus, tupai, kelinci dan sejenisnya), sehingga monyet bukan satu-satunya binatang sumber penyebaran penyakit ini. Hingga kini Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus Cacar Monyet belum ditemukan di Indonesia.
Dari negara tetangga Australia, ada juga ancaman dari virus Hendra (HeV). Pemerintah Australia meminta masyarakatnya untuk mewaspadai penyebaran virus Hendra (HeV). Virus ini pertama kali ditemukan pada 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, daerah yang terletak di pinggiran kota Brisbane, Australia.
Para ahli para ahli mengingatkan jangan menyepelekan virus Hendra ini. Angka kematiannya sangat tinggi, pada manusia dari 10 penderita, tujuh di antaranya meninggal dunia. Sehingga bisa dikatakan virus ini dapat mengakibatkan kematian hingga 70%, lebih tinggi dari Virus Covid-19.
Setelah virus Hendra, boleh jadi masih akan ada lagi peringatan dari otoritas kesehatan tentang kemunculan virus-virus penyebab penyait berbahaya dan mematikan.
Tak ada cara lain yang lebih efektif, selain menjaga kesehatan untuk menghindari terjangkitnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus. Sudah sewajarnya saat ini menjalankan Protokol Kesehatan sebagai prioritas saat beraktifitas khsusnya di area publik.
Peringatan yang disampaikan oleh para ahli dan lembaga kesehatan itu memang tidak perlu dianggap sebagai ancaman atau menakut-nakuti. Lebih ditekankan sebagai pengingat untuk mawas diri untuk lebih menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.
Informasi seputar bagaimana menjaga kesehatan, gaya hidup sehat serta mengenal gejala-gejala penyakit yang berbahaya saat ini sudah menjadi kebutuhan mendasar. News RCTI+ yang merupakan news aggregator di bawah MNC Group bisa dijadikan rujukan penting terkait informasi-informasi kesehatan.
Didukung oleh 93 publisher, News RCTI+ setiap hari selalu memberitakan info-info seputar kesehatan baik mengenai perkembangan pandemi Covid-19 hingga kemunculan virus-virus pembawa penyakit berbahaya lain. Ulasan dari dokter ahli untuk mengenali gejala-gejala penyakit juga menjadi sajian penting.
Termasuk tips-tips dari para ahli untuk menjaga tubuh agar tetap fit dan sehat. Rekomendasi makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga tersaji lengkap. Karena itu, salah satu upaya agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya tersebut, simak dan pantau terus informasinya di News RCTI+.
"News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik," kata Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo.
WHO mengatakan penyebaran virus ini kemungkinan besar juga berasal dari hewan pengerat (seperti tikus, tupai, kelinci dan sejenisnya), sehingga monyet bukan satu-satunya binatang sumber penyebaran penyakit ini. Hingga kini Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus Cacar Monyet belum ditemukan di Indonesia.
Dari negara tetangga Australia, ada juga ancaman dari virus Hendra (HeV). Pemerintah Australia meminta masyarakatnya untuk mewaspadai penyebaran virus Hendra (HeV). Virus ini pertama kali ditemukan pada 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, daerah yang terletak di pinggiran kota Brisbane, Australia.
Para ahli para ahli mengingatkan jangan menyepelekan virus Hendra ini. Angka kematiannya sangat tinggi, pada manusia dari 10 penderita, tujuh di antaranya meninggal dunia. Sehingga bisa dikatakan virus ini dapat mengakibatkan kematian hingga 70%, lebih tinggi dari Virus Covid-19.
Setelah virus Hendra, boleh jadi masih akan ada lagi peringatan dari otoritas kesehatan tentang kemunculan virus-virus penyebab penyait berbahaya dan mematikan.
Tak ada cara lain yang lebih efektif, selain menjaga kesehatan untuk menghindari terjangkitnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus. Sudah sewajarnya saat ini menjalankan Protokol Kesehatan sebagai prioritas saat beraktifitas khsusnya di area publik.
Peringatan yang disampaikan oleh para ahli dan lembaga kesehatan itu memang tidak perlu dianggap sebagai ancaman atau menakut-nakuti. Lebih ditekankan sebagai pengingat untuk mawas diri untuk lebih menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan.
Informasi seputar bagaimana menjaga kesehatan, gaya hidup sehat serta mengenal gejala-gejala penyakit yang berbahaya saat ini sudah menjadi kebutuhan mendasar. News RCTI+ yang merupakan news aggregator di bawah MNC Group bisa dijadikan rujukan penting terkait informasi-informasi kesehatan.
Didukung oleh 93 publisher, News RCTI+ setiap hari selalu memberitakan info-info seputar kesehatan baik mengenai perkembangan pandemi Covid-19 hingga kemunculan virus-virus pembawa penyakit berbahaya lain. Ulasan dari dokter ahli untuk mengenali gejala-gejala penyakit juga menjadi sajian penting.
Termasuk tips-tips dari para ahli untuk menjaga tubuh agar tetap fit dan sehat. Rekomendasi makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga tersaji lengkap. Karena itu, salah satu upaya agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya tersebut, simak dan pantau terus informasinya di News RCTI+.
"News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik," kata Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo.