Kembali Dilanjutkan, Sosialisasi Sadar Wisata Disambut Positif
loading...
A
A
A
"Ini adalah fondasi bagaimana sebuah desa atau destinasi bisa survive tidak hanya di masa pandemi melainkan juga keberlanjutan ke depannya," ucapnya.
Terkait CHSE, Frans menegaskan harapan untuk membangun komitmen dan kredibilitas daerah wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman, aman dan percaya. Sedangkan terkait Pelayanan Prima, dia menjelaskan hospitality penting dalam memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung saat berada di desa wisata.
Dalam pembukaan sosialisasi Sadar Wisata di Desa Pasir Panjang, Manggarai Barat, NTT, Glory Hastanto, yang mewakili Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kemenparekraf, mengutarakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, membangun pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di desa.
Sosialisasi ini, menurutnya, sekaligus merespons paradigma dan tren baru pariwisata pasca-pandemi, di mana terjadi pergeseran tren wisata, yang mengarah pada wisata berbasis experience dan perjalanan domestik atau low mobility, low touch, less crowded, dan hygiene.
"Wisatawan akan memprioritaskan destinasi dan akomodasi yang mereka anggap aman, tujuan wisatawan bergeser dari popular dan ramai ke produk outdoor dan kebugaran, dengan 2 jenis atraksi, yaitu alam dan budaya," jelas Glory.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Pius Baut menuturkan bahwa pariwisata menjadi sektor usaha yang paling terdampak karena pandemi Covid-19.
"Adanya kegiatan ini kembali menyadarkan dan memotivasi agar masyarakat di sekitar Labuan Bajo menatap ke depan, apa yang bisa dibuat untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata," tuturnya, saat membuka acara.
Saat ini menurut Pius, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo sudah sama dengan sebelum masa pandemi. "Bedanya sebelum pandemi wisatawan yang berkunjung 90 persen adalah wisatawan asing, sekarang jumlah wisatawan domestik sudah jauh lebih banyak," kata dia.
Sosialisasi Sadar Wisata menghadirkan sejumlah praktisi di bidang pariwisata yang berbagi pengalaman dalam mengembangkan desa wisata. Salah satunya adalah Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko.
Dalam pemaparannya dia menyampaikan kisah sukses mengelola Desa Wisata Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur. Desa Pujon Kidul tahun 2021 lalu mendapatkan penghargaan khusus dalam Anugerah Desa Wisata sebagai Desa Mandiri Inspiratif.
Terkait CHSE, Frans menegaskan harapan untuk membangun komitmen dan kredibilitas daerah wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman, aman dan percaya. Sedangkan terkait Pelayanan Prima, dia menjelaskan hospitality penting dalam memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung saat berada di desa wisata.
Dalam pembukaan sosialisasi Sadar Wisata di Desa Pasir Panjang, Manggarai Barat, NTT, Glory Hastanto, yang mewakili Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kemenparekraf, mengutarakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, membangun pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di desa.
Sosialisasi ini, menurutnya, sekaligus merespons paradigma dan tren baru pariwisata pasca-pandemi, di mana terjadi pergeseran tren wisata, yang mengarah pada wisata berbasis experience dan perjalanan domestik atau low mobility, low touch, less crowded, dan hygiene.
"Wisatawan akan memprioritaskan destinasi dan akomodasi yang mereka anggap aman, tujuan wisatawan bergeser dari popular dan ramai ke produk outdoor dan kebugaran, dengan 2 jenis atraksi, yaitu alam dan budaya," jelas Glory.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Pius Baut menuturkan bahwa pariwisata menjadi sektor usaha yang paling terdampak karena pandemi Covid-19.
"Adanya kegiatan ini kembali menyadarkan dan memotivasi agar masyarakat di sekitar Labuan Bajo menatap ke depan, apa yang bisa dibuat untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata," tuturnya, saat membuka acara.
Saat ini menurut Pius, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo sudah sama dengan sebelum masa pandemi. "Bedanya sebelum pandemi wisatawan yang berkunjung 90 persen adalah wisatawan asing, sekarang jumlah wisatawan domestik sudah jauh lebih banyak," kata dia.
Sosialisasi Sadar Wisata menghadirkan sejumlah praktisi di bidang pariwisata yang berbagi pengalaman dalam mengembangkan desa wisata. Salah satunya adalah Kepala Desa Pujon Kidul, Udi Hartoko.
Dalam pemaparannya dia menyampaikan kisah sukses mengelola Desa Wisata Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur. Desa Pujon Kidul tahun 2021 lalu mendapatkan penghargaan khusus dalam Anugerah Desa Wisata sebagai Desa Mandiri Inspiratif.