Minyak Goreng Penurun Kolesterol Tinggi yang Aman, Ampuh dan Wajib Dicoba

JAKARTA - Beberapa minyak goreng dipercaya bisa menurunkan kolesterol tinggi . Karena diet memainkan peran penting dalam kadar kolesterol Anda, jenis minyak goreng yang ada di lemari juga penting.

Manajer Hubungan Profesional Perawatan Kesehatan Benecol Corinne Toyn menyarankan untuk mengganti minyak goreng. Ini karena minyak goreng jenis tertentu dapat lebih berbahaya daripada baik untuk kadar kolesterol Anda.

"Memilih minyak mana yang akan digunakan terkadang bisa membingungkan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak dari kita telah beralih menggunakan minyak kelapa sebagai alternatif yang lebih sehat," kata Toyn dilansir dari Express, Senin (30/5/2022).

"Tetapi sebenarnya minyak ini tinggi lemak jenuh, yang dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol," sambungnya.


Faktanya, Heart UK merekomendasikan untuk menghindari kelapa serta minyak kelapa sawit karena kandungan lemaknya. Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol jahat penyebab risiko lebih besar terkena masalah jantung dan stroke.

Terlepas dari minyak ini, lemak jenuh dapat ditemukan pada mentega, daging berlemak dan keju. Mengonsumsi jenis minyak ini bisa berbahaya bagi kesehatan karena Mayo Clinic melaporkan bahwa minyak kelapa telah terbukti meningkatkan kolesterol.

Dari gorengan hingga manisan, minyak kelapa juga bisa terdapat dalam makanan tertentu. Sedangkan minyak sawit dapat ditemukan pada kue, olesan, biskuit dan lainnya. Untungnya, ada juga jenis minyak yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat.

"Dengan memilih minyak tinggi lemak tak jenuh, seperti minyak sayur dan biji-bijian misalnya, lobak dan minyak zaitun, ini bisa membantu mengurangi kolesterol jahat Anda," jelas Toyn.


Heart UK menambahkan bahwa jenis minyak lain yang dapat membantu adalah minyak bunga matahari, jagung, dan kacang. Jenis minyak ini mampu memangkas kolesterol jahat sehingga menurunkan risiko masalah kardiovaskular.

Minyak zaitun, khususnya, telah disorot karena manfaat kesehatan jantungnya yang positif. Efeknya turun ke sifat antioksidan dan anti-inflamasi minyak, menurut Harvard Medical School. Selain itu, minyak zaitun juga dikaitkan dengan risiko kanker dan demensia yang lebih rendah.

Selain itu, British Heart Foundation merekomendasikan untuk menambahkan minyak zaitun ke dalam makanan seperti biasanya daripada meminumnya sebagai suplemen.