Dokter Hafiza Fikri Fadel Sukses Kembangkan Dermis Skin Jadi One Stop Solution
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jasa dokter spesialis kulit sangat berarti bagi para pejuang jerawat. Pasalnya, tidak sedikit yang memiliki masalah wajah menjadi kurang percaya diri.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini cukup banyak ditemui klinik utama yang bergerak di bidang estetika medis yang dimiliki dan diawasi langsung oleh dokter-dokter spesialis profesional.
Salah satunya dokter yang menggeluti dunia tersebut adalah dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK. Sebagai seorang dokter spesialis kulit dan kelamin, dia mendirikan Dermis Skin & Slimming Center di Kemang, Jakarta Selatan pada 2017.
Baca juga: Tinggalkan Rokok dan Alkohol, Ari Lasso Hanya Minum Air Putih setelah Sembuh dari Kanker
Dokter Hafiza pun mengungkapkan bahwa Dermis Skin terus-menerus mengembangkan diri menjadi klinik yang mengusung konsep One Stop Solution.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini pun membagikan sedikit cerita ketika dirinya mendirikan bisnisnya tersebut.
"Pada 2012 ketika saya memasuki semester awal spesialis, saya menikah dengan seorang wirausaha. Hanya berbekal sering sharing terutama mengenai profesi saya. Bagaimana saya melihat dan menginginkan fasilitas kesehatan atau healthcare provider yang ideal dan tepat untuk saya bekerja itu seperti apa," jelas dr. Fiza di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Banyak klinik yang hanya mengutamakan bisnis sebagai kegiatan utamanya. Hal yang berbeda diungkapkan dr. Fiza bahwa suatu healthcare provider harus berpusat pada service yang mengutamakan kepentingan pasien itu sendiri atau patient centered.
Terlebih, untuk spesialis kulit dan kelamin yang banyak sekali pelakunya bukan berasal dari kalangan dokter atau medis, sehingga dr. Fiza berpikir untuk membangun suatu healthcare provider yang mengutamakan patient centered dan berbasis evidence-based medicine, bukan tertumpu pada bisnis semata.
"Saya membuat ilustrasi kulit itu seperti kanvas, jika menginginkan lukisan yang baik dan bagus, kita memerlukan kanvas yang bagus. Kanvas yang bagus ini ibarat kulit yang sehat dan bagus. Itulah fundamental kenapa estetik itu berasal dari kulit," bebernya.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini cukup banyak ditemui klinik utama yang bergerak di bidang estetika medis yang dimiliki dan diawasi langsung oleh dokter-dokter spesialis profesional.
Salah satunya dokter yang menggeluti dunia tersebut adalah dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK. Sebagai seorang dokter spesialis kulit dan kelamin, dia mendirikan Dermis Skin & Slimming Center di Kemang, Jakarta Selatan pada 2017.
Baca juga: Tinggalkan Rokok dan Alkohol, Ari Lasso Hanya Minum Air Putih setelah Sembuh dari Kanker
Dokter Hafiza pun mengungkapkan bahwa Dermis Skin terus-menerus mengembangkan diri menjadi klinik yang mengusung konsep One Stop Solution.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini pun membagikan sedikit cerita ketika dirinya mendirikan bisnisnya tersebut.
"Pada 2012 ketika saya memasuki semester awal spesialis, saya menikah dengan seorang wirausaha. Hanya berbekal sering sharing terutama mengenai profesi saya. Bagaimana saya melihat dan menginginkan fasilitas kesehatan atau healthcare provider yang ideal dan tepat untuk saya bekerja itu seperti apa," jelas dr. Fiza di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Banyak klinik yang hanya mengutamakan bisnis sebagai kegiatan utamanya. Hal yang berbeda diungkapkan dr. Fiza bahwa suatu healthcare provider harus berpusat pada service yang mengutamakan kepentingan pasien itu sendiri atau patient centered.
Terlebih, untuk spesialis kulit dan kelamin yang banyak sekali pelakunya bukan berasal dari kalangan dokter atau medis, sehingga dr. Fiza berpikir untuk membangun suatu healthcare provider yang mengutamakan patient centered dan berbasis evidence-based medicine, bukan tertumpu pada bisnis semata.
"Saya membuat ilustrasi kulit itu seperti kanvas, jika menginginkan lukisan yang baik dan bagus, kita memerlukan kanvas yang bagus. Kanvas yang bagus ini ibarat kulit yang sehat dan bagus. Itulah fundamental kenapa estetik itu berasal dari kulit," bebernya.