Terpukau Tradisi Lompat Batu, Sandiaga Uno Kagumi Adat & Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan

Kamis, 23 Juni 2022 - 10:26 WIB
loading...
A A A
Dalam visitasinya, Menparekraf bertemu dengan anak-anak yang sedang latihan lompat batu di sebuah replika lompat batu kecil dan para pemuda yang melakukan lompat batu sungguhan. Anak-anak kecil di desa memang rutin melakukan latihan setiap pekan, agar tradisi lompat batu di Desa Hilisimaetanö tidak punah.

Usai melihat atraksi fahombo, Menparekraf Sandiaga menyaksikan sebuah ritual kuno famadaya harimao. Ritual ini dilaksanakan tiap 14 tahun sekali, dengan mengarak patung yang menyerupai harimau (lawölö fatao) untuk penyucian dan pembaharuan atas hukum-hukum adat yang berlaku di seluruh daerah Maniamölö. Setelah famadaya harimau selesai, dilanjutkan dengan membaca doa-doa kuno (fo'ere).

Desa ini juga memiliki tradisi kerajinan tangan atau kriya yang masih dilakukan sampai sekarang, diantaranya anyaman topi caping, pahatan, ukiran, dan pedang besi (manöfa). Dahulu, manöfa difungsikan sebagai alat perang masyarakat Nias. Kala itu ketika menang melawan musuh, kepala musuh akan disematkan pada ujung sarung pedang.

Hilisimaetanö juga memiliki kawasan persawahan yang terbesar di Nias Selatan sehingga potensi untuk menjadi kawasan agrowisata sangatlah besar. Menparekraf Sandiaga pun ingin mengembangkan potensi tersebut.

"Sekarang kami sangat khawatir dengan adanya ancaman krisis pangan, krisis energi, tapi Nias Selatan ini khususnya di Desa Wisata Hilisimaetanö justru memiliki potensi untuk bisa memiliki ketahanan pangan dan kemandirian energi ini bisa kita kembangkan ke depan," katanya.

Menparekraf Sandiaga juga berencana untuk menjadikan Desa Hilisimaetanö sebagai desa wisata berkelanjutan. Namun sebelumnya, perlu ada beberapa fasilitas yang dibenahi, diantaranya toilet dan homestay.

"Kita akan memberikan pendampingan, pelatihan, kita akan ada peningkatan destinasi wisata lainnya, seperti toilet, begitupun dengan homestay karena di sini hanya ada satu, kita akan tingkatkan, juga kita ingin jadikan desa wisata ini sebagai tujuan wisata selagi ada WSL Pro, untuk membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Sandiaga.

"Kita juga akan meningkatkan desa wisata ini agar menjadi desa wisata berkelanjutan, kita akan kembangkan produk ekonomi kreatifnya, sehingga lapangan kerja terbuka dan penghasilan masyarakat meningkat," lanjutnya.

Di akhir visitasinya, Menparekraf dinobatkan sebagai Tuha Samaöndrö Luo, yang berarti seseorang yang punya kekuatan luar biasa, yang bisa membawa sinar dan terang. Khususnya kepada Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan dan Indonesia secara luas.

Turut mendampingi Menparekraf, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua dan pejabat daerah Nias Selatan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)