Kemenparekraf Berharap Program ShowcaSCENE Bisa Dorong Terciptanya Konten Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Syaifullah menyebutkan, pertumbuhan industri film, televisi dan OTT kian berkembang dan membesar.
"Sebagian OTT besar juga masuk ke Indonesia, kebutuhan original dan cerita juga sangat tinggi," katanya dalam ShowcaSCENE 'A Networking Forum' di Sari Pacific, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Oleh karenanya, untuk menghasilkan karya yang terbaik, kata dia, dibutuhkan cerita dan skenario film yang bagus. Terlebih semua ide, alur cerita kreatif yang tertuang bersumber dari penulis.
Baca juga: 20 Pemenang Penulis Skenario Terbaik Diapresiasi Menparekraf Sandiaga Uno
"Untuk menghasilkan karya yang bagus, tentu dibutuhkan cerita dan skenario film yang bagus. Kita tak ingin kekurangan itu," tuturnya.
Menurut Syaifullah, sebagian scene ada yang hanya berputar di dalam cerita yang sama. Hanya saja yang membedakannya, yaitu dari setting lokasinya, sehingga terkesan berbeda meskipun alur ceritanya serupa.
Dia menambahkan, dengan adanya program ini diharapkan bisa mendorong terciptanya konten berkualitas. Serta menjembatani penulis lokal ke jenjang atau ke level di industri perfilman nasional.
Sementara itu, untuk menghadapi tantangan tersebut, Vision+ menyusun rencana untuk mewujudkan visi dan misinya dalam membangkitkan industri film dan series dengan menggandeng BPI dan sineas muda untuk menghasilkan berbagai inovasi baru.
Baca juga: Clarissa Tanoesoedibjo: Vision+ Akan Berikan Wadah untuk Perfilman Lokal
"Merupakan suatu kehormatan besar bagi Vision+ untuk bisa bekerja sama dengan BPI. Dan ini menjadi salah satu usaha kami untuk mewujudkan visi dan misi kami, sebagai platform OTT yang selalu menghadirkan inovasi dalam segi konten dan streaming," jelas Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo.
Lihat Juga: Sinopsis Original Series V+ Inul & Adam Episode 27 Desember di RCTI: Ketika Ceplas-ceplos Menjadi Masalah
"Sebagian OTT besar juga masuk ke Indonesia, kebutuhan original dan cerita juga sangat tinggi," katanya dalam ShowcaSCENE 'A Networking Forum' di Sari Pacific, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Oleh karenanya, untuk menghasilkan karya yang terbaik, kata dia, dibutuhkan cerita dan skenario film yang bagus. Terlebih semua ide, alur cerita kreatif yang tertuang bersumber dari penulis.
Baca juga: 20 Pemenang Penulis Skenario Terbaik Diapresiasi Menparekraf Sandiaga Uno
"Untuk menghasilkan karya yang bagus, tentu dibutuhkan cerita dan skenario film yang bagus. Kita tak ingin kekurangan itu," tuturnya.
Menurut Syaifullah, sebagian scene ada yang hanya berputar di dalam cerita yang sama. Hanya saja yang membedakannya, yaitu dari setting lokasinya, sehingga terkesan berbeda meskipun alur ceritanya serupa.
Dia menambahkan, dengan adanya program ini diharapkan bisa mendorong terciptanya konten berkualitas. Serta menjembatani penulis lokal ke jenjang atau ke level di industri perfilman nasional.
Sementara itu, untuk menghadapi tantangan tersebut, Vision+ menyusun rencana untuk mewujudkan visi dan misinya dalam membangkitkan industri film dan series dengan menggandeng BPI dan sineas muda untuk menghasilkan berbagai inovasi baru.
Baca juga: Clarissa Tanoesoedibjo: Vision+ Akan Berikan Wadah untuk Perfilman Lokal
"Merupakan suatu kehormatan besar bagi Vision+ untuk bisa bekerja sama dengan BPI. Dan ini menjadi salah satu usaha kami untuk mewujudkan visi dan misi kami, sebagai platform OTT yang selalu menghadirkan inovasi dalam segi konten dan streaming," jelas Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo.
Lihat Juga: Sinopsis Original Series V+ Inul & Adam Episode 27 Desember di RCTI: Ketika Ceplas-ceplos Menjadi Masalah
(nug)