; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Kembali Berkarya Usai Rehabilitasi, Ardhito Pramono Luncurkan Album Baru
loading...
Ardhito Pramono kembali berkarya selepas dari kasus narkoba yang menjeratnya. / Foto: MPI/Lintang Tribuana
A
A
A
JAKARTA - Ardhito Pramono kembali berkarya selepas dari kasus narkoba yang menjeratnya. Penyanyi 27 tahun ini langsung meluncurkan album baru bertajuk Wijayakusuma.
Bagi Ardhito, album yang dirilis melalui label Aksara Records ini menjadi titik kebangkitan dirinya usai tuntas menjalani rehabilitasi, Juni lalu.
Bukan tanpa makna Ardhito memberi tajuk Wijayakusuma untuk album barunya ini. Menurutnya, nama itu diambil dari nama jenis sebuah bunga yang dinilai punya kesaktian.
Baca juga: Son Ye Jin Jadi Gemar Memasak di Masa Hamil Muda
"Wijayakusuma itu kan sebuah bunga yang sakti banget. Jadi bikin lagu ini sebenarnya ada bunga Wijayakusumanya di situ," ungkap Ardhito saat konferensi pers di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
"Jadi menghidupkan kembali semangat yang sudah mati. Kisah-kisah tentang Wijayakusuma, pokoknya banyak banget yang bisa menghidupkan orang-orang yang patah semangat. Pokoknya sakti banget deh bunga itu," sambung pelantun Bitterlove itu.
Album baru ini, lanjut dia, merangkum segala yang dirasakannya dalam beberapa tahun belakangan. Dia berusaha merangkai kejadian yang pernah dialami menjadi karya yang bisa dinikmati penggemarnya.
"Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan," kata dia.
"Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," katanya lagi.
Sementara itu, Wijayakusuma menjadi kumpulan karya keenam Ardhito, setelah lima album pendek beruntun, yakni Ardhito Pramono (2017), Playlist, Vol. 2 (2017), A Letter to My 17 Year Old (2019), Craziest Thing Happened in My Backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Dalam album terbaru ini, total 8 lagu yang dia ciptakan bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto, dan Hezky Y.H. Naingg dan Narpati "Oomleo" Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.
Baca juga: Meski Ada Hubungan Keluarga, Uya Kuya Tetap Netral Soal Perceraian Sule dan Nathalie Holscher
Berbeda dari karya sebelumnya, Ardhito menunjukkan gebrakan baru dengan menulis lirik menggunakan padanan aksara Indonesia yang beragam.
Bagi Ardhito, album yang dirilis melalui label Aksara Records ini menjadi titik kebangkitan dirinya usai tuntas menjalani rehabilitasi, Juni lalu.
Bukan tanpa makna Ardhito memberi tajuk Wijayakusuma untuk album barunya ini. Menurutnya, nama itu diambil dari nama jenis sebuah bunga yang dinilai punya kesaktian.
Baca juga: Son Ye Jin Jadi Gemar Memasak di Masa Hamil Muda
"Wijayakusuma itu kan sebuah bunga yang sakti banget. Jadi bikin lagu ini sebenarnya ada bunga Wijayakusumanya di situ," ungkap Ardhito saat konferensi pers di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
"Jadi menghidupkan kembali semangat yang sudah mati. Kisah-kisah tentang Wijayakusuma, pokoknya banyak banget yang bisa menghidupkan orang-orang yang patah semangat. Pokoknya sakti banget deh bunga itu," sambung pelantun Bitterlove itu.
Album baru ini, lanjut dia, merangkum segala yang dirasakannya dalam beberapa tahun belakangan. Dia berusaha merangkai kejadian yang pernah dialami menjadi karya yang bisa dinikmati penggemarnya.
"Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan," kata dia.
"Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," katanya lagi.
Sementara itu, Wijayakusuma menjadi kumpulan karya keenam Ardhito, setelah lima album pendek beruntun, yakni Ardhito Pramono (2017), Playlist, Vol. 2 (2017), A Letter to My 17 Year Old (2019), Craziest Thing Happened in My Backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Dalam album terbaru ini, total 8 lagu yang dia ciptakan bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto, dan Hezky Y.H. Naingg dan Narpati "Oomleo" Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.
Baca juga: Meski Ada Hubungan Keluarga, Uya Kuya Tetap Netral Soal Perceraian Sule dan Nathalie Holscher
Berbeda dari karya sebelumnya, Ardhito menunjukkan gebrakan baru dengan menulis lirik menggunakan padanan aksara Indonesia yang beragam.
(nug)
Explore More