3 Jenis Ikan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2, Jangan Keseringan Dikonsumsi

JAKARTA - Sebuah studi menemukan tiga jenis ikan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 . Dalam sebuah studi pada 2009 yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care, kerang terbukti meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada pria.

Dilansir dari Express, Rabu (29/6/2022) risiko ini tidak ditemukan pada ikan putih dan berminyak, yang dapat memberikan perlindungan terhadap diabetes tipe 2.

Tim peneliti mencatat sekitar 25 persen lebih sedikit risiko diabetes tipe 2 di antara pria dan wanita yang dilaporkan makan satu atau lebih kerang, dibandingkan dengan lebih sedikit mereka yang makan ikan putih atau berminyak setiap minggu.

Namun, penelitian tersebut menemukan bahwa pria dan wanita yang makan kerang dalam jumlah yang sama, terutama udang, kepiting, dan remis memiliki sekitar 36 persen peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.


Namun, bukan kerang itu sendiri yang meningkatkan risiko diabetes. Sebaliknya, metode memasak dan persiapan yang digunakan, misalnya, minyak yang digunakan saat menggoreng atau saus berbasis mentega dan mayones yang disajikan dengan kerang, dapat meningkatkan asupan kolesterol yang, pada gilirannya, dapat meningkatkan risiko diabetes.

Kerang, seperti udang, mengandung kadar kolesterol tinggi. Jika Anda mengkonsumsinya secara berlebihan, kadar kolesterol dapat naik dan mempengaruhi gula darah Anda secara langsung. Kolesterol tinggi berbahaya bagi tubuh.

Kolesterol tinggi dapat berisiko mengembangkan penyakit kronis lainnya, termasuk penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, saya sarankan untuk mengurangi asupan karena konsumsi terbatas lebih baik untuk diabetes.

Perlu juga dicatat bahwa ikan adalah sumber protein yang baik, yang menyediakan sebagian dari kebutuhan energi Anda, dan omega 3 dapat membantu kesehatan jantung.


Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis di mana sel-sel mulai menolak efek insulin. Jutaan orang hidup dengan kondisi ini dan jutaan lainnya berisiko mengalaminya. Diabetes tipe 2 sangat terkait dengan gaya hidup tidak sehat dan biasanya disertai dengan penanda gaya hidup buruk lainnya, seperti kolesterol tinggi.