Kolaborasi PH Indonesia-Malaysia Hadirkan Film Perjalanan Pertama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolaborasi Mahakarya Pictures dan D'Ayu Pictures dari Malaysia menghadirkan film ketiga dari penulis dan sutradara Arief Malinmudo berjudul 'Perjalanan Pertama'.
Lewat film karya ketiganya ini, Arief bukan hanya sekedar mengeksplorasi keindahan alam Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tetapi juga menyisipkan banyak pesan moral positif yang menyentuh hati karena mengangkat tema yang dekat dengan hidup sehari hari tentang keluarga khususnya hubungan anak orang tua dan kakek serta cucu.
Film ini juga menjadi semacam pengingat sekaligus cerminan bagi orang-orang yang menontonnya untuk memberikan waktu untuk keluarganya ditengah kesibukan aktifitas sehari hari.
Sebelumnya Mahakarya Pictures merilis film Kemarin yang mengisahkan tentang perjalanan band Seventeen, lalu film Surau dan Silek di tahun 2017 yang melakukan world tour screening, lalu "Liam dan Laila" di tahun 2016, yang diputar di beberapa Benua.
Menariknya dalam film ini menggambarkan kisah yang cukup dekat dengan realita kehidupan kita sehari hari hubungan anak dengan orang tua dan cucu dengan kakek yang begitu dieksekusi dengan baik oleh chemistry aktor senior Malaysia Ahmad Tamimi Siregar dan aktor muda rising star Indonesia Muzakki Ramadhan yang telah bermain dalam film Gundala, Pengabdi Setan 2: Communio, Ben & Jody dan Keluarga Cemara 2. Dalam beberapa scene akting keduanya yang menunjukan kedekatan kakek dan cucu begitu membuat penonton tersentuh dan tak jarang menghadirkan air mata.
“Saya sudah berusia 72 tahun. Selama ini saya terlalu sibuk kerja. Cerita ini relate banget dan jadi refleksi buat saya dan mungkin bagi banyak orang. Saya melihat orang lain akrab dengan cucunya tapi saya nggak,” kata Ahmad Tamimi Siregar dalam jumpa pers film Perjalanan Pertama di XXI Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan Kamis (7/7/2022) malam.
Dia mengungkapkan bahwa beberapa adegan dalam film dirasa begitu dekat dengen keseharian dia dimana seringkali menaiki vespa, problematika dengan anak dan cucu. Dia juga memuji kemampuan akting muzakki yang dianggapnya cerdas serta banyak membantunya mendalami karakter sebagai kakek
"Ini ceritanya akrab dengan kehidupan saya pernah tambal ban vespa diisi rumput atau sampah itu pernah dilakukan jaman dulu. Saya angkat topi dan salut akan akting Muzakki dia cerdas bisa bicara tentang watak seperti gak bicara dengan anak kecil gimana dia sampaikan pendapat hebat di usia saya sudah 72 tahun dan saya salut kepada kemampuan akting dia," katanya
Muzakki Ramadhan mengatakan, tidak ada kesusahan untuk dirinya membangun kedekatan dengan Ahmad Tamimi Siregar yang merupakan aktor senior dari negeri Jiran. Ia mengaku mudah dekat dan nyaman saat proses syuting berlangsung, karena sudah sempat jalan-jalan bareng sebelum dilakukan pengambilan gambar.
“Karakter Yahya yang saya perankan emang kuat karakter jadi untuk pendalaman dua bulan sebelum syuting sempat diajak jalan jalan naik vespa di Bukittinggi dan kalo aku pengalaman pernah naik vespa sama ayah pas tk diantar sama ayah sering mogok tapi paling asyik skarang vespa dimakan rayap jadi keinget dibawa ke scene,” ungkap Muzakki.
Lewat film karya ketiganya ini, Arief bukan hanya sekedar mengeksplorasi keindahan alam Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tetapi juga menyisipkan banyak pesan moral positif yang menyentuh hati karena mengangkat tema yang dekat dengan hidup sehari hari tentang keluarga khususnya hubungan anak orang tua dan kakek serta cucu.
Film ini juga menjadi semacam pengingat sekaligus cerminan bagi orang-orang yang menontonnya untuk memberikan waktu untuk keluarganya ditengah kesibukan aktifitas sehari hari.
Sebelumnya Mahakarya Pictures merilis film Kemarin yang mengisahkan tentang perjalanan band Seventeen, lalu film Surau dan Silek di tahun 2017 yang melakukan world tour screening, lalu "Liam dan Laila" di tahun 2016, yang diputar di beberapa Benua.
Menariknya dalam film ini menggambarkan kisah yang cukup dekat dengan realita kehidupan kita sehari hari hubungan anak dengan orang tua dan cucu dengan kakek yang begitu dieksekusi dengan baik oleh chemistry aktor senior Malaysia Ahmad Tamimi Siregar dan aktor muda rising star Indonesia Muzakki Ramadhan yang telah bermain dalam film Gundala, Pengabdi Setan 2: Communio, Ben & Jody dan Keluarga Cemara 2. Dalam beberapa scene akting keduanya yang menunjukan kedekatan kakek dan cucu begitu membuat penonton tersentuh dan tak jarang menghadirkan air mata.
“Saya sudah berusia 72 tahun. Selama ini saya terlalu sibuk kerja. Cerita ini relate banget dan jadi refleksi buat saya dan mungkin bagi banyak orang. Saya melihat orang lain akrab dengan cucunya tapi saya nggak,” kata Ahmad Tamimi Siregar dalam jumpa pers film Perjalanan Pertama di XXI Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan Kamis (7/7/2022) malam.
Dia mengungkapkan bahwa beberapa adegan dalam film dirasa begitu dekat dengen keseharian dia dimana seringkali menaiki vespa, problematika dengan anak dan cucu. Dia juga memuji kemampuan akting muzakki yang dianggapnya cerdas serta banyak membantunya mendalami karakter sebagai kakek
"Ini ceritanya akrab dengan kehidupan saya pernah tambal ban vespa diisi rumput atau sampah itu pernah dilakukan jaman dulu. Saya angkat topi dan salut akan akting Muzakki dia cerdas bisa bicara tentang watak seperti gak bicara dengan anak kecil gimana dia sampaikan pendapat hebat di usia saya sudah 72 tahun dan saya salut kepada kemampuan akting dia," katanya
Muzakki Ramadhan mengatakan, tidak ada kesusahan untuk dirinya membangun kedekatan dengan Ahmad Tamimi Siregar yang merupakan aktor senior dari negeri Jiran. Ia mengaku mudah dekat dan nyaman saat proses syuting berlangsung, karena sudah sempat jalan-jalan bareng sebelum dilakukan pengambilan gambar.
“Karakter Yahya yang saya perankan emang kuat karakter jadi untuk pendalaman dua bulan sebelum syuting sempat diajak jalan jalan naik vespa di Bukittinggi dan kalo aku pengalaman pernah naik vespa sama ayah pas tk diantar sama ayah sering mogok tapi paling asyik skarang vespa dimakan rayap jadi keinget dibawa ke scene,” ungkap Muzakki.
(hri)