Upaya Kolaboratif Berperan Penting dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Kamis, 07 Juli 2022 - 16:59 WIB
loading...
Upaya Kolaboratif Berperan Penting dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Upaya kolaboratif sangat diperlukan dalam pengembangan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Sosialisasi Sadar Wisata di desa wisata ke-56, Desa Wisata Pereng, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sosialisasi yang digelar sejak Maret ini merupakan bagian dari rangkaian Kampanye Sadar Wisata yang akan berlangsung di 65 desa wisata pada 2022, dan 90 desa wisata pada 2023.

Sumber Daya Manusia (SDM) atau pelaku pariwisata dan warga, adalah salah satu aspek yang sangat vital dalam pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf dengan dukungan Bank Dunia melaksanakan Kampanye Sadar Wisata guna meningkatkan kapasitas SDM Pariwisata di Tanah Air.

Baca juga: 6 Ciri Wanita Subur yang Mudah Hamil, Nada Suaranya Tinggi

Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pemahaman akan sadar wisata diharapkan dapat membangun pola pikir masyarakat untuk berperan aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya masing-masing.

"Kesadaran ini akan menjadi bagian dari kekuatan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif," terang Menparekraf Sandiaga dalam keterangan tertulis, Kamis (7/7/2022).

Pentingnya andil para pelaku pariwisata dan warga juga disampaikan Pelaksana tuga (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh pada kegiatan Sosialisasi di Desa Wisata Pereng, Klaten, Rabu, 6 Juli 2022.

Menurutnya, meski saat ini digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan, namun sentuhan dan interaksi dari pelaku pariwisata melalui pelayanan prima tetap signifikan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan.

"Tentu aspek digitalisasi, aspek teknologi tidak akan menggantikan pengalaman terbaik dari sentuhan (aspek SDM). Kita harus meyakini bahwa di bidang pariwisata, kita perlu hi-tech, teknologi tinggi, tapi juga perlu hi-touch. Dengan sentuhan, hospitality, interaksi yang harus menjadi dominan dalam setiap pelayanan, penanganan dan pengelolaan pariwisata kita di desa," tuturnya.

Pada sosialisasi ini, Frans Teguh juga menggarisbawahi, upaya kolaboratif sangat diperlukan dalam pengembangan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)