Tamsoe Padukan Wisata Kuliner dan Sejarah TNI di Museum Satriamandala
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tempat nongkrong atau hangout menjadi tujuan banyak orang, terutama kaum muda, untuk sekadar melepas penat maupun berkumpul bersama teman.
Dalam upaya memfasilitasi kebutuhan tersebut, Museum Satriamandala yang berlokasi di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, menghadirkan tempat kuliner atau hangout bernama Tamsoe.
Lokasi atau destinasi kuliner baru ini sendiri telah diresmikan Kapusjarah Brigjend TNI Triwahyu Mutaqin Akbar. Nama Tamsoe sendiri merupakan singkatan dari Taman Soekarno.
Baca juga: 8 Kota dengan Janda Terbanyak di Indonesia, Nomor 4 Penyebabnya Bikin Geleng-Geleng Kepala
"Tamsoe hadir dengan konsep wisata edukasi sejarah perjuangan bangsa bisa tersosialisasi. Ini bisa kita kembangkan berbau sejarah di lingkungan Tamsoe," ujar Brigjend TNI Triwahyu Mutaqin Akbar saat ditemui di kawasan Museum Satriamandala, baru-baru ini.
"Kami berharap anak remaja bisa menikmati Tamsoe sekaligus bisa merasakan wisata terpadu antara kuliner dan sejarah TNI di sini," lanjut dia.
Menariknya, Museum Satriamandala, terutama Tamsoe kini juga disediakan berbagai spot foto yang instgramable.
Pada kesempatan ini, Brigjend TNI Triwahyu juga mengungkapkan bahwa Tamsoe merupakan bagian dari sejarah, di mana ini adalah taman yang dijadikan tempat istirahat bagi Presiden Soekarno pada 1960-an.
Museum tersebut tadinya merupakan Wisma Yasoe yang menjadi tempat kediaman Presiden Soekarno dan menghabiskan waktu dengan bersantai di taman. "Jadi ini perlu kita lestarikan sebagai bapak bangsa dengan membuat Tamsoe ini," katanya.
Sementara itu, pengelola Kafe Tamsoe, Diandra Ijon dan Rinandha menyebutkan jika lokasi tersebut sangat cocok untuk dijadikan venue pernikahan, atau venue acara lainnya dengan konsep outdoor.
Memiliki kapasitas 500-1.000 orang, Kafe Tamsoe juga menyediakan pilihan konsep pernikahan mulai dari dekorasi, catering dan vendor lainnya.
Baca juga: 7 Kota Paling Stres di Dunia untuk Mengemudi, Nomor 3 Jakarta
"Tempatnya strategis dan kami merasa ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menggelar acara pernikahan di sini," ucap Diandra Ijon yang diamini Rinandha.
Dalam upaya memfasilitasi kebutuhan tersebut, Museum Satriamandala yang berlokasi di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, menghadirkan tempat kuliner atau hangout bernama Tamsoe.
Lokasi atau destinasi kuliner baru ini sendiri telah diresmikan Kapusjarah Brigjend TNI Triwahyu Mutaqin Akbar. Nama Tamsoe sendiri merupakan singkatan dari Taman Soekarno.
Baca juga: 8 Kota dengan Janda Terbanyak di Indonesia, Nomor 4 Penyebabnya Bikin Geleng-Geleng Kepala
"Tamsoe hadir dengan konsep wisata edukasi sejarah perjuangan bangsa bisa tersosialisasi. Ini bisa kita kembangkan berbau sejarah di lingkungan Tamsoe," ujar Brigjend TNI Triwahyu Mutaqin Akbar saat ditemui di kawasan Museum Satriamandala, baru-baru ini.
"Kami berharap anak remaja bisa menikmati Tamsoe sekaligus bisa merasakan wisata terpadu antara kuliner dan sejarah TNI di sini," lanjut dia.
Menariknya, Museum Satriamandala, terutama Tamsoe kini juga disediakan berbagai spot foto yang instgramable.
Pada kesempatan ini, Brigjend TNI Triwahyu juga mengungkapkan bahwa Tamsoe merupakan bagian dari sejarah, di mana ini adalah taman yang dijadikan tempat istirahat bagi Presiden Soekarno pada 1960-an.
Museum tersebut tadinya merupakan Wisma Yasoe yang menjadi tempat kediaman Presiden Soekarno dan menghabiskan waktu dengan bersantai di taman. "Jadi ini perlu kita lestarikan sebagai bapak bangsa dengan membuat Tamsoe ini," katanya.
Sementara itu, pengelola Kafe Tamsoe, Diandra Ijon dan Rinandha menyebutkan jika lokasi tersebut sangat cocok untuk dijadikan venue pernikahan, atau venue acara lainnya dengan konsep outdoor.
Memiliki kapasitas 500-1.000 orang, Kafe Tamsoe juga menyediakan pilihan konsep pernikahan mulai dari dekorasi, catering dan vendor lainnya.
Baca juga: 7 Kota Paling Stres di Dunia untuk Mengemudi, Nomor 3 Jakarta
"Tempatnya strategis dan kami merasa ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menggelar acara pernikahan di sini," ucap Diandra Ijon yang diamini Rinandha.
(nug)