Padukan Bakat dan Passion untuk Raih Mimpi, Chilla Kiana: Nggak Perlu Paksakan Jadi Orang Lain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Musisi muda Chilla Kiana jatuh cinta pada musik sejak usianya 7 tahun. Kala itu saat mulai belajar piano, gadis kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 30 September 1996 ini menyadari bakat dan passionnya di bidang musik. Dia pun ingin bakat dan passion dijadikannya bekal untuk mewujudkan mimpinya sebagai musisi.
"Musik buat aku bukan hanya hobi, tapi sebuah kebutuhan. Hampir di semua aktivitas yang aku lakukan, aku suka melakukannya dengan mendengarkan musik. Kalau ditanya mana yang lebih besar antara bakat atau passion, aku lebih suka menjawab passion," ungkapnya dalam kepada SINDOnews.com, Senin (6/6/2022).
Ketertarikannya yang besar pada musik tampak dari ketekunannya belajar vokal dan berbagai alat musik. Selain piano, gadis murah senyum ini juga menguasai alat musik gitar dan drum dan kini mulai tertarik untuk belajar memainkan alat musik tradisional.
Bakatnya di bidang musik, membuat Chilla tak kesulitan untuk mempelajari itu semua. Pelantun 'The Glow' yang merupakan soundtrack 'Disney Princesses' ini memiliki pitch control dan musikalitas yang sangat baik.
Penyanyi yang merupakan lulusan S1 International Business Management dari Universitas Pelita Harapan ini bahkan bisa menciptakan lagu sendiri di usianya yang baru 11 tahun, sebelum akhirnya dikontrak oleh Disney Channel Asia pada 2016. Dia pun ingin memberikan semangat dan inspirasi bagi generasi muda untuk jangan takut mewujudkan apapun mimpi dalam hidup mereka.
"Lewat kesempatan ini, aku ingin menyampaikan buat generasi muda, generasi z, bahwa ketika bakat dan passion digabung menjadi satu, maka itu akan jadi super power untuk meraih mimpi kita," tutur Chilla juga tertarik dengan dunia digital, Al.
Penyanyi yang dikenal menjadi pengisi suara Princess Elena di serial Disney, Elena of Avalor dan pengisi suara Maika ChĹŤno di serial TV Tokyo, Aikatsu Friends ini meyakini, setiap orang terlahir dengan minimal satu bakat. Bakat itulah yang harus terus diasah, tanpa membanding-bandingkan bakat yang dimiliki orang lain dan pencapaiannya.
"Kita nggak perlu memaksakan diri untuk menjadi seperti orang lain, dengan bakat seperti orang lain. Karena bakat apapun yang kita miliki, kalau kita mau tekun untuk ngembangin, itu akan jadi sesuatu yang keren. Be yourself and proud to be yourself, because you are special," kata Chilla.
"Musik buat aku bukan hanya hobi, tapi sebuah kebutuhan. Hampir di semua aktivitas yang aku lakukan, aku suka melakukannya dengan mendengarkan musik. Kalau ditanya mana yang lebih besar antara bakat atau passion, aku lebih suka menjawab passion," ungkapnya dalam kepada SINDOnews.com, Senin (6/6/2022).
Ketertarikannya yang besar pada musik tampak dari ketekunannya belajar vokal dan berbagai alat musik. Selain piano, gadis murah senyum ini juga menguasai alat musik gitar dan drum dan kini mulai tertarik untuk belajar memainkan alat musik tradisional.
Bakatnya di bidang musik, membuat Chilla tak kesulitan untuk mempelajari itu semua. Pelantun 'The Glow' yang merupakan soundtrack 'Disney Princesses' ini memiliki pitch control dan musikalitas yang sangat baik.
Penyanyi yang merupakan lulusan S1 International Business Management dari Universitas Pelita Harapan ini bahkan bisa menciptakan lagu sendiri di usianya yang baru 11 tahun, sebelum akhirnya dikontrak oleh Disney Channel Asia pada 2016. Dia pun ingin memberikan semangat dan inspirasi bagi generasi muda untuk jangan takut mewujudkan apapun mimpi dalam hidup mereka.
"Lewat kesempatan ini, aku ingin menyampaikan buat generasi muda, generasi z, bahwa ketika bakat dan passion digabung menjadi satu, maka itu akan jadi super power untuk meraih mimpi kita," tutur Chilla juga tertarik dengan dunia digital, Al.
Penyanyi yang dikenal menjadi pengisi suara Princess Elena di serial Disney, Elena of Avalor dan pengisi suara Maika ChĹŤno di serial TV Tokyo, Aikatsu Friends ini meyakini, setiap orang terlahir dengan minimal satu bakat. Bakat itulah yang harus terus diasah, tanpa membanding-bandingkan bakat yang dimiliki orang lain dan pencapaiannya.
"Kita nggak perlu memaksakan diri untuk menjadi seperti orang lain, dengan bakat seperti orang lain. Karena bakat apapun yang kita miliki, kalau kita mau tekun untuk ngembangin, itu akan jadi sesuatu yang keren. Be yourself and proud to be yourself, because you are special," kata Chilla.
(hri)