Cacar Monyet Semakin Dekat ke Indonesia, Dokter Fajri: Tidak Perlu Panik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran monkeypox atau cacar monyet semakin menyebar ke berbagai negara. Saat ini sudah terdeteksi di Singapura, yang asalnya dikatakan dari pelancong transit di Bandara Changi.
Mengetahui informasi tersebut, dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan mengatakan tidak perlu takut atau khawatir secara berlebihan. Menurutnya, masyarakat perlu memahami bagaimana pola penyebaran dari cacar monyet.
Juga memahami bagaimana cara mengatasi atau tindakan pencegahan cacar monyet. Dia menegaskan bahwa cacar monyet tidak mudah menular seperti Covid-19.
"Jadi nggak perlu panik, cukup diketahui saja bagaimana penularan dan pencegahannya," kata dr. Fajri kepada MNC Portal, Senin (6/6/2022).
"Jadi perlu dipahami nih soal cacar monyet sebenarnya tidak mudah menular, bila dibandingkan dengan Covid kalau satu ruangan. Bila melakukan sentuhan akan besar penularannya, tapi kalau tidak bersentuhan maka kecil risikonya," jelas dr. Fajri
Dia menambahkan jika menjaga kebersihan tangan, seperti mencuci tangan sesudah melakukan sentuhan dengan orang lain, bentuk salah satu pencegahan.
Sementara atas kasus pertama di Singapura, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menjelaskan tujuan dari pelancong tersebut ke Australia.
Kemudian, dinyatakan positif ketika tiba di Sydney pada 3 Juni kemarin. "Karena kasus tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini tidak ada risiko penularan komunitas signifikan,” ucap Depkes dilansir Inews.id, Selasa (7/6/2022)
Melansir website resmi WHO, sejak 13 Mei 2022, kasus cacar monyet telah dilaporkan ke WHO dari 12 negara anggota yang tidak endemik virus cacar monyet.
WHO mengatakan tidak secara eksklusif/dipastikan telah diidentifikasi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, mencari perawatan di perawatan primer dan klinik kesehatan seksual.
Sampai saat ini, semua kasus pada sampel dikonfirmasi oleh PCR diidentifikasi terinfeksi clade Afrika Barat.
Urutan genom dari sampel swab, dari kasus dikonfirmasi di Portugal, menunjukkan kecocokan virus monkeypox, yang menyebabkan wabah saat ini. Di mana kasus diekspor dari Nigeria ke Inggris, Israel dan Singapura pada 2018 dan 2019.
Mengetahui informasi tersebut, dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan mengatakan tidak perlu takut atau khawatir secara berlebihan. Menurutnya, masyarakat perlu memahami bagaimana pola penyebaran dari cacar monyet.
Juga memahami bagaimana cara mengatasi atau tindakan pencegahan cacar monyet. Dia menegaskan bahwa cacar monyet tidak mudah menular seperti Covid-19.
"Jadi nggak perlu panik, cukup diketahui saja bagaimana penularan dan pencegahannya," kata dr. Fajri kepada MNC Portal, Senin (6/6/2022).
"Jadi perlu dipahami nih soal cacar monyet sebenarnya tidak mudah menular, bila dibandingkan dengan Covid kalau satu ruangan. Bila melakukan sentuhan akan besar penularannya, tapi kalau tidak bersentuhan maka kecil risikonya," jelas dr. Fajri
Dia menambahkan jika menjaga kebersihan tangan, seperti mencuci tangan sesudah melakukan sentuhan dengan orang lain, bentuk salah satu pencegahan.
Sementara atas kasus pertama di Singapura, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menjelaskan tujuan dari pelancong tersebut ke Australia.
Kemudian, dinyatakan positif ketika tiba di Sydney pada 3 Juni kemarin. "Karena kasus tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini tidak ada risiko penularan komunitas signifikan,” ucap Depkes dilansir Inews.id, Selasa (7/6/2022)
Melansir website resmi WHO, sejak 13 Mei 2022, kasus cacar monyet telah dilaporkan ke WHO dari 12 negara anggota yang tidak endemik virus cacar monyet.
WHO mengatakan tidak secara eksklusif/dipastikan telah diidentifikasi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, mencari perawatan di perawatan primer dan klinik kesehatan seksual.
Sampai saat ini, semua kasus pada sampel dikonfirmasi oleh PCR diidentifikasi terinfeksi clade Afrika Barat.
Urutan genom dari sampel swab, dari kasus dikonfirmasi di Portugal, menunjukkan kecocokan virus monkeypox, yang menyebabkan wabah saat ini. Di mana kasus diekspor dari Nigeria ke Inggris, Israel dan Singapura pada 2018 dan 2019.
(hri)