Jason Mraz Sumbang Hasil Penjualan Album untuk Kesetaraan Ras

Selasa, 23 Juni 2020 - 14:35 WIB
loading...
Jason Mraz Sumbang Hasil...
Jason Mraz baru saja merilis albumLook for the Good dan hasil penjualannya akan disumbangkan kepada kelompok kerja untuk kesetaraan ras dan keadilan. Foto/Instagram.
A A A
JAKARTA - Jason Mraz baru saja merilis album. Dia berjanji pendapatan dari penjualan album Look for the Good ini akan disumbangkan dan uang sebesar USD250.000 atau Rp3.558.137.500 akan diberikan kepada kelompok kerja untuk kesetaraan ras dan keadilan.

"Sekarang CD itu sendiri memiliki tujuan. Rekaman itu sendiri sebenarnya dapat keluar dan melayani," kata Mraz kepada The Associated Press dari peternakannya di California Selatan.

Seperti dilansir dari Fox News, penjualan akan mendanai Black Lives Matter, San Diego Young Artists Music Academy, RISE San Diego, Grassroots Law Project, Center on Policy Initiatives dan Equal Justice Initiative.

"Ini saya meletakkan tubuh saya dan musik saya dan nama saya di telepon untuk mengatakan 'Saya berdiri dengan gerakan ini dan saya ingin membantu memindahkan ini ke bawah lapangan ke arah yang lebih dunia yang sama dan adil," jelas Mraz.

Look for the Good dirilis Jumat, yang juga merupakan Juneteenth, sebuah perayaan berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat. Mraz bersumpah untuk memberikan donasi kepada kelompok progresif setiap tahun pada Juneteenth. (Baca juga: Ubah Persepsi Negatif Kesehatan Mental, Iqbaal Ramadhan Gelar Konser Online ).

“Saya telah memberikan banyak sumbangan yang tenang dan itu bagus. Tetapi saya juga ingin menginspirasi para pemimpin lain dalam bisnis dan para pemimpin lainnya dalam musik untuk melakukan hal yang sama," ujarnya.

Album yang berisikan 12 lagu ini direkam musim panas lalu dan berisikan pesan kebersamaan serta kesatuan yang menggembirakan. Album ini menyertakan lagu You Do You, sebuah lagu kolaborasi dengan Tiffany Haddish.

Adapun album Look for the Good ini dilatar belakangi pada momen di mana Donald Trump memenangkan Gedung Putih dan kejadian pembunuhan George Floyd di Minneapolis bulan lalu.

"Bagi saya, itu dimulai dengan pemilihan umum 2016 dan merasa seperti perubahan dan hilangnya kekuasaan dan munculnya semacam keburukan yang masih ada di AS," ungkapnya.

“2020 adalah tahun pemilihan, jadi itulah yang mendorong kami menjadi seperti, 'Hei, 2020 akan menjadi tahun yang sibuk. Akan ada perdebatan. Hal-hal akan terjadi. Siapa yang tahu. Tapi yang kita butuhkan adalah bersiap dengan musik positif," sambungnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)