Pergaulan Ikut Berperan dalam Kesuksesan, Alasannya Dikupas Tuntas dalam Podcast Aksi Nyata

JAKARTA - Toxic relationship alias hubungan beracun menjadi istilah untuk menggambarkan suatu hubungan yang tidak sehat. Hubungan ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tapi juga dalam lingkungan teman, bahkan keluarga.

Sayang, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam toxic relationship. Padahal, hubungan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang.

Melihat hal tersebut, Wakil Bendahara Umum DPP Pemuda Perindo Dyona Christy Silitonga pun mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam memilih lingkungan pergaulan. Ia menyarankan untuk selalu mengembangkan pergaulan dengan orang-orang yang positif di semua kalangan.



“Lalu kita harus menyaring nih, bukannya semakin kecil pergaulan kita semakin nggak tahu apa-apa, no ya, tapi itu baik untuk diri kita,” kata Dyona dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, Kamis (16/6/2022).

Lebih lanjut, Dyona mengatakan jika lingkungan memang dapat berdampak pada perilaku dan kepribadian. Orang yang bergaul pada lingkungan sosial yang negatif, kebanyakan akan terjerumus pada masalah yang sama. Itulah, kata Dyona, pentingnya menyaring pertemanan.

“Misalnya jangan orang pemakai narkoba, oke kita nggak akan menjadi pemakai narkoba, tapi perilaku yang dia lakukan, kita bisa seperti itu. Kayak jago bohong, nggak rawat diri, waktu tidur berantakan,” ujarnya.



Berteman dengan orang-orang positif, pasti akan memberikan dampak yang positif pula dalam kehidupan, termasuk dalam kesehatah mental. Hal ini tentunya turut berperan dalam kesuksesan dan keberhasilan seseorang.

Dengan kesehatan mental yang prima pasti dapat beraktivitas secara produktif dan menggunakan potensi dirinya secara maksimal. Sebaliknya, jika kesehatan mental orang tersebut terganggu, kondisi fisik dan kualitas hidupnya pun bisa ikut menurun. Hal ini menunjukkan bahwa pergaulan mempunyai dampak besar juga dalam kesuksesan seseorang.

Mencari seseorang yang layak dijadikan teman memang bukan hal yang mudah. Akan tetapi, lebih baik memiliki sedikit teman tapi berkualitas dibandingkan dengan banyak teman, namun tidak bisa memberikan hal positif untuk dirimu. Jadi, tetap perhatikan kualitas daripada kuantitas, ya!